25 • Belum Mengetahui

1.9K 193 1
                                    

Song: JKT48 - Value milikku saja

Di bawah teriknya matahari pagi hari ini seorang gadis sedang berdiri di tengah lapangan dengan tangan yang terangkat di pelipis.

Ara sedang menjalani hukumannya karena tidak mengumpulkan tugas ulangan dari Bu Lyn, Guru Matematika.

Ara masih berdiri di tengah lapangan sambil mengeluh kepanasan, capek, pegal, hitam dan menggerutu tak jelas.

"Buset panas banget sih di sini!"

"Ini semua gara-gara si Rojelio kucing sialan itu! Nyebelin banget sih segala nyobekin kertas ulangan gue kan gue jadinya kena hukum Bu Lyn gara-gara nggak ngerjain tugas!" gerutu Ara.

"Mami lagi malah salahin gue! Teledor segala bla bla bla!"

"Bu Lyn lagi nggak ada hukuman lain apa selain berdiri di tengah lapangan!"

"Hah! Hidup gue gini amat sih perasaan nggak ada yang ngebela gue gitu,"

"Ck! Haus banget lagi nih tenggorokan!"

Saat dirinya tengah mengeluh, tiba-tiba seseorang dari belakang tubuhnya menempelkan minuman kaleng dingin ke pipi Ara.

Ara tersentak kaget lantas menengok ke belakang.

"Minum. Aku tahu kamu haus!" kata Chika menyodorkan kaleng minuman dingin.

Ara menerimanya dan tersenyum senang. "Makasih tau aja pacarmu ini haus banget," Ara langsung meneguk habis isi kaleng tersebut.

"Kenapa lagi?" tanya Chika mengambil kaleng itu lalu membuangnya ke tempat sampah.

"Biasalah," jawab Ara.

"Jangan diulangi lagi."

Ara menatap Chika dalam-dalam. "Siap Ibu Negara. Tapi enggak janji hehe,"

Chika menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

"Kamu itu udah kelas 11 sebentar lagi naik kelas 12 sikapnya harus lebih baik lagi jangan kayak gitu terus."

"Enggak papa lebih baik apa adanya lagian kamu juga tetap suka kan sama aku yang berandalan ini."

Chika menggeleng kepalanya tak habis pikir, "Serah kamulah!"

"Aku kayak gini aja kamu suka apalagi aku jadi anak rajin." Kata Ara tersenyum bangga.

"Dih, sombong! Emang aku suka sama kamu?" ucap Chika menggoda.

"Sukalah! Kalo nggak suka nggak mungkin dong kamu terima aku pas di bianglala waktu itu." Jawab Ara sambil menaik turunkan alisnya balas menggoda Chika.

"Dasar!" Chika memukul pelan pundak Ara sambil tersenyum malu-malu.

"Hm, aku ke kelas dulu ya, kamu semangat jalani hukumannya, dadah!" pamit Chika.

Namun Ara langsung memegang pergelangan tangan Chika.

"Cepet amat sih masih kangen tau," ucap Ara manja. Chika tertawa kecil.

"Ara nanti banyak yang liat ih, lepas." Pinta Chika.

"Masa main pergi gitu aja sih, bilang sesuatu apa kek!" kata Ara mendapati Chika yang hanya diam saja.

Chika mengerutkan alisnya. "Hah? Bilang sesuatu? Bilang apa?"

Astaga punya pacar nggak peka amat sih. Batin Ara gemas.

Ara menggeleng dan langsung melepas genggamannya. "Yaudah sana ke kelas!" ketus Ara.

Chika tersenyum kecil lalu berjalan meninggalkan Ara. Tetapi tiba-tiba Chika membalikkan tubuhnya lagi.

CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang