119 • Ara VS Jarum Suntik 💉

828 87 0
                                    

Song: JKT48 - Barcode Hati Ini

"ATUH SUSTER! ARA NGGAK MAU DISUNTIK SAKIT TAU!" teriak Ara tidak mau di suntik.

"Enggak sakit kok cuma kayak digigit semut doang serius!" kata Suster itu agak sedikit geram dan ingin sekali melempar Ara ke danau!

Sudah dua puluh lima menit Suster itu membujuk Ara agar mau disuntik tapi gadis itu kekeh dan malah berteriak tidak mau. Membuat Suster dan Chika yang melihat itu hanya bisa mengusap dada sabar dan berusaha membujuk Ara kembali agar mau di suntik.

"BOHONG! SEMUA ORANG JUGA BAKAL BILANG KAYAK GITU! PADAHAL ASLINYA KAYAK DIGIGIT MAUNG! ARA NGGAK MAU DISUNTIK! TITIK!"

"Emang kamu pernah digigit harimau?" tanya Chika gereget.

"Pernah dimimpi doang!" jawab Ara polos.

Suster dan Chika langsung memutar matanya malas.

"Ara udah deh! Kasihan Susternya harus kerja lagi kamu jangan bebanin dia dong. Ayo Sus nggak papa suntik aja ini anak emang kayak gini Sus kalo lagi sakit!" gereget Chika.

"ENGGAK! JANGAN MENDEKAT!" bentak Ara menyuruh Suster itu jangan mendekat.

Tapi Chika langsung menahan tubuh Ara dan mengangkat lengan baju Ara ke atas. Suster itu sudah siap menyuntik lengan Ara. Dengan teriakan yang keras Ara terus memberontak dan berteriak semakin kuat.

"ARA NGGAK MAU DISUNTIK! ARA NGGAK MAU! LEPASIN ANJING!" ucapnya kasar.

Chika langsung mengapit bibir Ara yang tiba-tiba berbicara kasar. "Mulutnya jangan kasar!" geram Chika menekan bibir Ara kuat.

"Mmmm! Mmm!" Ara memberontak semakin kuat. Tetapi tenaga Chika lebih kuat. Chika melepaskan capitnya dan mengunci memeluk Ara semakin kuat.

"Ayo Sus! Suntik aja sekarang!" perintah Chika.

"ENGGAK MAUUUUUU! MAMIII! PAPIII! YA ALLAH TOLONGIN ARAAA!" teriak Ara semakin kencang.

"Tahan ya!" ucap Suster itu. Sebelum menyuntikkan suntikan itu ke tubuh Ara, Suster itu mengetes jarum suntiknya terlebih dahulu takutnya tidak berfungsi.

Ara yang melihat jarum suntik secara langsung semakin memberontak minta dilepaskan. Ara ketakutan melihat jarum suntik itu yang ukurannya lumayan besar.

"YA ALLAH TOLONGIN ARA YA ALLAH! ARA NGGAK MAU DISUNTIK!" Ara memejamkan matanya saat Suster itu semakin mendekat.

"Tahan ya Raa," kata Suster itu dan selanjutnya ia menyuntikkan jarum suntik itu ke lengan Ara.

Ara semakin menjerit menyebut nama Tuhan-Nya. "YA ALLAH AKU BERJUMPA PADAMU YA ALLAH!" rancaunya.

Suster itu selesai menyuntik Ara tetapi Ara masih memejamkan matanya sambil mulutnya membaca ayat kursi.

"Hikss... audzubillahhiminasyaitonirrajim, Bismillahirrahmannirrahiim. Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta'khużuhụ sinatuw wa lā na'ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi'iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai'im min 'ilmihī illā bimā syā', wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya'ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm...." doanya membacakan Ayat kursi sampai selesai dengan satu tarikan nafas.

Chika dan Suster itu seketika tertawa lebar melihat Ara yang takut dengan jarum suntik. Chika melepas pelukannya lalu menepuk pipi Ara. Menyadarkan gadis itu untuk segera membuka matanya.

"Ara, kamu udah selesai disuntiknya sayang ayo buka mata kamu! Malu tau di ketawain sama Suster," Chika menepuk pipi Ara berulang kali.

Ara pun membuka matanya perlahan dan terkejut. Kenapa sangat cepat sekali?! Ara mendongak menatap Chika dan Suster itu bolak-balik.

CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang