4 • Chika Bimbang

2.8K 277 2
                                    

Song: JKT48 - Ekor Malaikat

Pagi-pagi sekali Ara sudah tiba di rumah mewah bercat putih. Ara keluar dari mobil dan melangkah mendekati Satpam yang sedang berjaga di depan pagar.

"Pagi Pak!" sapa Ara ceria.

Satpam itu langsung menengok ke arah Ara yang berdiri di depan pagar.

"Loh, neng yang kemarin kesini kan?" tanya Satpam itu memastikan.

Ara mengangguk tersenyum sambil mengulurkan tangannya untuk menjabat. "Iya Pak, saya yang kemarin pagi datang kesini. Nama saya Ara."

"Pasti mau ketemu non Chika ya?" ucap Pak Satpam sambil menjabat tangan Ara.

Ara menganggukkan kepala, senyumnya sedari tadi tak pernah luntur.

"Kak Chika ada?"

"Non Chika ada kok paling jam segini non Chika masih tidur. Yaudah masuk dulu tunggu diruang tamu aja," kata Pak Satpam lalu membuka pagar lebar untuk Ara.

Ara mengangguk dan masuk ke dalam mobilnya lagi-memarkirkan mobilnya di halaman rumah Chika.

Saat masuk ke dalam rumah Chika, betapa terpukaunya Ara dengan interior rumah Chika yang beda dari yang lain, seperti didesain khusus hanya rumah Chika saja.

Seseorang menghampirinya.

"Eh, temannya non Chika ya?" sapa seorang pelayan, Ara refleks tersenyum lalu menjabat tangan pelayan itu.

"Ara," ucap Ara memperkenalkan diri.

"Panggil saya Bi Siti. Ayo non silakan duduk dulu," kata Bi Siti asisten rumah Chika.

Ara mengangguk lalu duduk di sofa ruang tamu.

"Oh iya Bi, kak Chika ke mana?" tanya Ara tak melihat ada tanda-tanda Chika.

"Aduh, non Ara datangnya kepagian banget, non Chika masih tidur kalo jam segini," kata Bi Siti.

Ara hanya tersenyum canggung. Memang dasar Ara saking terlalu bersemangat ingin bertemu Chika jam 05.30 pagi Ara sudah sampai di rumah. Mungkin bagi sebagian orang itu masih terlalu pagi, namun Ara tidak ingin membuang kesempatannya. Pikirnya, kalau ia datang siang pasti Chika sudah berangkat sekolah dan meninggalkannya sama seperti waktu kemarin.

"Non Ara mau minum apa? Biar saya buatkan minum untuk non Ara," tanya Bi Siti.

"Teh hangat aja ya Bi," jawab Ara.

"Oke, non Ara tunggu sebentar ya," Bi Siti berjalan menuju dapur hendak membuatkan teh hangat.

Ara masih melihat sekeliling ruang tamu Chika, dirinya masih terpukau dengan rumah ini. Matanya tak sengaja melihat lukisan indah yang terpajang didinding rumah Chika yang sepertinya bukan lukisan biasa.

Sebenarnya yang membuat Ara bertanya-tanya adalah ke mana kedua orang tua Chika? Kenapa rumah ini tampak sepi dan seperti tak berpenghuni. Tidak mungkinkan orang tua Chika sengaja membelikan rumah sebesar ini hanya untuk gadis itu seorang?

Tak lama kemudian Bi Siti berjalan sambil membawa segelas teh hangat. Ara tersenyum lalu mengucapkan terima kasih kepada Bi Siti.

"Non Chika masih belum bangun juga ya? Kalau begitu tunggu sebentar ya non, Bibi bangunin non Chika dulu," Bi Siti hendak pergi membangunkan Chika namun Ara segera menahannya. "Eh, Bi! Biar Ara aja yang bangunin, Bibi kasih tau aja di mana kamar kak Chika,"

"Oh, mau dibangunin toh, kamarnya ada dilantai dua non Ara cari aja ada tulisan nama non Chika di depan pintu kamarnya. Ya sudah kalo begitu Bibi mau lanjut bikin sarapan pagi dulu." Bi Siti pergi berlalu.

CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang