11 • Dia Kembali

2.6K 256 3
                                    

Song: JKT48 - Cinta Pertama Butterfly

Ara masih terdiam di tempatnya di bawah guyuran hujan yang lebat. Seketika menoleh saat mendengar suara seorang gadis memanggil namanya.

Ara tersentak kaget. "Nggak mungkin!" gumam Ara sembari mengusap wajahnya beberapa kali.

Seorang gadis berambut hitam panjang tersenyum menatap dirinya.

Detak jantungnya semakin berdetak kencang bersama dengan rasa gemetar yang ia rasakan pada tubuhnya. Buliran matanya sudah menumpuk di pelupuk matanya.

Ara memejamkan mata kuat-kuat ketika mendengar derap langkahnya terdengar semakin dekat. Gadis itu menghampirinya. Dan Ara semakin tidak bisa menahan tubuhnya untuk berdiri seluruh tubuhnya seakan mati rasa. Lemas dan sakit bersamaan.

"Pasti ini cuma halu-" belum sempat Ara melanjutkan ucapannya, tiba-tiba gadis itu sudah memeluknya begitu erat. Ara terenyak saat merasakan orang itu memeluknya.

"Zahra aku kangen kamu." Ujar gadis itu, Ara menegang di tempatnya. Pelukan itu membuatnya harus kembali mengingat masa lalunya.

"Lepas!" Ara mendorong gadis itu kasar.

Gadis itu menatap Ara kaget.

"Raa...."

Ara menggigit bibir bawahnya, tangannya mengepal keras, menguatkan dirinya untuk tidak luruh pada seseorang yang pernah membuat dirinya hancur.

"Zahra ini aku Fiony."

Fiony Alveria Tantri. Gadis berambut hitam panjang itu memanggil namanya lirih.

Ara hanya bisa menggeleng kuat dengan kepala tertunduk. Ara tak kuasa menatap gadis yang ada di hadapannya sekarang.

"Aku kembali Raa."

Tubuh Ara meluruh ke tanah. Kakinya sudah tidak kuat lagi untuk menopang tubuhnya. Ara ingin berteriak, namun suaranya tertahan di tenggorokannya. Ara sulit bernapas. Hingga akhirnya ia memilih untuk menumpahkan air matanya. Tubuhnya bergetar hebat hingga ia tidak ingin membuka matanya sejenak. Bergerak untuk melarikan diri pun sangat sulit. Ara lemah. Kerapuhannya kembali menguasai dirinya.

Ara menjerit dalam hati. Ia tidak ingin melihat gadis itu lagi. Ia tidak ingin mengingat masa lalunya lagi. Tapi kenapa dia kembali?

Gadis itu berjongkok sambil memayungi tubuh Ara. Tangan kanannya terjulur untuk mengusap air mata. "Jangan nangis Raa," lirihnya. "Jangan nangis," ucapnya lagi dengan nada suara yang lembut. "Buka mata kamu Raa,"

"Pe-pergi!" ujar Ara dengan nada suara yang bergetar. Ara masih setia pada posisinya. Dan itu membuat gadis di hadapannya tersentak mendengar jawaban Ara, seolah Ara menolak kehadirannya.

Fiony menggeleng. "Raa, aku mau bicara." Ara lagi-lagi menepis lengan Fiony yang menyentuhnya.

"Gue bilang pergi!" Ara menunduk, entah kenapa saat melihat wajah gadis itu tiba-tiba hatinya merasa perih. Rasa kecewanya menjadi dua kali lipat. Di saat waktu yang berdekatan, orang-orang yang ia sayangi selalu saja pada akhirnya pergi. Dulu Fiony, sekarang Chika.

"Raa, aku minta maaf sama kamu." Kata itu meluncur dari mulut Fiony.

Ara menoleh sekali lagi ke arah Fiony dan bangkit. "Maaf?" lirihnya. Ara menatap dalam manik mata Fiony. "Setelah apa yang lo lakuin ke gue sekarang lo baru minta maaf?!" sentak Ara.

Fiony ikut berdiri. "Selama dua tahun aku nunggu kamu, Raa! Kamu tau? Nggak mudah buat aku nahan keinginan aku untuk ketemu kamu!" Fiony menunduk takut air matanya kembali mengalir, hatinya serasa seperti diremas kuat.

CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang