138 • Tolong Bertahan

667 69 0
                                    

Song: JKT48 - Khayalan

"Tolong bertahan, Raa. Kalo kamu menyerah, dunia aku bakal hancur. Karena kamu adalah kunci dari dunia aku. Kamu adalah kunci dari segala kebahagiaan aku." -Yessica Tamara


"Dokter!" panggil Gracia lalu bangkit dari kursi.

Dokter itu pun menghampiri Gracia dan Shani. "Iya Bu kenapa?" tanyanya.

"Operasinya bakal berhasil kan Dok?" tanya Gracia penuh harapan.

Dokter itu terdiam.

"Kenapa Dokter? Jawab!" kata Shani.

"Operasi ini bisa berhasil atau gagal. Kalau berhasil, Ara bisa melewati masa kritisnya dan kalau gagal...." ucap Dokter itu menggantung membuat Gracia dan Shani bingung.

"Kalau gagal kenapa Dokter?" tanya Gracia.

"Kalau gagal hanya ada dua kemungkinan, yaitu koma atau bisa jadi Ara tidak tertolong." Ucap Dokter itu membuat Gracia semakin ketakutan.

Shani memeluk Gracia erat. "Gee, kita berdoa ya semoga operasinya berhasil. Kamu yakin kan kalau anak kita bisa melewati ini semua?" tanya Shani meyakinkan istrinya. Gracia mengangguk pasrah.

"Kalau begitu saya masuk duluan. Doa kan saja yang terbaik untuk Ara, saya permisi." Ucap Dokter itu lalu masuk ke dalam ruang operasi.

Semoga operasinya berhasil Tuhan. Batin Gracia. Ia harap semuanya berjalan dengan lancar.

Gracia dan Shani duduk di hadapan ruang tunggu operasi yang sangat sepi sambil harap-harap cemas. Mereka tidak tahu berapa lama waktu yang akan dihabiskan sampai proses operasi itu selesai. Namun setiap detik yang berlalu terasa sangat amat panjang bagi mereka.

***

Satu jam kemudian. Gracia dan Shani menunggu tidak sabar di depan ruang operasi. Sudah satu jam tapi operasi masih belum selesai membuat Gracia dan Shani takut akan terjadi sesuatu.

"Shani, aku takut operasinya gagal. Aku takut Ara ninggalin kita, hati aku bakal hancur Shan, aku nggak sanggup." Ucap Gracia terisak. Gracia meremas kuat kemeja yang Shani pakai. Hatinya perih, sungguh perih.

Shani mencium puncak kepala Gracia. "Enggak sayang. Ara anak yang kuat, Ara sayang kita, anak kita nggak mungkin ninggalin kita. Yang bisa kita lakukan hanya berdoa." Ucap Shani semakin mendekap tubuh Gracia. "Kamu jangan pesimis, kamu harus percaya kalau anak kita bakal selamat, Gee." Shani meyakinkan Gracia.

"Ara!"

Gracia dan Shani menoleh ketika seseorang berteriak memanggil nama anaknya.

"Chika...." Gracia melepas pelukannya dan menghapus air mata yang ada di wajahnya.

Mami Aya mendorong kursi roda Chika disusul teman-teman Ara dan teman-teman Chika yang berjalan di belakangnya.

Semuanya kini sudah berkumpul di depan pintu ruang operasi. Mereka semua sedari perjalanan menuju tempat operasi, sudah tidak bisa membendung air matanya lagi. Mereka menangis mendengar berita Ara kecelakaan. Bahkan Zee, orang yang kuat, yang paling jarang menangis di antara teman-temannya yang lain, hari ini air mata gadis itu berhasil lolos keluar dari matanya. Zee menangis histeris. Ia benar-benar merasa terpukul mendengar kabar itu.

Tubuh Zee merosot ke lantai Rumah Sakit yang dingin lalu menyandarkan kepalanya di pintu ruang operasi. Air matanya keluar semakin deras, tubuhnya bergetar bahkan penampilannya sudah sangat kacau.

CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang