116 • Terima Kasih Zahra Nur Khaulah

727 74 0
                                    

JKT48 - Cinta Pertamaku, Selamat Siang

"Terima kasih Zahra Nur Khaulah, Aku sayang kamu. Istirahat yang tenang ya, Raa." -Yessica Tamara

Mobil ambulans itu berhenti di depan Rumah Sakit. Dengan cepat para perawat mendorong brankar masuk ke dalam UGD.

Ara, kamu harus kuat! Batin Chika. Gumpalan bening pun keluar dari pelupuk matanya, Chika sangat panik dan cemas. Ia takut Ara kenapa-kenapa.

Sesampainya diruang UGD, ada seorang Dokter yang keluar dari sana.

Chika, Sumini, dan Gracio menatap Dokter tersebut. Chika berjalan mendekatinya dan langsung meminta tolong. "Dokter, saya mohon tolong Ara! Selamatkan Ara!"

Dokter itu terdiam beberapa saat, ia melirik ke arah brankar. Dokter itu melihat wajah Ara yang tampak lebam. Kemudian Dokter itu mengangguk dan langsung melirik para Perawat yang membawa brankar.

"Bawa dia masuk!" titah Dokter dan para Perawat itu mendorong brankarnya masuk ke dalam ruang UGD bersama sang Dokter.

Salah satu Suster mencegah Chika yang hendak ikut masuk ke dalam ruangan. "Maaf kak, kakak harus menunggu di luar!"

"Tapi saya mau masuk Sus!" Chika memaksa ingin masuk.

"Mohon maaf tidak bisa!" Suster itu langsung masuk ke dalam dan menutup pintunya.

Sumini kembali mendekap Chika erat. Chika terus menangis menumpahkan air matanya lagi di dekapan Sumini. Air matanya mengalir deras, bahkan sampai mengeluarkan suara tangisan dari dalam mulutnya.

Sudah sekitar satu jam Chika, Gracio, dan Sumini menunggu di depan UGD. Mereka bertiga sangat cemas dengan keadaan Ara. Chika menyatukan kedua tangannya bergetar. Gadis itu menahan air matanya agar tidak terus menangis.

Kini mereka menunggu orang tua Ara dan semuanya datang. Gracio dan Chika sudah memberi tahu Shani dan teman-temannya tentang keadaan Ara lewat telepon.

Tak lama kemudian Shani dan Gracia sampai di Rumah Sakit. Mereka segera berjalan cepat menanyakan keadaan anaknya kepada salah satu Suster yang berada di luar ruangan.

"Permisi Sus, pasien atas nama Zahra Nur Khaulah tempat dirawatnya di mana Sus?" tanya Shani kepada Suster itu.

"Di sana Pak, pasien yang bernama Zahra Nur Khaulah dirawat diruang UGD." Ujar perawat tersebut. Mendengar penjelasan perawat itu, air mata Gracia semakin mengalir deras dan tubuhnya semakin lemas. Jantungnya berdebar kencang.

Shani dan Gracia langsung berjalan cepat menuju ruang UGD. mereka berjalan secepat mungkin dengan air matanya yang terus turun.

Mereka menghentikan langkahnya saat sudah sampai di sana. Gracia dan Shani berjalan menuju mereka bertiga yang sedang duduk dibangku depan ruang UGD.

Chika yang sedang menunduk langsung mengangkat kepalanya dan terkejut. "Mami...." ucap Chika dengan bibir yang bergetar.

Gracia langsung memeluk Chika dan menangis pilu. Kedua matanya sudah memanas dan memerah. Pipinya tampak basah karena air matanya yang tadi turun.

"Kenapa bisa kayak gini Chika?" tanya Gracia bergetar.

"Ara diculik sama orang-orang suruhan Om Vino, Mami." Ucap Chika sesenggukan.

Seketika Gracia dan Shani membeku di tempat.

Shani terkejut dan langsung memandang Gracio. Gracio lalu mengajak Shani mengobrol empat mata untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Gracio dan Shani pamit keluar dari ruang itu. Sementara Sumini hanya bisa menenangkan kedua wanita itu yang terus menangis.

CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang