131 • I Love You Yessica Tamara

641 76 0
                                    

Song: JKT48 - Aku Sangat Suka

Langit biru dengan kabut tipis menghiasi langit. Sinar matahari belum tampak. Semilir angin yang bertiup menggoyangkan dahan pepohonan, menyebabkan embun menetes membasahi tanah yang kering. Kicauan burung yang hinggap didahan pohon memecah kesunyian.

Pagi itu seorang gadis terbangun dari tidurnya karena mendengar suara alarm dari ponselnya yang sedari tadi terus berdering tak henti-henti.

Tangan Chika terangkat mengambil ponselnya yang ada di nakas. Chika mengumpulkan kesadarannya terlebih dahulu, kemudian matanya beralih melihat ponselnya.

"Jam enam lebih lima menit!" ucap Chika membulatkan matanya kaget.

Chika menyimpan lagi ponselnya di atas nakas dan dengan segera ia langsung membangunkan Ara yang masih tertidur lelap di sebelahnya.

"Sayang bangun...." Chika menepuk pipi kiri dan kanan Ara pelan. Namun tak ada respons.

"Sayang ayo bangun kamu harus balik lagi ke kamar sebelum Bu Veranda kesini!" Chika masih menepuk pipi Ara. Namun tetap tak ada respons apa pun membuat Chika berdecak sebal.

"Ara cepetan bangun!!!" Chika berteriak ke telinga Ara sambil mengguncang tubuh Ara sedikit kasar.

"Nghhh... ngantuk Ica...." ucap Ara masih mengantuk.

"Bangun sayang udah jam enam lewat lima menit! Kamu harus balik ke kamar kamu sebelum Bu Veranda ketuk pintu!"

"Mmhhh... iya nanti dulu sayang Ara masih ngantuk banget kasih waktu lagi ya," ucap Ara masih betah memejamkan matanya.

"Nggak bisa! Ayo bangun nanti kamu ketahuan tidur sama aku!" Chika masih berusaha membangunkan Ara.

Dengan setengah sadar, Ara bangun dari tidurnya dan membuka mata.

Ara tersenyum manis melihat wajah Chika yang setiap hari semakin hari semakin cantik.

Chika mencepol asal rambutnya dan hendak turun dari kasur. Namun tiba-tiba Ara langsung menarik tangannya dan mereka berdua tertidur lagi di kasur. Tubuh Chika ambruk di atas tubuh Ara.

Chika melotot kaget. "Ih! Kamu apa-apaan sih?! Lepas!" Chika memberontak ketika tangan Ara memeluk pinggangnya erat.

Ara terkekeh kecil. "Enak tau mau gini dulu," ucapnya manja.

"Enggak mau! Lepasin!"

Namun Ara tak menggubris. Ara langsung mengganti posisi mereka. Chika yang semula ada di atas tubuh Ara kini berpindah posisi menjadi Ara yang ada di atas tubuh Chika. Ara tersenyum menyeringai karena berhasil mengunci tubuh Chika.

Chika terus memberontak di bawah tubuh Ara. Tangannya terus bergerak mendorong tubuh Ara kuat. Kaki serta tubuhnya juga bergerak ke kanan dan ke kiri meminta agar Ara mau melepaskannya. Tapi tenaganya kalah kuat.

Ara langsung mengarahkan wajahnya mengecup dan menggesekkan hidungnya di leher Chika membuat gadis itu kegelian dan sedikit mendesah kecil.

"Ara... aahhh! Masih pagi ja-jangan mesum!"

"Sebentar doang,"

"T-tapi kamu harus cepet ke kamar kamu,"

Ara berhenti menggesekkan hidungnya di leher Chika lalu menatap Chika datar.

"Lepasin please," kata Chika dengan wajah memohon.

Melihat wajah Chika yang terus memohon, membuat Ara menjadi tidak tega. Gadis itu pun turun dari tubuh Chika.

Chika bangun dan merapikan ikat rambutnya kemudian turun dari kasur lalu mengajak Ara untuk mencuci muka dan gosok gigi bareng.

"Ayo cuci muka sama gosok gigi bareng!" Chika menarik tangan Ara pergi ke kamar mandi.

CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang