123 • Kantor Polisi

457 64 0
                                    

Song: JKT48 - Sonna Konna Wake De

"Kamu udah telepon teman-teman kamu kalo kamu mau ikut ke rumah Ii?" tanya Chika sambil menyetir mobil.

"Udah tadi pas kamu lagi di dapur sama Mbak Sumini, aku kabarin mereka kalo nanti bakal ikut ke rumah Ii."

Chika hanya ber-oh ria tidak melanjutkan percakapan. Lalu semakin menambah kecepatan laju mobilnya. Cuaca hari ini sangat cerah dan panas. Jalanan juga sangat ramai jam segini. Motor dan mobil berlalu lalang di jalanan memadatkan jalan lalu lintas. Padahal masih jam 9 tapi jalanan sudah lumayan macet.

Mobil Chika sampai di kantor Polisi, mereka berdua turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam. Bu Kinal, Ip dan Fiony sudah ada di kantor Polisi sedari tadi. Chika dan Ara pun menyapa mereka bertiga.

"Udah baikkan?" tanya Fiony.

Ara mengangguk pelan. "Udah sembuh," jawab Ara tersenyum tipis.

"Maaf ya gue nggak bisa ikut anter lo pulang kemarin," kata Ip.

"Santai aja," balas Ara.

Bu Kinal datang menghampiri Chika dan Ara yang baru sampai.

"Ara, Chika sekarang giliran kalian berdua yang masuk ke ruangan. Polisi udah tunggu kalian berdua di dalam ayo ke sana." Ujar Kinal menyuruh Ara dan Chika masuk ke sebuah ruangan. Chika dan Ara dimintai keterangan oleh polisi tentang kasus Badrun.

"Kalo gitu Mami pulang dulu ya, Ip. Mami udah enggak ada urusan lagi sama masalah ini. Kamu sama Fiony main di rumah Ii Eril nya jangan kemalaman ya!"

"Iya Mami hati-hati," kata Ip sambil melambaikan tangannya ke depan.

"Baik Bu Kinal," jawab Fiony sopan.

Kini tinggal Ip dan Fiony yang menunggu di ruangan itu. Mereka berdua menunggu Ii Eril dan teman-temannya yang lain yang hendak mengunjungi Om Oniel di penjara untuk pertama kalinya.

Dua puluh menit telah berlalu, Gracio dan Sumini baru saja memasuki ruang kantor Polisi. Mereka berdua bertemu dengan Ip dan Fiony. Gracio dan Sumini melangkah menghampiri dua gadis itu.

"Om Cio, Mbak Sumini," sapa Ip dan Fiony sembari mencium punggung tangan kedua orang dewasa itu.

"Ara sama Chika udah ada di dalam?" tanya Gracio.

"Udah Om udah dari dua puluh menit yang lalu." Jawab Ip.

Gracio pun mengajak Sumini untuk masuk ke dalam ruangan. Ip dan Fiony kembali duduk menunggu teman-temannya sambil bermain ponsel.

Satu jam telah berlalu. Chika, Ara dan Sumini kini sudah bisa keluar dari ruangan. Chika dan Ara akhirnya bisa bernapas lega, Polisi tadi meminta mereka berdua untuk dimintai dua keterangan sekaligus dalam satu hari. Benar-benar sangat menguras otak. Saat di dalam Ara beberapa kali memegang kepalanya karena pusing menjawab banyak pertanyaan dari para Polisi itu. Membuat Chika, Sumini dan Gracio khawatir.

Tepat saat mereka berdua membuka pintu ruangan, terlihat Eril hendak membuka pintu sambil menggendong Roy.

"Ii Eril," panggil Ara kaget.

"Ya ampun Ara...." Eril langsung memeluk anak kesayangannya itu.

Eril melepaskan pelukannya. Matanya memandang wajah Ara yang babak belur. "Astaga Raa, Ii benar-benar minta maaf ya. Muka lu bonyok banget Raa... Raa. Pasti ini gara-gara laki gue nih!" ucap Eril marah pada Oniel.

"Bukan si Om pelakunya Ii tapi Bosnya. Justru Om Oniel malah yang nyelametin Ara. Kalo nggak ada si Om mungkin Ara udah nggak bisa liat Ii lagi hari ini. Jangan salahin Om Oniel ya Ii,"

CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang