117 • Ara BIG Baby-nya Ica 👶

1.1K 84 0
                                    

Song: JKT48 - Siapa Yang Mempertemukan Kita Berdua?

Kedua mata Chika mengerjap, dia baru sadar dari tidurnya. Chika beranjak duduk dan mulai mengumpulkan kesadarannya.

Chika terkejut saat melihat dirinya tertidur di sofa bukan di kursi sebelah ranjang Ara. Chika mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang tidak ada siapa-siapa di sini kecuali dirinya dan Ara yang duduk di ranjang Rumah Sakit sambil memakan bubur sendirian. Chika pun menghampiri Ara.

"Sayang," panggil Chika dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Ara mendongakkan kepalanya dan tersenyum manis. "Kok bangun, tidur lagi sana," ucap Ara menyuruh Chika untuk tidur lagi.

Chika menggeleng pelan lalu duduk dipinggir ranjang Ara.

"Kok aku bisa tidur di sofa? Siapa yang pindahin aku, Raa?" tanya Chika.

"Papi yang pindahin," jawab Ara sambil menyendokkan makanannya ke dalam mulut.

"Terus orang-orang pada ke mana?" tanya Chika melihat tidak ada orang tua Ara dan teman-temannya di ruangan ini.

"Mereka udah pulang duluan nanti sore mau jenguk lagi. Terus Mami sama Papi lagi ke Dokter kandungan buat periksa kandungan Mami."

Chika mengernyit bingung. "Emang sekarang jam berapa?" tanya Chika.

"Jam sepuluh sayang. Kamu tadi tidurnya pules banget. Ngantuk banget ya?" tanya Ara sambil mengangkat sudut bibirnya.

Mata Chika membulat kaget. Ini jam sepuluh dan Chika baru bangun?! Astaga! Benar-benar tidak menyangka.

Chika langsung menoleh ke belakang melihat jam dinding yang ada di ruangan itu dan benar apa yang dikatakan Ara. Sekarang sudah jam sepuluh lewat lima belas menit.

Ara menaruh sendok makannya di piring lalu mengambil segelas air dan meminumnya. Chika menoleh lagi menatap Ara yang berhenti makan padahal buburnya masih tersisa banyak.

"Kenapa nggak dihabiskan buburnya?"

"Enggak enak, Ara nggak suka. Rasa buburnya nggak sama kayak yang biasa beli di depan rumah,"

"Ya namanya juga bubur Rumah Sakit. Makan ih! Biar cepat sembuh," Chika menyuruh Ara untuk memakan buburnya lagi.

"Enggak mauuuu! Nggak enakkkk!" Ara menolak.

Chika berdiri dari duduknya, ia hendak ke kamar mandi. Ara segera menggenggam tangan Chika lalu bertanya. "Kamu mau ke mana? Jangan tinggalin aku," ucap Ara dengan muka panik.

"Aku mau ke toilet, mau mandi dulu. Badan aku lengket banget Raa, habis mandi aku suapin kamu. Tunggu bentar ya, enggak akan lama kok." Chika mengecup kening Ara kemudian melangkah lagi menuju toilet hendak mandi.

Jantung Ara berdebar dua kali lebih cepat mendapat kecupan dari Chika. Andai saja bibirnya tidak terluka, pastinya Ara akan mencium bibir Chika sepuasnya. Tapi nyatanya Ara harus puasa dan bersabar sedikit.

"Pake handuk sama pakaian aku aja dulu. Itu di sana di dalam tas gede. Tadi pagi Papi udah nyiapin baju sama barang keperluan aku," ujar Ara sedikit berteriak.

Chika mengangguk lalu berjalan menuju tas Ara hendak mengambil handuk dan pakaian. Chika mengambil kaos oversize berwarna hitam dan celana pendek punya Ara yang lumayan pas ditubuhnya. Kemudian setelah mengambil pakaian dan handuk, Chika berjalan masuk ke dalam kamar mandi ruangan itu.

Beberapa menit kemudian Chika keluar dari toilet dan duduk kembali dipinggir ranjang Ara. Chika mengernyit karena sedari tadi bubur itu masih ada dan belum Ara habiskan.

CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang