44 • Chika, Ara, dan Fiony

1.2K 134 6
                                    

Song: JKT48 - Birth

"Kamu mau ngapain?" tanya Ara. Chika tidak bersuara dan langsung mengangkat kapas yang sudah diolesi alkohol.

"Sini!" Ara menurut langsung mendekati wajahnya dan Chika dengan sigap mengolesnya perlahan, Ara meringis membuat Chika ikut meringis. Senyum Ara seketika mengembang.

"Enggak usah senyum-senyum," tegur Chika sibuk mengobati luka Ara.

"Habisnya Ica manis sih," ucap Ara. Chika deg-degan terlebih jarak wajah keduanya begitu dekat.

Chika mencoba menstabilkan gemuruh di dalam dadanya, sedangkan Ara menatap sekitar.

"Aku nggak nyangka kamu sesayang itu sama aku sampe takut aku kenapa-kenapa," ucap Ara bangga lalu melipat kedua tangannya di dada. Chika teringat betul ia mengucapkan kalimat itu. Lantas ia hanya mengulum senyum meresponsnya.

Ara mendekatkan wajahnya, membuat Chika refleks melotot.

"Makasih udah khawatirin aku. Maafin aku, aku nggak akan ribut lagi," Ara menatap dalam mata Chika.

Pipi Chika dikecup Ara, lalu ia menjauh.

Chika kaget dan langsung memukul pelan pundak Ara. "Nyosor mulu!"

Ara terkekeh, "Biarin! Tapi kamu suka kan?" goda Ara.

Chika tak menanggapi dan fokus mengoleskan alkohol di wajah Ara.

***

Saat ini Chika dan Ara sedang berjalan menuju kelas XII MIPA 2. Kata Chika, ia ingin mengambil bekal makanan dari tasnya. Ya, Chika membawa sarapan yang Chika bawa dari rumah karena Chika tahu Ara di rumah hanya sendiri dan tidak sempat memasak sarapan.

Setelah mengambil kotak bekal, mereka berdua kembali ke taman belakang untuk memakannya.

"Ca, aku lagi nggak nafsu makan. Aku lagi diet makan hari ini," Ara menggeleng tidak mau makan.

Chika menoleh menatap Ara dalam. "Makan Raa. Kamu itu harus makan. Jangan, nggak usah deh diet-diet udah kamu itu udah perfect di mata aku. Udah pokoknya kamu makan, sekarang aku temenin. Kamu ambil, ini makanan buat kamu makan. Aku temenin." Ucap Chika lembut penuh perhatian.

Ara terdiam sejenak. Ara merasakan jantungnya berdegup kencang. Sial! Ara lemah! Selanjutnya Ara mengangguk, perlahan ia membuka kotak makannya, dan Ara menyuapkan makannya ke arah mulutnya.

Chika tersenyum saat Ara sedang makan bekal buatannya.

"Ica mau nggak?" tawar Ara.

"Boleh, tapi suapin!" jawab Chika manja. Ara mengernyit.

"Bekas Ara tapi,"

"Enggak papa, sayang." Jawab Chika tersenyum. Mendadak jantung Ara berdebar dua kali lebih cepat. Chika kenapa jadi manja gini? Saat Chika memanggilnya sayang membuat jantungnya berdegup tidak karuan dan rasanya Ara langsung lemas.

Ara menyodorkan nasi pada Chika.

"Aaaa...." Chika membuka mulutnya.

Dan senyum Ara melebar saat Chika mulai mengunyah suapan yang diberikannya.

"Udah kamu abisin aja ya, nggak usah itu diet-dietan segala! Buat apa sih, nggak usah aneh-aneh ya Raa," kata Chika saat sesudah menelan makanannya.

Ara mengulum senyumnya lalu mengangguk. Dengan lahap Ara memakan bekal dari Chika sampai makanan itu tak tersisa.

Selesai menghabiskan bekal makanan di taman belakang, mereka berdua pun pergi dari taman itu.

"Oh ya, aku nggak bisa ikut kamu ke kantin nggak papa kan? Soalnya teman-teman aku lagi pada dikelas," kata Ara pada Chika saat mereka berjalan dilorong koridor.

CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang