Song: JKT48 - Pada Malam Yang Berbadai
Ara membuka mata lalu melirik jam kotak yang ada di nakas.
Masih ada waktu buat ikut balapan ke Sunter. Batinnya.
Ara melirik Chika yang ada di sebelahnya, gadis itu masih tertidur nyenyak. Ara segera turun dari ranjang dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Selesai membersihkan diri dan memakai pakaian, Ara pun memakai crop leather jacket berwarna hitam lalu mendekati Chika hendak pamit.
"Ara pergi dulu ya nggak akan lama kok." Ucap Ara sambil mencium kening Chika.
Ara berjalan ke garasi mengambil sebuah mobil berwarna merah yang tersimpan khusus digarasi. Ara membuka garasinya lalu mengeluarkan mobil itu.
Sebuah Bugatti Divo Red, mobil kesayangannya yang sering ia pakai ketika balapan. Mobil dengan tenaga berasal dari mesin W16 quad-trubo 8,0 liter yang menghasilkan 1.479 daya kuda (1.103 kilo watt). Malam ini Ara akan memakai mobil itu setelah berbulan-bulan ia tidak mengendarainya.
Semoga malam ini gue beruntung! Batinnya.
***
Kabar langit malam ini mendung karena tadi hujan baru saja turun. Terlihat sisa-sisa genangan air hujan di jalan. Dengan jarum jam yang menunjukkan pukul sembilan lewat lima puluh malam, mobil sport milik Ara melesat memecah keheningan.
Mobil sport Ara bergerak melaju cepat menuju tempat yang sudah disepakati oleh teman-temannya dan dirinya. Setelah sampai di tempat itu. Sorot matanya menyapu sepanjang jalan. Memerhatikan orang-orang yang sepertinya akan menjadi penonton dalam balapan ini.
Ara langsung memarkirkan mobil sportnya di sebelah mobil Ford Mustang GT350 milik Zee. Setelah memarkirkan mobilnya dia pun turun.
"Hai, Raa!" sapa Zee lalu menjabat tangan Ara ala-ala mereka.
"Gimana udah siap?" tanya Zee.
Ara terkekeh pelan. "Kapan gue nggak siapa?"
"WOI ARA!" teriak seseorang dengan suara cemprengnya.
Ara dan Zee langsung mengumpat. "Anjir! Nggak dimana-mana si Olla!" pekik mereka berdua.
"Eyo! Gue kira lo nggak bakal datang! Lo mau ikut balapan lagi?" tanya Olla pada Ara.
"Iyalah! Apalagi taruhannya 2M siapa yang nggak mau?" jawab Ara.
"Bagus deh gue harap kalian bisa dapetin uang itu. Eh tapi Raa, emangnya lo tahu siapa lawan lo?"
"Siapa pun lawan gue, gue nggak peduli." Balas Ara dingin.
Zee mengangguk. "Lo juga hati-hati pas balapan soalnya jalannya licin habis kena hujan,"
Olla menepuk pundak kedua sahabatnya. "Keselamatan lebih utama!" tambahnya.
"Lo juga ikut balapan, Laa?" tanya Ara.
Namun Olla menggeleng. "Gue nggak ikut balapan dulu. Mobil kesayangan gue lagi dibengkel." Balas Olla tiba-tiba raut wajahnya berubah sedih.
"Lah, kok bisa?" ucap Ara dan Zee kompak.
"Mami gue kemarin kecelakaan, dia nabrak tiang listrik jadi penyok tuh kap depan mobil kesayangan gue. Kasihan kan tiang listriknya? Enggak salah apa-apa malah ditabrak! Hadehh, emang dasar Ibu-ibu barbar!"
Ara dan Zee tertawa mendengar cerita Olla. Bisa-bisanya Olla lebih perhatian pada tiang listrik dari pada Maminya.
"Ampun Laa, berdosa banget lo! Itu Mami lo tobat, Laa!" ucap Ara disela-sela tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIOR
FanficVersi terbarunya sudah diremake dengan judul yang sama: CHIKARA: I Love You My Senior Copyright, 2021 by Charcaaa 13 April 2021 [17+] CHIKARA; I LOVE YOU MY SENIOR by BadutMekdi0 | Zahra Nur Khaulah. Orang-orang mengenalnya gadis yang sangat hipera...