139 • Koma

711 84 0
                                    

Song: JKT48 - Di Tempat Yang Jauh Pun

Chika menyandarkan punggungnya di sandaran kasur Rumah Sakit ruangannya. Chika duduk sambil mengamati foto polaroid dirinya dan Ara. Foto yang Ara pegang saat waktu kecelakaan. Mata Chika memerah dengan buliran bening yang menumpuk di pelupuk matanya. Ibu jarinya mengusap lembut rambut Ara yang ada di foto itu.

"Aku beneran nggak bisa membayangkan bagaimana aku harus bisa melewati hari-hari aku tanpa semua perhatian kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku beneran nggak bisa membayangkan bagaimana aku harus bisa melewati hari-hari aku tanpa semua perhatian kamu." Air mata Chika kembali menetes membasahi foto yang di pegangnya.

"Aku kangen banget sama kamu, Ara." Lirihnya.

"Please, aku mohon kamu bangun sayang. Aku mohon, aku kangen banget sama kamu. Aku kangen sama semua perlakuan kamu ke aku." Chika menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Bahunya bergetar, Chika menangis terisak.

Chika berjalan menghampiri Ara yang duduk sendirian di taman belakang sambil mengetik tugas makalah milik Chika di laptop gadis itu.

Ara terlihat sangat fokus, bahkan saat Chika datang dan duduk di sebelahnya saja gadis itu masih tetap fokus mengetik di laptop dan tidak meliriknya.

Chika tersenyum manis melihat wajah Ara yang begitu serius mengerjakan tugas makalah miliknya.

Chika langsung mengeluarkan ponselnya yang tersimpan disaku blazer dan membuka aplikasi kamera. Chika mengarahkan ponsel itu ke arah Ara kemudian mulai memfoto gadis itu.

"Walaupun aku lagi ngetik, aku tau kok kamu lagi fotoin aku." Ara bersuara tanpa menoleh ke arah Chika.

"Abisnya, kamu kelihatan lebih keren dan cantik di saat kamu lagi serius." Balas Chika sambil tersenyum menampilkan gigi rapinya.

"Aku kan emang cantik dan keren." Ucap Ara melirik Chika.

"Tapi aku kasihan juga sih sama kamu. Pasti capek banget ya kamu ngetik makalah aku kayak gitu?" kata Chika merasa kasihan.

"Apaan sih kan aku cuma salin doang."

"Tapi kan sama aja,"

Ara mengulum senyum. "Udah deh Ica sayang, mendingan sekarang kamu duduk manis di sana dengan pipi kamu yang chubby itu," Ara mengangkat tangannya hendak mencubit pipi Chika namun Chika berhasil menghindar dan menepis pelan tangan Ara. "Terus kamu kasih tau ke aku apa yang perlu aku ketikin." Lanjut Ara kembali mengetik tugas Chika.

"Tapi-" tiba-tiba Ara mendesis.

"Ssssttt! Udah deh, anggap aja ini tuh hadiah dari aku ke kamu." Ara berhenti mengetik lalu memandang Chika yang ada di sebelahnya.

Chika mengerutkan alis. "Hadiah?" Ara mengangguk. "Hadiah Apa?" tanya Chika.

"Ya hadiah, kan hadiah nggak harus dalam bentuk benda kan? Tapi perhatian aku kan itu bisa juga sebagai hadiah." Ara menatap Chika lembut.

CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang