136 • Sebuah Berita

656 69 0
                                    

Song: JKT48 - Membeku Karena Selamat Tinggal

Chika memeluk erat boneka yang Ara berikan, sudah lima hari Ara tidak memberinya kabar, bahkan ponsel Ara mati saat Chika meneleponnya.

Chika sangat merindukan sosok Ara, Chika rindu suara Ara, candaan Ara, suara ketawa Ara, senyum manis Ara, Chika rindu Ara memeluk tubuhnya dari belakang, rindu digombalin Ara, rindu perhatian-perhatian kecil Ara padanya, semuanya. Chika rindu semua tentang Ara.

Chika menatap boneka pemberian Ara.

"Ara kecil, ke mana Ara gedenya? Dia nggak ngabarin aku sama sekali tau nggak?" ucap Chika pada bonekanya.

"Kasih tau sama Ara gede ya Ica kangeeeen banget." Kata Chika lagi, lalu Chika memeluk erat boneka Ara. Ingatannya bersama Ara seketika kembali berputar membuat senyum Chika merekah.

Chika duduk di kursi kantin sambil menyimak Freya dan Jessi yang sedang mengobrol sesekali gadis itu tertawa kecil melihat ekspresi Freya yang tidak santai saat bercerita.

"Sumpah ya! Bu Lyn tuh nyebelin banget! Masa gue udah ngerjain soal nomor empat sepanjang-panjangnya hampir selembar penuh malah disalahin! Ih, sumpah kesel banget padahal jawaban gue udah bener sedangkan jawaban dia yang salah! Eh, dia malah ngotot katanya jawaban gue yang salah." Ucap Freya menggebu-gebu.

Jessi menutup kedua kupingnya mendengar Freya yang setiap berbicara selalu ngegas. "Aduh jangan kenceng-kenceng dong! Gue kan ada di depan lo. Lagian udah sih Freya, kan lo juga udah ngebuktiin kalo jawaban lo emang benar tadi dipapan tulis dan jawaban Bu Lyn emang salah terus kenapa masih diungkit-ungkit lagi?"

Freya mengacak rambutnya kasar. "Gue tuh masih kesel tau kenapa sih tuh Guru ngotot banget! Nggak mau disalahin padahal jelas dia yang salah eh, malah nggak terima! Nyebelin banget kan?!" ucap Freya dengan mata sinis.

Sementara Chika tertawa melihat tingkah mereka berdua. Apalagi ketika melihat ekspresi Freya, Chika tertawa karena wajah Freya yang sangat kocak. Freya, kalo sudah dibuat kesal pasti mulutnya bakal nyerocos pedas.

Saat Chika tengah menyimak, tiba-tiba dari belakang tubuhnya ada seseorang dengan iseng menutup kedua matanya.

Chika sudah tahu siapa pelakunya pasti Ara! Karena Chika sangat tahu betul aroma parfum gadis itu.

"Ih, Ara ngapain sih?! Iseng banget pake nutup-nutupin mata segala." Chika memegang tangan Ara yang menutupi matanya.

Freya dan Jessi kompak menoleh melihat Ara datang dan iseng menutup mata Chika. Ara langsung menyuruh Freya dan Jessi untuk bungkam.

"Emangnya itu Ara?" tanya Jessi sambil terkikik.

"Udah jelas itu Ashel," timpal Freya sambil membungkam mulutnya menahan ketawa.

Ara mengulum senyum melihat pacarnya. Sedangkan Chika langsung menunjuk teman-temannya.

"Heh! Jangan ngadi-ngadi! Aku tuh tau wangi parfumnya Ara. Udah deh ini pasti Zahra Nur Khaulah annoying Ara kan?"

Kontan Ara langsung melepas tangannya yang menutup mata Chika. Dengan muka kesal Ara duduk di sebelah Chika. Chika membuka matanya dan tersenyum manis karena tebakannya memang benar.

"Sembarangan ya kamu kalo ngomong!" ketus Ara. "Annoying-annoying tapi kamu sayang banget kan sama aku, hm?" ucap Ara percaya diri membuat Freya langsung memasang wajah siap muntah sedangkan Jessi sudah meleyot di tempat.

Chika memasang ekspresi seolah sedang berpikir. "Emm... sayang enggak yaaa?" Chika mengulum senyum.

Ara menoel hidung mancung Chika. "Udah deh nggak usah so so siying gik yi!" Ara menyiyir. "Bilang aja, kamu tuh sayang banget sama aku melebihi apa pun yang ada didunia ini. Seluruh dunia juga tau kok," ucap Ara lebay.

CHIKARA: I LOVE YOU MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang