Marcel mengangguk setuju dengan rencana Santika. ia ingin cepat merebut Merry dari tangan Rehan. Secepatnya membawa Merry menjauh dari Rehan dan hidup bahagia bersamanya.
"Aku setuju dengan mu Santika cepat kamu lakukan saja apa yang kamu mau. Aku akan mendukungmu dan aku akan segera hidup bahagia bersama Merry," balas Marcel.
"Bagus kalau seperti itu aku akan segera menelpon wartawan dan mempublikasikan hubungan kami," ucap Santika dengan senyuman liciknya.
Santika bertemu dengan beberapa teman wartawannya dan mendiskusikan masalah ia menjadi simpanan Rehan juga dimanjakan olehnya. Santikan sudah tidak sabar menjadi nyonya keluarga Handoko di sisi Rehan menggantikan Merry wijaya.
"Seperti itu rencanaku kalian harus membantuku. Kalau berhasil aku kan memberikan banyak uang untuk kalian," ucap Santika kepada para wartawan sahabatnya.
"Kami akan membantumu tapi ingat jangan pernah lupakan janjimu pada kami. Berilah kami uang yang cukup kalau kamu ingkar janji kami akan membuka apa yang kamu lakukan untuk menghancurkan rumah tangga tuan Rehan," ucap rani seorang jurnalis.
Santika mengatakan tidak akan ingkar janji asal keinginannya tercapai uang yang dikeluarkan tidak akan ada masalah. Berapapun nominalnya asal menjadi istri sah rehan handoko semuanya bisa diiantur dia bisa menghamburkan uang banyak ketika menjadi istri rehan seorang pengusaha kaya di kota ini.
"Kalian tidak usah khawatir selama pekerjaan ini berjalan lancar aku akan membayar kalian banyak sekali," ucap Santikan.
"Kalau begitu kamu siapkan beritanya dulu," balas Rani.
Di tempat lain di waktu yang sama yakni di rumah sakit swasta dimana Merry sedang periksa karena tak enak badan. Merry sedang menunggu antrean dimana ia akan berobat. Merry merasakan sakit diseluruh tubuhnya yang tak kunjung sembuh selalu mual dan pusing ketika pagi hari dan haidnya juga tidak teratur.
"Dokter sebenarnya saya sakit apa sudah hampir dua minggu ini saya sakit seperti meriang tapi tidak kunjung sembuh sudah meminum obat yang biasa saya minum juga tak ada efek," ucap Merry pada Dokter.
"Nyonya kamu sedang hamil empat bulan. Ini adalah hal yang wajar yang dialami wanita hamil. Nyonya aku akan memberimu resep obat. Nanti anda jangan banyak bergerak dan kelelahan ya, istirahatlah yang cukup." ucap Dokter sembari memberikan resep obat untuk ditebus di apotik.
Merry mengucapkan terima kasih kepada Dokter dan segera meninggalkan ruangan lalu pergi menebus obat dan pulang kerumah untuk istirhat. Ia menutup rapat mulutnya dan tidak memberitahukan kepada Rehan kalau sedang hamil. Dia tidak akan melepasakan Merry jika ketahuan mengandung anaknya.
"Merry kenapa kamu tidak memberitahuku kalau sedang sakit. Apakah perlu seorang pelayan yang memberitahuku. Apa kamu tidak menganggapku sebagai suami?" tanya Rehan saat sudah pulang ke rumah. Ia segera pulang karena mendengar Merry sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI KONTRAK SANG CEO
RomanceSaat kontrak pernikahan sudah akan berakhir Rehan mulai membuka hatinya untuk Merry. Rehan belum mau mengungkapkan yang sebenarnya sehingga Merry yang sudah ingin lepas dari pernikahan kontrak ini berusaha lepas dari genggaman Rehan. Seorang wanita...