MENGGODA SUAMI ORANG

338 12 0
                                    

Santika tetap maju untuk menggoda Rehan yang ada di lantai dua itu. Dia memeluk dan mengulum bibir Rehan dengan garang. Ia tidak ingin melewatkan malam bergairah seorang diri."Tuan aku datang untuk menemani malam yang ini bersamamu," ucap Santika setelah usai mengecup bibir Rehan."Enyah kamu dari sini. Ingat posisimu sendiri sebagai apa. Aku membayarmu hanya untuk memanas-manasi Merry tapi bukan untuk datang menggodaku," bentak Rehan.Santika tidak bergeming ia terus meraba dan membuat adik kecil Rehan berdiri tegang. Santika tahu kalau Rehan sedang menunggu Merry ia sengaja mealkukan ini agar Merry salah paham dan tidak ada rasa suka terhadap Rehan lagi. Santika berencana mendalami peran juga untuk menjadi nyonya Handoko mendampingi Rehan selamanya."Tuan justru aku datang ke sini untuk mendalami peranku sebagai kekasih simpanan yang kamu sayangi. Dengan begitu nyonya Merry akan dengan sendirinya meniggalkanmu," balas Santika."Dasar wanita jalang hina beraninya kamu bertindak melampaui batas," ucap Rehan mendorong SantikaSaat Rehan dan Santika beradu argumen Merry sampai rumah dan memergoki mereka bersama. Mereka tampak jelas seperti sedang berpelukan memadu kasih. Beruntung Merry sudah terbiasa melihat adegan seperti ini sebelumnya jadi tidak ada rasa cemas atau canggung di dalam dirinya."Jadi kamu menyuruhku untuk segera pulang hanya untuk melihatmu melakukan pertunjukan mesum dengan perempuan peliharaanmu itu? Ini sungguh tidak lucu!" gertak Merry"Merry ini tidak seperti yang kamu lihat. Perempuan ini yang datang mungkin sengaja datang mencipatakan kesalahanpahaman diantara kita," jawab Rehan.Merry mengutuk Rehan dalam hati kesalahpahaman apanya dari dulu Rehan sering membawa wanita yang dipeliharanya ini ke rumah hanya untuk menguji emosinya. Kalau berdebat didepan wanita itu mungkin dia akan besar kepala dan merasa menang. Merry berjalan menuju kamarnya dan memerintahkan beberapa penjaga untuk mengusir Santika bagaimanapun dia adalah nyonya sah di rumah mewah ini."Usir perempuan itu dari rumah ini. Kedatangannya menodai pernikahanku. Aku adalah nyonya sah di rumah ini. Jika tuan muda kalian tidak suka sekalian saja kalian laporkan masalah ini pada nyonya Handoko di kediaman utama," ucap Merry sambil berlalu ke kamarnya."Tuan Rehan aku minta perlindunganmu Nyonya sudah bertindak tidak manusiawi terhadapku," pinta Santika.Rehan mengejar Merry ke kamar dan meminta pengawal mengusir Santika dari rumah ini. Lebih baik mengejar Merry ke kamar untuk memberikan hukuman manis untuknya.Rehan memeluk Merry dari belakang dan menutup pintu kamar mereka."Kau tidak mau menemani wanita yang kau pelihara itu bermain malam ini. Untuk apa mengejar istri kontrak ini ke sini?" tanya Merry."Untuk memberikanmu hukuman karena pulang telat sehingga membuat wanita itu bisa menggodaku suami orang seperti ini," ucap Rehan sambil mencecap bibir Merry agar tidak banyak bicara lagi.Merry ingin melepaskan ciuman Rehan tapi entah kenapa hasrat yang ada pada diri Rehan lebih besar dari kekuatan Merry yang hanya seorang wanita. Mereka mamadu kasih dan melakukan adegan suami istri di atas kasur."Tunggu sebentar apa yang kamu lakukan aku baru saja sampai rumah dan belum mandi," ucap Merry menghentikan perbuatan Rehan."Justru karena kamu baru sampai rumah membuatkau bergairah ingin memadu kasih denganmu," balas Rehan.Rehan sudah tak sabar melepas pakaian yang dipakai oleh Merry. Merry hanya bisa pasrah kerena semakin melawan Rehan semakin kuat hasrat untuk melahapnya malam ini.Gerakan demi gerakan kecil dilakukan oleh mereka berdua. Dalam sekejap tubuh Merry penuh tanda kepemilikan yang dilakukan oleh Rehan. Desahan kecil keluar dari mulut Merry membuat hasrat dalam tubuh Rehan semakin membara dan sudah tidak sabar memasukkan barang miliknya ke liang tubuh Merry."Ahhhh bisakah kamu pelan saja Rehan!" seru Merry yang merasa keenakan."Tidak semakin kamu berteriak semakin aku tidak bisa menguasai diriku sendiri," balas Rehan sambil terus melakukan gerakan seperti memompa.Ruangan pribadi pasangan pengantin kontrak itu dipenuhi suara desahan kenikmatan yang dikeluarkan oleh mulut Merry dan Rehan. Hukuman kenikmatan yang diberikan Rehan untuk Merry malam ini sangat panas dan membara rasanya Rehan tidak ingin berhenti memberikan kenikmatan dunia pada Merry istri kontraknya."Cukup Rehan aku sudah tidak sanggup lagi melayanimu," ucap Merry."Tidak sanggup apanya. Kamu terlihat menikmatinya setiap inci tubuh yang aku sentuh kamu selalu menggeliat seolah meminta lagi," balas Rehan yang masih bersemangat.Bebagai gaya malam ini dilakukan oleh Rehan. Membolak balik tubuh Merry seperti gorengan dalam wajan penggorengan sampai ia puas menikmati tubuh Merry malam ini.Keduanya terkapar karena keletihan dan tidur dalam pelukan bersama sampai pagi hari."Dasar pria sinting bisa-bisa berkata memberikan hukuman. Hukuman apa yang dia lakukan malam tadi emmbuat persendianku terasa rontok," umpat Merry sambil memegangi punggungnya."Sepagi ini kamu sudah mengumpat untukku. Lebih baik berikan aku sarapan yang enak pagi ini," bisik Rehan yang membuat Merry Merinding.Rehan tersenyum licik melihat ekspresi Merry yang merinding bagaikan orang ingin bercinta dipagi hari seperti ini. Rehan mencium lehernya sampai punggung Merry. Karena saat ini Merry tidak mengenakan sehelai benangpun di tubuhnya sehingga membuat Rehan leluasa memainkan tubuh indahnya."Kau apa kurang puas semalam kamu membuat tubuhku bergetar tak berhenti hampir semalaman. Apa pagi ini kamu tidak kelelahan?" tanya Merry sambil mencoba menyingkirkan tangan Rehan yang memegang gundukan besar miliknya."Kenapa menyingkirkan tanganku dari dua gundukan berukuran besar ini. Aku baru saja ingin menikmatinya," ucap Rehan.Pria itu memainkan ujung gundukan besar itu menggunakan lidahnya dan membuat Merry mendesah nikmat. Mendengar suara itu Rehan memainkan satu lagi gundukan besar milik Merry dengan tangannya. Pergulatan terjadi diatas kasur tapi tidak seliar semalam. "Sudahlah aku tidak ingin kamu mati karena kenikmatan. Aku akan memuaskanmu lagi nanti malam," ucap Rehan sambil memeluk Merry."Tidak ada untuk nanti malam aku akan mati betulan jika terus melayani tenagamu yang kuat itu," balas Merry.Rehan menyeringai tipis penuh kemenangan. Lalu Rehan membawa Merry mandi bersamanya di pagi ini. Barulah mereka turun ke lantai satu untuk sarapan. Di meja makan sudah ada seorang wanita yang sudah di usir semalam. Wanita peliharaan yang tak tahu malu selalu saja datang untuk menggoda suami orang. Ia berlari ke arah Rehan untuk menyapanya."Nyonya pagi ini bolehkah aku melayani tuan makan?" tanya Santika."Layani saja karena juga buru-buru untuk berangkat kerja. Tapi kamu ini sungguh tidak punya muka ya berani datang ke rumah orang padahal sudah di usir," jawab Merry ingin memperlihatkan kekuasaannya di rumah ini."Nyonya kenapa kamu jahat padaku. Aku di sini juga dibawa oleh tuan," ucap Santika mencoba menarik perhatian Rehan.Rehan begitu cuek dan duduk di meja makan untuk sarapan dengan Merry. Rehan mengumpat kesal karena Merry begitu cuek padanya ketika ada Santika. Dia jadi merasa apakah service yang diberikan untuknya kurang memuasakan?Lalu harus mengunakan gaya seperti apa untuk memuaskan Merry dan membuatnya jatuh cinta Rehan seutuhnya."Tuan biar aku ambilkan makanan untukmu. Kamu mau lauk apa tuan?" tanya Santikan berlagak seperti seorang istri tuan muda."Wanita sialan ini kenapa tidak berbicara apa-apa ketika sang suami di goda oleh wanita lain didepan matanya, sungguh sial apa hukuman yang aku berikan belum cukup?" gumam Rehan.

ISTRI KONTRAK SANG CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang