gaya bercinta yang disukai suamimu

181 4 0
                                    


Merry mengangguk dia sudah siap untuk membacakan dongeng untuk sang buah hati. Rehan juga sudah siap akhirnya Rehan yang membacakan dongeng untuk anaknya dan Merry mendengarkannya dengan seksama.

"Aku sudah siap. Kamu membacalah biar aku dan anakmu yang mendengarkan," jawab Merry.

"Oke mari kita mulai," balas Rehan sambil membuka buku dongeng untuk anaknya.

Selama setengah jam mereka membacakan dongeng itu. Merry mendengarkannya sambil mengelus perutnya. Semoga calon anaknya nanti menjadi putra atau putri yang cerdas. Merry berharap buah hatinya kelak tidak meniru sang ayah yang selalu berganti wanita seperti mengganti baju.

"Selesai, ayah berdoa kelak kamu akan menjadi anak yang pandai," ucap Rehan sambil mencium perut buncit Merry.

"Ibu berharap kelak buah hati kita jika lahir seorang laki-laki akan setia pada satu wanita saja," balas Merry.

Rehan merasa tersindir oleh perkataan Merry. Selama ini dia selalu mengganti wanita seperti baju yang biasa ganti setiap hari. Begitulan Rehan menganggap wanita didunia ini. Bisa dinikmati sepanjang waktu dan akan menggantinya bila bosan.

Wanita dimata Rehan selama ini layaknya mainan yang bisa sudah usang akan dibuang sesuka hatinya. Dia akan mengganti mainan baru yang lebih bagus dari sebelumnya.

"Merry aku merasa tersinggung loh dengan ucapanmu," ucap Rehan sambil cemberut.

"Aku hanya berharap sesuatu yang bagus untuk anakku. Tidak merasa mengutukmu," jawab Merry lembut.

Rehan menghembuskan nafasnya. Merry memang tidak menyebut seperti Rehan tapi Rehan sendiri yang merasa bahwa Merry tidak ingin putranya kelak akan mencotoh hal yang tidak baik dari Rehan.

"Merry ingatkan aku kelak jika aku tidak memberikan contoh yang baik untuk buah hatiku," ucap Rehan.

"Aku pasti akan mengingatkanmu. Jadilah ayah yang baik ya sayangku," balas Merry seraya mengecup kening Rehan.

Rehan senang mendapatkan Merry yang sabar dan pengertian. Dia berbeda dengan para nona muda yang pernah ia kenal. Rehan merasa dia sungguh beruntung. Jika saja dia kabur dari pernikahan yang diatur oleh keluarganya dulu mungkin dia tak akan pernah mendapatkan berlian seperti Merry ini.

"Terima kasih Merry. Aku sangat mencintaimu!" seru Rehan seraya mencium tanagn Merry.

"Kamu gombal sekali. Sudah berapa banyak wanita yang kamu gombali sekarang ini," ucap Merry sambil tertawa.

"Lupakan saja masa lalu itu Merry. Sekarang aku memilikimu jadi tolong bicarakan saja tentang kita sekarang dan masa depan," pinta Rehan.

Merry menganggung Setuju dia sangat senang dengan perubahan Rehan semenjak dia hamil. Sekarang adalah masa indah pernikahan mereka. Rehan yang lembut dan penyayang, rumah tangga yang tentram tanpa gangguan. Merry sangat merasa bahagia dengan keadaannya sekarang.

"Sudah malam ayo kita istirahat. Besok kamu sudah harus bekerja lagi," ajak Merry.

"Baiklah Merry ayo aku bopong kamu ke kamar dulu," balas Rehan.

Merry menolaknya karena tubuhnya saat ini sudah berat dan melebar. Nanti Rehan akan kualahan kalau memaksa membopongnya ke kamar. Rehan tertawa dia bilang kalau dia masih kuat memboponngnya walau sudah berbadan dua. Rehan mencoba membopong Merry tapi ternyata badannya memang llebih berat daripada sebelumnya. Baru beberapa langkah Rehan sudah merasa lelah.

"Aduh sampai sini saja deh. ternyata menggendong wanita hamil susah. Membuat encokku kumat," keluh Rehan sambil memegang punggungnya.

"Hahaha kamu lucu sekali Rehan. Sudah aku bilang bahwa tubuhku ini sudah berat tak sama seperti dulu," balas Merry sambil tertawa.

ISTRI KONTRAK SANG CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang