MENYEMBUNYIKAN KEHAMILAN

261 8 0
                                    

Merry tersenyum dan menyembunyikan hasil tes kehamilannya. Ia memeluk Rehan dan mengatakan kalau dirinya baik-baik saja. Ia tak ingin Rehan tahu kehamilannya karena jika ia tahu mungkin Merry tak akan mudah lepas darinya.

"Aku baik-baik saja hanya kecapekan butuh istirhat beberapa hari mungkin akan sembuh," ucap Merry pada Rehan.

"Kalau begitu baiklah aku mengerti Merry aku tak ingin kamu kenapa-napa, segeralah sembuh kita akan bulan madu jika kamu sudah sembuh dari sakit," balas Merry.

Merry hanya mengangguk kenapa hatinya begitu nyaman saat bersama Rehan dan tidak ingin jauh darinya. Apakah karena sedang mengandung anaknya atau memang ia sudah jatuh hati pada Rehan. Tidak Merry tidak mungkin jatuh hati pada Rehan yang angkuh dan sombong itu.

"Rehan apakah kamu akan mengabulkan permintaanku?" tanya Merry tiba-tiba.

"Katakanlah aku akan mengabulkannya jika itu tidak sulit," jawab Rehan.Merry meminta saat dia sakit Rehan ada disisinya, mungkin beberapa hari ini Merry hanya ingin berada disamping Rehan apapun yang terjadi. Rehan menyetujui permintaan Merry dan hati wanita hamil itu menjadi berbunga-bunga karenanya,

"Merry aku akan berada di sisimu sampai kamu sembuh," ucap Rehan.

"Sungguh? Terima kasih Rehan aku sangat bahagia karena kamu menyetujuinya," balas Merry sambil memeluk Rehan.

Rehan senang akhirnya Merry membuka hati untuk kedepannya Rehan ingin membahagiakan Merry dan ingin menjadikan ratu satu-satunya di hatinya.Tak akan ada yang bisa memisahkan Rehan dan Merry sampai kapanpun juga. Pada akhirnya hati Rehan luluh juga pada istri kontraknya. 

***

"Nona Santika aku lihat tuan muda Rehan sedang bersama nyonya Merry tadi berbelanja. Apakah kamu sudah tidak disayang lagi olehnya?" tanya asisten Santika.

"Mana mungkin seperti itu aku tetap nomor satu di hati Rehan. Soal Merry mungkin dia hanya ingin menyenangkan hati orang tuanya saja. Hanya butuh beberapa saat lagi Rehan hanya akan menjadi milikku seorang," jawab Santika dengan wajah penuh percaya diri.

Santika tertawa terbahak-bahak dia sudah mengutus seseorang untuk membuat berita tentang hubungannya dan Rehan tersebar ke beberapa media cetak maupun online. Tak berapa lama lagi dia pasti akan menjadi nyonya satu-satunya di kelurga Handoko.

"Tuan Marcel apakah kamu sedang mencariku?" tanya Santika yang sedang berada di lokasi pemotretannya.

"Aku ke sini memang mencarimu apakah kamu sudah bertemu dengan orang yang bisa dipercaya untuk membuat rencana kita berhasil," jawab Marcel sambil duduk di samping Santika.

Santikan mengatakan kepada Marcel untuk tenang dan biarkan para wartawan itu yang bekerja. Soal Merry, Santika menyarankan jika berita tentang hubungannya dengan Rehan terungkap bisa membawanya ke luar negeri dengan segera.

"Tuan Marcel apakah tidak mempercayaiku yang bekerja di dunia industri ini? Serahkan semua padaku pasti akan beres," jawab Santika dengan santai.

"Baik tapi ingat kamu tidak boleh mecelakai Merry sediktipun," balas Marcel lalu pergi meninggalkan Santika.Santika menarik tangan Marcel dan menggodanya. Ia membisikkan kalimat yang membuat hasrat Marcel mempuncak. Santika berhasil membawa Marcel ke tempat sepi dan mulai adegan ciuman panas. Marcel tiba-tiba tersadar dan mendorong tubuh Santika.

"Aku bukan Rehan yang gampang digoda oleh wanita. Jangan berpikir macam-mcaam bisa melakukan itu denganku!" seru Marcel lalu pergi.

"Dasar munafik. Aku tidak yakin kamu masih perjaka," gumam Santika sambil tertawa licik.

Santika dengan santai kembali ke liaksi pemotretan dan memulai pemotretan yang sampai sore hari. Di tempat yang lain dan waktu yang lama keluarga Handoko dikejutkan dengan berita yang beredar di internet hari ini.

"Panggil anak kurang ajar yang tak menurut pada orang tua itu. Kenapa bisa melakukan hal rendahan seperti ini!" seru tuan Handoko sambil membanting remote televisi.

ISTRI KONTRAK SANG CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang