MALAM PENUH GAIRAH

710 17 0
                                    

Marcel mengacuhkan Rehan dan mendekat kepada Merry ia memuji kecantikan Merry yang sempurna dimatanya. Bahkan kecantikan dewi kalah dengan wajah cantik yang dimiliki oleh Merry. Seharusnya dia mendapatkan lelaki yang bisa menjaganya dengan baik. Dan tidak menyia-nyiakan dia.
"Merry kau tampak cantik malam ini. bahkan kecantikan para dewi kalah dengan kecantikan yang kau miliki, seharusnya kau menikah dengan pria yang tepat," ucap Marcel.
"Kau pria bujang yang tidak tahu malu. Beraninya mengacuhkan aku suami Merry yang diakui oleh Negara." Balsa Rehan.Terjadi perdebatan kepada keduanya. Marcel mengetahui bahwa pernikahan mereka bedua hanya kontrak samata dan juga akan berakhir setelah satu tahun. Karena itu mulai dari sekarang ia mengejar cinta Merry karena ia tak ingin Merry jatuh hati pada Rehan seiring waktu yang berjalan dan membatalkan kontrak pernikahan mereka.
"Rehan, kau harus tahu di hatiku masih ada cinta yang tulus untuK Merry. Dan aku tidak akan membiarkan Merry menderita di tanganmu. Kau pikiri aku tidak tahu kalau kau bermain dengan seorang model yang sering kau bawa ke rumah ini," ucap Marcel.
"Lebih baik kubur saja cintamu yang katanya besar itu. Apa kau mau besok ada berita bahwa tuan muda keuarga manggala sedang mengejar cinta istri orang?" tanya Rehan kesal.
"Aku tidak peduli dengan kata orang Rehan. Yang jelas aku mencintai Merry dan akan memperlakukannya dengan baik," jawab Marcel.
Suasana sudah tidak kondusif lagi, sehingga Merry mengajak Rehan untuk masuk ke dalam rumah. Tidak pantas pertengkaran seperti ini didengar oleh para pelayan dirumahnya. Ia juga meminta Marcel untuk pulang dulu karena hari sudah malam. Ia berjanji akan membalas pesannya.
"Marcel aku minta kau pulang dulu sekarang, aku janji akan membalas pesanmu nanti. Tidak enak dilihar semua pelayan dirumah ini dan menggosipkan kita bertiga, Rehan ayo masuk ke dalam," pinta Merry dengan lembut.
"Apa kau tidak dengar apa yang dikatakan oleh istriku tuan Marcel?" tanya Rehan sedikit menekan.
"Baiklah Merry aku sudah lega melihatmu mala mini. Apalagi melihat kau memakai pakaian yang cantik seperti ini membuatku senang," ucap Marcel sambil memegang tangan Merry dan mengecup punggung tangannya.
Rehan kesal melihat adegan ini, entah kenapa hatinya sakit melihat Merry yang diagungkan oleh pria lain. ia akan membalas perbuatan Marcel dikemudian hari mereka tidak boleh bersama karena Merry sah menjadi istrinya saat ini dimata hukum dan Negara.
"Kau sangat menikmati ya dirayu oleh pria itu didepanku serta menunjukkan kemesraan seperti itu?!" bentak Rehan.
"Maksudmu apa Rehan. Biasanya kau selalu mencampakanku 'kan. Kenapa malam ini kau seperti kesetanan melihat ada pria lain yang memperlakukanku dengan baik?" jawab Merry sambil menghapus riasannya.
Rehan sangat kesal dengan apa yang diucapkan oleh Merry. Ia melampiaskan amarah dengan menyetubui Merry dengan brutal. Di sekujur tubuhnya ditandai dengan tanda cinta dari Rehan untuk Merry.
"Ampun Rehan sudah hentikan kau membuatku sakit," pinta Merry.
"Tidak akan, semua orang harus tahu kalau kau adalah istriku!" ucap Rehan sambil mengecup bibir Merry.
Hasrat Rehan tidak dapat dikontrol ia ingin semua orang tahu bahwa Merry adalah miliknya. Rasa cemburunya sangat besar ketika ada pria lain yang menyayangi Merry. Rehan memasukkan barang miliknya ke inti tubuh Merry dan menggoyangkannya dengan keras.
"Ahhh pelankan sedikit Rehan," pinta Merry."Pelankan sedikit katamu, itu tidak mungkin karena kau terlihat menikmati permainan yang aku berikan," balas Rehan menyeringai senang.Mulut Merry berkata berhenti, tapi tubuhnya meminta lebih. Erangan demi erangan terdengar menyeluruh kamar pribadi Merry. Rehan masih belum puas menikmati tubuh Merry. Hasratnya masih membara dia mencoba permainan baru di atas sofa."Rehan sudah cukup aku tidak mau lagi melayani kegilaanmu ini," ucap Merry yang sudah berkeringat banyak."Lalu kamu kalau tidak melayani suami, mau melayani pria bujangan dari keluarga Manggala itu hah?" tanya Rehan.Hasrat Rehan semakin membara ketika teringat dengan Marcel yang menantangnya. Ia bertekad membuat Merry hamil anaknya dengan begitu tidak akan kabur dari sisinya untuk beberapa waktu yang lama. Ia mengulum bibir Merry agar tak banyak bicara tangannya meraba seluruh bagain sensitive tubuh Merry sehingga wanita itu mengeliat karena keenakan."Merry kamu sungguh munafik. Aku merasakan cairan hangat dari dalam inti tubuhmu itu tandanya kau juga menikmati permainan yang aku berikan," ucap Rehan sambil menekan kembali barang miliknya."Ampun Rehan," rintih Merry karena merasakan puncak kesenangan.Rehan masih memadu kasih bersama Merry di atas sofa yang semakin menggairahkan. Adegan panjang itu terasa semakin nikmat bagi Rehan dan Merry. Memang melakukan hal yang menyenangkan akan membuat tubuh rilex dan menyegarkan pikiran."Rehan kenapa kau begitu kuat mala mini?" tanya Merry yang sudah lemas di atas sofa."Apa kau mengakui kejantananku ini Merry. Kalau begitu kau akan menikmatinya setiap malam," balas Rehan yang juga sudah mulai lemas.Mereka terkapar di atas sofa sejenak karena lelah memadu kasih beberapa waktu yang lalu. Kemudian mereka mandi air hangat bersama. Barulah tidur sampai pagi hari.Sinar mentari masuk kedalam kamar melalui jendela. Angin sepoi-sepoi berhembus menggerakkan tirai yang ada di kamar itu. Merry bangun dari tidurnya dan mereganggkan tubuhnya."Aku tak pernah tidur senyenyak ini. jam berapa ini kira-kira?" Merry bergumam pada dirinya sendiri dan melihat jam pada ponselnya."Ya tuhan sudah jam Sembilan pagi. Apa aku tidur senyenyak ini, aku harus segera sarapan," gumam Merry dan turun dari ranjangnya.Tubuh Merry bergetar saat turun dari ranjang. Yang dia ingat semalam Rehan begitu brutal menikmati tubuhnya. Kenapa pria itu begitu kuat semalaman saat bersamanya. Sampai membuatnya pagi ini tidak bisa berdiri dengan tegak dan gemetaran."Ah sial kenapa tubuhku tiba-tiba menjadi lemah?" keluh Merry yang berjalan sempoyongan."Kau kenapa Merry apa perlu aku panggilkan Dokter?" tanya Rehan yang sudah bangun dan memeluk Merry dari belakang.Merry sungguh kesal dengan apa yang dikatakan oleh Rehan. Memanggil Dokter apakah dia ingin membuat Merry malu dan pamer kekuatannya yang perkasa itu. Bagaimana nanti jika Dokter bertanya keluhannya apa, dan tertawa setelah memeriksa tubuh Merry lelah karena apa. Dasar Rehan tidak punya perasaan sama sekali."Aku tidak butuh Dokter. Apa kau tidak sadar aku begini karena perbuatanmu semalam hah?!" bentak Merry."Jadi perkasaanku ini membuatmu sampai tidak kuat berdiri. Staminaku mamang luar biasa Merry. Apa kau lapar aku akan meminta pelayan untuk membawakan makanan untukmu," ucap Rehan.Merry mengangguk karena lapar. ia tidak banyak berbicara karena kesal dengan rasa percaya diri Rehan yang begitu tinggi sekali. Rehan membopong Merry menuju tempat tidur untuk berisitrahat. Dan memanggil pelayan untuk membawakan makanan."Tuan, di depan ada seorang pria yang ingin bertemu dengan nyonya muda," ucap pelayan yang mengatar makanan."Sepagi ini siapa yang datang mencari nyonya?" gertak Rehan yang tidak senang ada seorang lelaki yang datang ingin berjumpa istrinya.

ISTRI KONTRAK SANG CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang