Santika terus saja klarifikasi di depan para wartawan. Ia mengaku memang memiliki hubungan asmara dengan pemilik perusahaan di bidang tekstil besar di negara ini. Santika terang terangan mengakui menjadi simpanan Rehan dan saat ini sedang mengandung anaknya. Ia hanya meminta anaknya mendapat pengakuan dari keluarha Handoko saat di tanya oleh para pewarta.
"Aku hanya ingin anakku mendapatkan pengakuan. Sebagai seorang wanita simpanan aku mengakui posisiku, tuan Rehan semoga enggak melupakan bagaimana kamu begitu kuat saat berada di atas ranjang bersamaku. Bahkan aku sampai ketagihan dengan ukuran barangmu," ucap Santika dengan lantang di depan kamera.
Tit! Tuan Handoko mematikan layar televisi yang ditontonnya ia muak dengan klarifikasi Santika yang dari siang sampai sore ketemu pagi disiarkan terus oleh stasiun televisi
."Manusia jalang ini beraninya mempermalukan keluargaku. Aku sendiri yang akan turun tangan membereskan masalah ini," ucap tuan Handoko yang sudah mulai geram.
"Tuan besar jagalah kesehatan anda jangan bertindak gegabah saat ini tuan muda Rehan sudah mencoba untuk bertindak," cegah kepala pelayan.
Tuan Handoko mengangguk tapi jika dalam tiga hari tidak ada perubahan terpaksa dia akan turun tangan sendiri mengatasi masalah yang dihadapi oleh anak semata wayangnya.*
***
"Wanita brengsek itu beraninya mempermalukan wajahku seperti ini. Panggil dia ke kediamanku sekarang dan sekalian saja panggil wartawan itu, Santika harus mengerti akibatnya jika melawanku," ucap Rehan dengan segelas wine di tangannya.
"Baik tuan muda," ucap asistennya.Rehan menuju kamar Merry dan menghiburnya ia sangat perhatian dan tidak ingin lepas dari Merry saat ini. Ia membisikkan apa yang ia rencanakan saat ini pada Merry. Pikiran Merry yang sangat kacau membuat tubuhnya lemas ditambah pertanyaan dari orang tuanya yang membuatnya semakin tertekan.
"Merry jangan terlalu dipikirkan masalah ini. Aku berjanji akan segera membereskannya. Kamu cepat sembuh ya," ucap Rehan sambil mengecup kening Merry.
"Kamu tidak usah menghiburku, aku cukup sadar diri karena aku hanya istri kontrak dan dia sudah mengandung anakmu. Aku merasa diriku tak dibutuhkan lagi," balas Merry.
Rehan memeluk Merry bahkan Rehan saja tidak percaya jika Santika mengandung anaknya. Wanita seperti itu mana ada bercinta dengan satu pria saja pasti sudah tidur dengan beberapa pria dia hanya mencari keuntungan dari kedekatannya dengan Rehan. Santika merasa menang saat asisten Rehan mengundangnya ke rumah utama dan ia juga mengajak para wartawan untuk mengikutinya tak lupa ia melakukan wawancara singkat dulu.
"Tuan Rehan asistenmu sendiri yang mengundangku ke rumah utama. Aku tahu kamu sudah menyiapkan semua ini untukmu. Aku masih ngat bagaimana saat kita bercinta dan di ranjang kamu kuat!" seru Santika sambil memasang wajah menggoda.
"Nona Santika jangan banyak omong Tuan dan Nyonya muda sudah menunggu anda," ucap asisten Rehan.
"Sabarlah aku juga akan menjadi nyonyamu jadi kamu harus hormat padaku!" seru Santika.
Asisten Rehan menahan kesal dengan wanita yang tidak tahu malu seperti Santika ini begitu asal bicara saat di depan banyak wartawan. Wanita jalang seperti ini seharusnya tak pantas menjadi istri orang kaya.
"Tuan Rehan aku sudah memenuhi panggilanmu dan nyonya apa yang ingin kamu katakan?" tanya Santika yang langsung naik ke lantai dua.
"Tidak tahu malu kamu kira dirimu siapa? Aku masih nyonya di rumah ini kamu sudah bersikap seenaknya dan tidak mau mematuhi aturanku!" seru Merry.
Santika menggertakkan giginya ia terus berakting seperti seorang yang menderita menjadi seorang wanita simpanan memang tidak mudah. Ia mengatakan kalau dia dan Rehan menjalin hubungan di belakang nona Merry dan mereka saling mencintai dan melengkapi sampai membuahkan hasil yakni janin di dalam tubuhnya.
"Nyonya aku tahu kamu membenciku karena aku hamil lebih dulu darimu. Nyonya tapi anak ini betulan anak dari tuan Rehan aku tidak ingin menggeser posisimu tapi aku hanya ingin anakku mendapat pengakuan dari ayahnya," ucap Santika.
"Kalau begitu ayo kita ke Dokter kandungan dan memeriksakan tubuhmu yang katanya sedang mengandung anak suamiku!" tegas Merry.
Di depan para wartawan seperti ini seharusnya Santika tidak mengatakan hal konyol atau melakukan kesalahan. Merry hanya ingin tahu berapa bulan Santika mengandung karena ia saat ini juga hamil tidak mungkin kan istri sah dan selingkuhan hamil bersamaan.
"Apa kamu kira aku berbohong nyonya. Baiklah nyonya aku ikuti permintaanmu sekarang juga aku siap," ucap Santika.
"Oke, Rehan ayo kita ke rumah sakit memeriksakan wanita simpananmu yang sedang hamil ini," ajak Merry.
Santika mengumpat dalam hatinya ia tak ingin ketahuan kalau berbohong tapi kalau tidak berakting seperti ini mana mungkin ia akan membuat percaya Rehan. Saat sampai tangga untuk turun Santika sengaja mendorong Merry dan akhirnya wanita cantik itu tergeincir ke bawah.
"Merry!" seru Rehan yang tak sempat meraih tubuh Merry.
Rehan gugup dan reflek mengejar Merry tapi terhalangi oleh Santika yang pura-pura ketakutan.
"Tuan Rehan aku takut jangan tinggalkan aku," ucap Santika.
"Tuan Rehan banyak darah dari balik baju nyonya," ucap asistennya.
"Apa bagaimana mungkin bisa banyak darah di tubuh istriku?" ucap Rehan.
"Lepaskan aku dasar wanita jalang kalau terjadi apa-apa pada istriku aku akan membunuhmu!" seru Rehan.
Rehan dan asistennya membawa Merry ke rumah sakit. Rehan masih panik dan tidak bisa menemani Merry ke dalam ruang igd. Semua keluarga sudah dikabari dan dalam perjalanan menuju rumah sakit.Rehan masih panik dan mondar-mandir di depan ruang igd. Ia terus berdoa dan memohon agar Merry di berikan kesembuhan.
"Merry aku mohon jangan sampai terjadi apapun padamu," seru Rehan.
"Tuan Rehan maafkan aku, Aku sedang hamil dan tubuhku lemah sehingga tak sengaja menabrak nyonya," ucap Santika yang datang juga membawa wartawan.
"Pergi kamu perempuan hina sepertimu tidak pantas berada di sini!" seru Rehan yang sedang emosi.
Para wartawan menyorot emosi Rehan yang begitu mengkhawatirkan istrinya. Tidak mungkin juga jika Rehan tidak mencintai istrinya sampai memaki Santika yang katanya di manjakan oleh Rehan sampai mengandung anaknya. Sampailah keluarga Merry dan Rehan di rumah sakit saat masih ada Santika jelas saja tuan dan nyonay wijaya marah karenanya.
"Dasat pria brengsek beraninya kamu membawa perempuan liar ini saat putriku sedang di rawat di rumah sakit. Aku ingin memukulmu!" seru tuan Wijaya yang emosi melihat Rehan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI KONTRAK SANG CEO
RomanceSaat kontrak pernikahan sudah akan berakhir Rehan mulai membuka hatinya untuk Merry. Rehan belum mau mengungkapkan yang sebenarnya sehingga Merry yang sudah ingin lepas dari pernikahan kontrak ini berusaha lepas dari genggaman Rehan. Seorang wanita...