Sementara tak ingin berhubungan dulu

335 12 0
                                    

Merry menolak permintahan Marcel untuk mengantarkannya kembali ke perusahaan. ia hanya takut jika Rehan mengetahui hal ini akan menjadi marah besar juga kebebasan Merry yang sekarang sedang ia dapatkan kembali akan sia-saia.
"Untuk sekarang aku mohon jangan dulu kita terlihat bersama. karena aku takut kebebasan yang baru saja aku dapatkan akan terenggut kembali," jawab Merry."Baiklah kalau begitu tapi tolong jangan buat aku khawatir Merry," balas Marcel.Merry mengangguk dan melambaikan tangan ke Marcel tanda perpisahan. Leni mengikuti Merry dari belakang sebagai asistennya. Marcel masih memandangi Merry sampai tak terlihat lagi dari pandangannya. Begitu dalam rasa cinta Marcel untuk Merry."Tuan muda Marcel aku sarankan kamu tidak mencintai istri orang karena akibatnya fatal," ucap asistennya."Apa kamu digaji untuk mencampuri urusan pribadiku?" tanya Marcel yang kesal."Maaf tuan muda, lebih baik anda mencari gadis single lainnya," jawab asistennya.Marcel merasa kesal karena ia tidak bisa menikahi gadis pujaan hatinya. Untuk mendapatkan kabarnya saja sekarang begitu sulit. Ia harus menunggu dengan sabar saat wanita pujaan hatinya itu bercerai dengan suami kontraknya.Saat ini ia memang belum bisa mendapatkan cinta Merry tapi ia bertekad untuk menunggunya."Merry aku melihat ada sesuatu di sorot mata Marcel," ucap Leni."Maksud kamu apa Leni? Tak usah hiraukan dia yang tidak begitu penting bagi perusahaan," jawab Merry.Leni hanya merasa sorot mata Marcel begitu mencintai Merry akankah Marcel menjadi seorang pebinor di dalam rumah tangga Merry dan Rehan. Leni berharap semoga rumah tangga Merry baik-baik saja sampai tua bersama Rehan."Merry aku berharap kamu tidak akan meninggalkan Rehan," pinta Leni."Memangnya kenapa toh pernikahan kita sudah ada perjanjian kontrak, lambat laun kami akan berpisah," ucap Merry."Kamu dan Rehan adalah pasangan yang cocok untuk apa harus berpisah?" tanya Leni."Rehan tidak mencintaiku, dia memiliki kekasih idaman lain yaitu model cantik terkenal yang sedang naik daun itu," balas Merry.Model cantik yang sedang naik daun itu adalah Sanrika. Kabarnya memang dia dipelihara oleh orang kaya sehingga karirnya naik drastis. Bagimanapun juga Merry adalah istri sah yang sudah terdaftar secara hukum negara dan agama di negeri ini. tidak mungkin juga Rehan akan menceraikan Merry yang berasal dari keluarga ternama juga mempunyai kedudukan yang tinggi di perusahaan.Rehan tidak akan mendapatkan keuntungan apapun jika melepas Merry dan menikahi model cantik yang tidak jelas darimana asalnya itu. "Kamu sedang memikirkan apa Leni. Jangan berani memikirkan apapun yang tidak ada sangkut pautnya dengan perusahaan. Apalagi itu tentang urusan pribadiku!" tegas Merry."Apakah begitu mudah ditebak apa isi pikiranku ini?" tanya Leni sembari tertawa kecil.Merry dan Leni sudah sampai di perusahaan dan kembali bekerja sampai sore hari. Marcel mengirim pesan pada Merry agar tidak terlalu fokus bekerja dan tidak melupakan makannya. Marcel begitu peduli dengan Merry tapi sayang Merry kini sudah menjadi istri orang.'Kamu tak perlu khawatir Marcel aku bukan anak kecil lagi yang harus diingatkan makan,' balas Merry pada pesan singkat yang dikirim oleh Marcel.'Walau kamu sudah bukan anak kecil lagi tapi kamu tetap adik kecilku yang dulu,' ucap Marcel.Merry tidak membalas lagi pesan Marcel seperti ini akan terus menyakiti hati Marcel bagaimana nanti jika Merry sudah jatuh cinta pada Rehan seutuhnya. Merry hanya mengikuti isi hatinya ia tak ingin melukai siapapun dalam kehidupan ini. Waktu itu Marcel memilih keluar negeri karena desakan dari orang tuanya dia akan menjadi pewaris perusahaan orang tuanya juga akan dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Bukan dengan Merry yang saat itu kelurganya tidak sebesar sekarang ini."Kamu sedang melamun apa Merry kenapa tidak mengangkat teleponmu yang sedari tadi berdering?" tanya Leni."Oh maafkan aku Leni. Aku hanya berpikir kemungkinan yang sedang terjadi," balas Merry sambil mengambil ponselnya yang berdering.Telepon itu dari Rehan seperti biasa pria pencemburu itu marah besar karena Merry begitu lama mengangkat teleponnya. Padahal dia sendiri yang membawa gadis model itu datang kerumah dan Merry tidak mengambil hati perbuatan yang menggelikan itu. Tapi kenapa giliran Merry ada yang mendekati hatinya berkecamuk kesal"Apa kamu sedang bersama bocah dari keluarga Manggala itu hah segingga tidak cepat mengangkat teleponku?" tanya Rehan dengan nada tinggi."Kamu bisa video call dan melihat aku ada dimana. Ini di dalam ruangan kerjaku, kamu seperti orang yang cemburu sedangkan kamu sendiri memasukkan model yang beritanya sebagai seorang peliharaan sugar daddy. AKu juga tidak mempermasalahkan kamu membawanya ke rumah," jawab Merry.Rehan kesal atas jawaban Merry ia memintanya segera pulang karena hari sudah sore. Sudah waktunya untuk pulang kerumah dan melayani suami. Rehan memberikan waktu sepuluh menit agar Merry segera sampai rumah."Kamu adalah istri sah dari Rehan Handoko jadi reputasimu jangan sampai jelek menegrti!"seru Rehan."Aku harus menjaga reputasi keluarga Handoko tapi kamu sendiri menodai pernikahan kita dengan hadirnya model murahan itu ke rumah!" tegas Merry.Rehan semakin kesal sebelum ia menutup telepon ia mengulangi lagi pernyataannya jika Merry harus sampai rumah dalam waktu sepuluh menit. Rehan akan menunggunya di rumah untuk memberikan hukuman."Manusia aneh, Leni aku harus segera pulang karena Rehan hanya memberiku waktu sepuluh menit untuk sampai rumah," ucap Merry."Sepuluh menit ini kan waktu pulang kerja jalanan juga macet. Apa kamu yakin hanya dalam sepuluh menit akan sampai rumah?" tanya Leni."Entahlah aku rasa tuan muda Rehan itu sedang menguji kesabaranku, Leni aku pulang dulu ya hati-hati dijalan," pamit Merry.Jalanan begitu macet Merry masih di jalan menggunakan taxi. Rehan yang sudah berada di rumah sudah khawatir dan pikirannya melayang entah kemana. Ia memikirkan Merry yang sedang berkencan dengan Marcel pemuda yang pernah menjalin kasih bersama istrinya. Rehan mondar-mandir di depan pintu kamarnya seorang kepala pelayan menghiburnya."Tuan muda mungkin nyonya muda sedang terjebak macet. Tenangkan diri anda atau anda bisa mengirimkan pesan kepada nyonya," ucap kepala pelayan di rumah Rehan."Kamu jangan sok tahu apa yang aku pikirkan aku sedang tidak menunggunya, melainkan memikirkan hukuman apa yang pantas diberikan kepadanya karena pulang telat," jawab Rehan.Kepala pelayan menggelengkan kepalanya kenapa tuan mudanya tidak mengakui saja perasaan yang sudah timbul di hatinya. Selang beberapa menit ada suara sepatu menaiki tangga menuju lantai atas Rehan begitu antusias menyambutnya dia pikir itu adalah Merry yang sudah sampai di rumah. "Merry akhirnya kau datang juga. Aku pikir kau lupa jalan pulang," sindir Rehan sebelum melihat dengan jelas siapa wanita yang datang ke rumahnya."Kenapa Kamu yang datang. Apa petugas keamanan di sini semuanya sedang menganggur sehingga membiarkan orang asing masuk ke rumah pribadiku?" tegas Rehan saat sudah melihat dengan jelas siapa yang datang.

ISTRI KONTRAK SANG CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang