Santika mengatakan dia bisa memulihkan nama baik putranya. Dengan menggandeng wanita lain rumor dan berita yang beredar di dunia maya maupun di media cetak serta apa yang digosipkan oleh kalangan kelas atas pasti sudah merembet kemana-mana. Santika menjamin bisa mendampingi tuan muda Marcel untuk memulihkan nama baiknya.
"Jadi kedatangan saya ke sini untuk itu nyonya dan tuan," ucap Santika.
"Apa kamu sudah gila. Yang ada jika kamu tidak bisa memulihkan nama baik tetapi malah mencemarkan nama putraku," balas nyonya Manggala dengan nada tinggi.
Santika duduk menyilakan kakinya dan mengibaskan rambutnya. Ia menertawakan nyonya Manggala yang pikirannya sempit itu. Yah bagaimana pikirannya tidak sempit soalnya apa yang dikatakan Santika belum jelas mengerah kemana dia sudah menyimpulkan duluan.
"Anda memiliki pemikiran yang sempit makanya tidak tahu kalau keluarga Wijaya berpura-pura bangkrut sehingga kalian tidak memiliki peluang," balas Santika meledek kebodohan nyonya Manggala.
"Apa maksudmu perempuan jalang?" gertak nyonya Manggala.
Bagimana mungkin Santika tidak meledeknya dan sengaja menyebutnya sebagai wanita yang bodoh. Beberapa kali mengambil kepputusan yang salah sehingga tidak melihat peluang bisnis yang seharusnya besar ia dapatkan. Makanya dari pemikirannya yang kolot dan tidak melihat jauh kedepan, perusahaan Manggala tidak memiliki kemajuan yang pesat dalam bisnisnya.
"Tanyakan saja pada dirimu sendiri kenapa bisnismu tidak maju-maju samapi sekarang ini nyonya Manggala yang terhormat. Keluarga Wijaya semakin berkembang tapi bisnismu stak di situ-situ saja," ucap Santika.
"Jangan berbicara berbelit-belit apa yang kamu inginkan datang ke rumahku?" tanya nyonya Manggala yang tidak dapat mengontrol emosinya.
Santika kembali menertawakan orang tua itu, sepertinya memang tidak pantas mendampingi seorang tuan Manggala yang pikirannya sedikit terbuka. Santika mengingatkan jika nyonya Manggala masih bersikap arogan dan sombong serta tidak mau belajar tentang jaman yang sudah berubah akan selalu tertinggal di belakang dari teman-teman sesama pebisnis yang lainnya. Sungguh disayangkan seharusnya perusahaan yang bisa berkembang di tangan orang yang ceroboh dan tidak bisa berpikir jauh ke depan harus stak di situ-situ saja.
"Apa yang aku inginkan sepertinya tuan Manggala sudah memahaminya. Benarkan tuan Manggala?" tanya Santika dengan sedikit godaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI KONTRAK SANG CEO
RomanceSaat kontrak pernikahan sudah akan berakhir Rehan mulai membuka hatinya untuk Merry. Rehan belum mau mengungkapkan yang sebenarnya sehingga Merry yang sudah ingin lepas dari pernikahan kontrak ini berusaha lepas dari genggaman Rehan. Seorang wanita...