JALAN

111 5 0
                                    


Leni mengajak Merry untuk berbelanaj kebutuhan bayi. Merry sudah senang karena akan keluar rumah karena sudah lama tidak keluar rumah sama sekali pasca kejadian dia terjatuh dari tangga tempo hari.

"Baiklah kalau begitu aku akan berganti baju dulu. Kamu minumlah teh dan makan camilan ini," pinta Merry.

"Oke aku tunggu di sini ya, sekalian aku akan laporan pekerjaanku dan juga apa yang terjadi diperusahaan akhir-akhir ini," ucap Leni.

Merry sudah bersiap pergi tapi kepala pelayan mencegahnya untuk pergi saat sudah berada di depan pintu. Merry heran kenapa mau pergi berbelanja saja dilarang oleh kepala pelayan.

"Nyonya muda maafkan aku yang lancang tapi perintah tuan besar anda jangan pergi ke luar dulu karena banyak hal yang akan terjadi jika anda tetap nekat keluar rumah sendirian," ucap kepala pelayan.

"Aku pergi di temani oleh Leni kenapa harus mencurigainya dia adalah asistenku di kantor sekaligus sahabatku," balas Merry.

Kepala pelayan menggelengkan kepalanya berhubung Merry baru saja semangat menjalani hidup kembali pasca hampir kehilangan bayinya akibat terjatuh dari tangga. Kepala pelayan menjelaskan mungkin di luaran sana masih ada beberapa orang yang ingin mencelakai nyonya mudanya. Seperti Santika yang masih berharap masuk ke keluarga kaya atau tuan muda dari keluarga Manggala yakni Marcel akan menggunakan kesempatan ini untuk mencelakai nyonya Merry saat mengetahui dia sedang berada di luar rumah tanpa pengawal atau tanpa Rehan di sisinya.

"Maafkan aku nyonya muda sesuatu yang buruk mungkin akan mengintai anda pasca peristiwa skandal tuan muda waktu itu. Nyonya muda sebaiknya tidak keluar rumah sampai kondisi benar-benar pulih," pinta kepala pelayan dengan rasa hormatnya.

"Tak apa Merry kepala pelayanmu ada benarnya karena mungkin dua manusia brengsek itu sedang merencanakan sesuatu untuk menculikmu lagi. Aku tidak menyangka ternyata tuan muda Marcel tega atau gelap mata ingin menculikmu karena cinta mati padamu. Sayang sekali kamu sudah ada yang punya," ucap Leni.

Merry mengangguk mengerti sepertinya memang harus seperti itu. Dia harus lebih bersabar lagi untuk tidak keluar rumah walau hanya sekedar refreshing melepas lelah tanpa pengawasan langsung dari Rehan atau tanpa pengawal.

"Baiklah kalau begitu lebih baik kita mengobrol di rumah saja, Kepala pelayan tolong kamu buatkan makanan yang enak untuk kami," pinta Merry pada pelayannya.

"Baiklah nyonya muda akan saya pinta koki untuk memasak makanan yang bergizi juga untuk ibu hamil," ucap kepala pelayan.

Merry dan Leni membicarakan masalah perusahaan dan juga apa saja kemajuan yang ada di perusahaan saat ini. Merry memang berada di rumah tapi setiap saat selalu memantau apa saja yang terjadi di perusahaan karena itu adalah tanggung jawabnya sebagai pemilik perusahaan.

"Ya ampun aku ingat kalau aku tidak ada diperusahaan berarti tidak ada yang mengawasi perusahaan sebagai penggantimu, apakah boleh aku jalan kerja sekarang?" tanya Leni kepada Merry yang sepertinya masih belum mengeluarkan unek-uneknya semua

ISTRI KONTRAK SANG CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang