Rehan mengatakan pada Merry kalau dia boleh membeli semuanya. Asalkan dia senang maka Rehan akan menuruti semua keinginannya. Kpaan lagi bisa memanjakan wanita hamil seperti ini. Belum tentu setelah melahirkan nanti Merry akan bersikap manja dengannya seperti ini.
"Belilah semuanya sayangku. Kamu boleh membeli semuanya apa yang kamu ingin beli. Suamimu ini kaya," ucap Rehan.
"Terima kasih banyak. Kamu ingin dipanggil apa oleh anak kita nanti?" tanya Merry yang sangat bahagia.
Rehan belum kepikiran ingin dipanggil apa oleh anaknya kelak yang penting sekarang kebagahian Merry dan keselamatannya. Dia tidak ingin Merry terluka lagi akibat kecerobohannya. Apalagi anak mereka sangat berharga. Rehan tidak akan memaafkan dirinya sendiri kalau tidak bisa melindungi dua permata harinya saat ini.
"Aku tidak mau berpikir sampai jauh dulu. Cukup panggil ayah saja. Ayo lanjutkan belanja," ajak Rehan sambil menggandeng Merry.
"Nyonya suamimu sangat perhatian sekali. Aku sungguh iri denganmu diperlakukan lembut oleh suami," ucap pelayan toko.
Merry tersipu malu dengan pujian itu. Memang Rehan saat ini menjadi penuh perhatian dan kasih sayang padanya. Di perlakukan bagaikan ratu membuatnya sangat bahagia seutuhnya. Dia semakin betah berada di pelukan Rehan.
"Nona kelak kamu akan mendapatkan pria yang sangat menyayangimu walaupun jalannya akan berliku dan tajam," ucap Merry.
"Terima kasih atas doa yang kamu ucapkan nyonya. Semoga lahiran putramu nanti lancar ya nyonya," balas pelayan toko yang ramah itu.
Merry semakin senang karena didoakan akan mendapatkan seorang putra. Merry tidak memasahkan gender anaknya kelak sampai saat ini ia tidak mau memikirkan gender putranya untuk usg saja dia tidak berani. Biarkan saja mengalir apa adanya karena ia sudah trauma duluan dia tidak mau melihat apakah ada kecacatan dari anaknya sudah hilang atau masih ada.
"Rehan sepertinya aku sudah selesai berbelanja. Ayo kita bayar ke kasih," ajak Rehan.
"Oke ayo kita bayar, dan kita akan makan siang sebelum pulang," uucap Rehan.
Selesai membayar di kasir Rehan dan Merry mampir di gerai makanan yang terdekat dari sana. Ibu hamil doyan makan makanya Rehan segera mengajak istrinya ke gerai makanan berikut dengan dua pelayan yang ia ajak dari rumah tadi.
"Aku boleh makan banyak sayang?" tanya Merry.
"Tentu saja karena kamu terlihat satu tapi seharusnya dua orang. Kamu harus makan yang bernutirisi tidak hanya banyak ya sayangku," jawab Rehan.
Merry sangat makan lahap saat ini karena hatinya senang dan sudah tidak mabok atau mual lagi. Semuanya dimakan olehnya tidak pandang bulu. Dia tidak malu makan yang banyak dan mint menambah porsi makan. Rehan senang melihat Merry bisa makan banyak. Biasanya dia akan memuntahkan semua yang ia makan.
"Aku bahagia sekali melihat istriku makan banyak seperti ini," ucap Rehan.
"Entah kenapa aku ingin makan banyak ayam dan daging," balas Merry.
"Tuan dan nyonya biasanya kalau orang hamil maunya makan daging anaknya akan lahir lelaki. Tapi ini hanya mitos saja,"ucap pelayan mereka.
"Mau lelaki atau perempuan mereka tetap akan kami terima," sahut Rehan.
Rehan menyayangi Merry karena untuk mendapatkan keturunan ada sebuah drama yang membuat Merry harus masuk igd. Dia terjatuh dari tangga yang menyebabkan hampir kehilangan bayinya beruntung masih bisa diselamatkan. Rehan tidak ingin kesalahan kedua terjadi lagi padanya.
Saat pulang mereka tak sengaja menabrak seseorang yang dirasa cukup dikenalnya.
"Rehan kamu kah itu?" tanay Sera yang berada di samping Marcel.
"Kamu sudah kembali Sera. Tapi aku bersyukur kamu sudah menemukan pria yang kamu sukai," sahut Rehan sambil merangkul erat Merry.
Sera melihat wanita yang berada disamping Rehan perutnya juga buncit. Ia tidak menyangka Rehan menghamili seorang wanita. Sera tahu persis kalau Rehan tidak akan membiatkan wanita yang bermain dengannya akan hamil. Apakah itu adalah istri Rehan.
"Rehan bahkan saat mala pernikahanmu kamu masih menelponku mesra. Sekarang ada wanita yang hamil di sampingmu apakah itu adalah istri kecilmu?" tanya sera sengaja menyalakan api kecil untuknya.
"Dia istriku. Sera lain kali jangan bicara sembarangan lagi karena aku tidak pernah melakukan hal itu. Siapa yang menelponmu di malam pernikahan kita. Asal kamu tahu malam itu aku menikmati tubuh istriku yang masih perawan," jawab Rehan sambil menyeringai tipis.
Rehan mengklaim kalau Merry adalah seorang perawan yang menjaga kesuciannya sebelum menikah Dan Rehan adalah pria pertama yang mencicipi tubuh istrinya.
Bugh! Entah kenapa Marcel kesal Rehan menyatakan hal itu. Marcel sangat mencintai Merry tentu saja dia tidak akan rela jika ada yang menceritakan apapun yang tidak masuk akal seperti itu di depannya.
Mauk akal sih sebenarnya karena Rehan adalah suami sah Merry tapi dia tetap saja tidak terima.
"Marcel apa yang kamu lakukan. Rehan tidak menyinggungmu!" seru Merry yang langsung memeluk Rehan.
"Merry dia telah melecehkanmu kenapa kamu tidak marah," ucap Marcel.
"Dia istriku kenapa harus marah aku mengatakan hal yang sudah kami lakukan di malam pertama?" tanya Rehan.
Benar memang Dia adalah istriku ujar Rehan dalam hatinya. Istri kecil yang lucu mampu memporak porandakan hati Rehan yang galau saat itu. Dia bahkan menghadirkan orang ketika untuk menguji Merry tapai dia sendiri yang jatuh cinta pada Merry yang dingin itu. Rehan sangat mencintai Merry saat ini. Dia selalu mencoba melindunginya. Tidak ingin dia tersakiti walau sedetikpun.
"Rehan kamu sungguh membuatku kesal saat melihatmu," ucap Marcel.
"Kenapa kamu kesal memang dia istriku. Kamu lebih baik segera menikah agar tidak mengganggu istri orang yang sedang hamil," ucap Rehan sambil merangkul Merry.
Marcel semakin kesal tapi Sera memeluknya menenangkan agar Marcel tidak melakukan hal bodoh yang bisa mengundang reaksi publik.
"Marcel tenangkan dirimu dulu, ini tempat umum jangan bertindak gegabah," bisik Sera.
"Sera terima kasih telah menenangkanku," ucap Marcel.
Rehan dan Merry pamit untuk segera pergi karena mereka sudah kelelahan. Mereka juga harus mengunjungi Dokter agar kesehatan Merry terkontrol baik atau tidak selama kehamilan ini. Semoga Merry selalu dalam lindungan yang maha kuasa. DIjauhkan dari orang-orang yang selalu ingin mencelakainya.
"Nona siapa namamu? Kami harus pamit pergi dulu. Aku wanita hamil tidak bisa berlama-lama berjalan. Aku sangat senang punya suami pengertian dan penuh kasih sayang seperti Rehan ini. DIa selalu memanjakanku," ucap Merry seraya pamit untuk pulang.
"Namaku Sera. Nyonya kamu tidak usah memamerkan kemesraan dengan suamimu seperti itu. Karena dulu kami pernah saling mencintai jadi kamu tidak usah pamer. Aku tahu bagaimana Rehan melebihi apa yang kamu tahu," ucap Sera.
Merry terkejut tapi sepertinya dia sudah biasa mendengar kalau Rehan punya banyak wanita. Bahkan saat pernikahan mereka pun masih ada gadis simpanan yang dibawa pulang.
"Begitu ya. Suamiku ini seorang playboy tapi sekarang sudah tobat sepertinya ya. Iya kan sayangku?" tanya Merry pada Rehan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI KONTRAK SANG CEO
RomansaSaat kontrak pernikahan sudah akan berakhir Rehan mulai membuka hatinya untuk Merry. Rehan belum mau mengungkapkan yang sebenarnya sehingga Merry yang sudah ingin lepas dari pernikahan kontrak ini berusaha lepas dari genggaman Rehan. Seorang wanita...