Keterlibatan Marcel

209 7 0
                                    

Santika mengungkapkan ia berencana untuk memisahkan Rehan dan Merry. Rencananya melibatkan tuan muda dari keluarga Manggala yakni Marcel Manggala. Ia akan membawa Merry yang bersedih untuk kabur ke luar negeri saat ia bersedih karena melihat berita tentang hubungannya terkuak ke publik.

"Tuan aku tidak berbohong padamu. Tuan Rehan sendiri yang membawaku ke rumah ini di hari pernikahannya saat itu." ucap Santika.

"Merry memiliki tuan muda Marcel yang mencintainya. Apakah anda tega memisahkan dua orang yang saling mencintai?" imbuh Santika.

Plak! Tuan Handoko menampar lagi Santika karena berani menghasutnya,

 "Kamu mencoba menghasutku dengan melibatkan anak dari kolega bisnisku ya, perempuan murahan!" seru tuan Handoko.

"Aku tidak sedang mencoba menghasutmu tuan. Aku benar-benar merencanakan ini dengan tuan Marcel," jawab Santika.

Tuan Handoko mengangguk karena memang tadi Marcel memukul Rehan saat di rumah sakit. Mungkin rasa cintanya begitu besar tapi semua itu tak ada gunanya karena sekarang Merry sedang mengandung keturunan dari keluarga Handoko.

"Kamu harus tetap di sini karena sebentar lagi Dokter akan memeriksamu, aku akan kembali ke rumah sakit memastikan menantuku mendapatkan perawatan terbaik," ucap tuan Handoko.

"Aku mohon lepaskan aku tuan. Aku berjanji tidak akan meminta pertanggung jawaban dari tuan lagi," balas Santika.

Tuan Handoko keluar dari tuang bawah tanah yang mengurung Santika. ia tak mau kalau gadis itu terus mengacau mencemarkan nama baiknya. Santika terus meronta ingin dibebaskan karena karirnya sedang naik saat ini tak mungkin ia meninggalkan dunia yang telah membesarkan namanya tersebut.

***

"Bagaimana keadaan menantu dan cucuku?" tanya tuan Handoko ketika sampai ruang perawatan.

"Bayi dalam kandungan Merry dapat diselamatkan. Tapi ada kemungkinan cacat. Merry juga sudah sedikit membaik," jawab nyonya Handoko.

Tuan Handoko menghela nafas ia meminta maaf pada tuan dan nyonya Wijaya karena tak bisa menjaga putrinya dengan baik. Bahkan Merry celaka di rumahnya sendiri sungguh tidak adil baginya. Ia akan memberikan konpensasi pada keluarga wijaya atas kejadian ini.

"Tuan Handoko tidak perlu repot seperti itu. Rehan terlihat sangat mencintai Merry kita ini adalah keluarga jangan sungkan seperti itu," balas Nyonya Wijaya.

"Benar tuan. Merry adalah putriku satu-satunya ijinkan dia menginap di rumah kami beberapa saat sampai kondisinya pulih ya," pinta tuan Wijaya.

Tuan Handoko menyanggupinya bagaimanapun namanya orang tua pasti khawatir akan keselamatan putrinya. Namun tidak untuk Rehan ia tidak ingin Merry di rawat oleh orang tuanya. Apa gunanya ia sebagai suami jika hal ini terjadi dia merasa tak becus menjadi suami jika Merry harus di urus oleh orang tuanya.

"Anak tengik jangan kamu terus membuat ulah!" seru tuan Handoko sambil menjewer telinga Rehan.

"Dia istriku aku tidak akan rela jika dia jauh dariiku apalagi dia sedang hamil anakku," ucap Rehan.

"Kalau begitu ijinkan kami tinggal di rumahmu beberapa saat sampai Merry putri kesayangan kami sudah pulih," pinta nyonya Wijaya.

ISTRI KONTRAK SANG CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang