Rehan terus menggerutu kesal karena Merry hanya diam dan asyik melahap sarapan yang ada di depan mejanya. Ia tidak begitu mempedulikan Rehan yang digoda oleh Santika dengan penuh perhatian."Tuan kenapa diam saja. Padahal aku sudah bersusah payah untuk melayanimu agar kamu senang pagi ini," ucap Santika."Aku tidak memintamu untuk melayaniku. Untuk apa kamu memaksakan diri?" tanya Rehan.Santika duduk di pinggir Rehan juga bergelondot manja sengaja membuat Merry agar marah karena ulahnya yang menggoda suaminya. Tapi sikapnya yang murahan itu tidak berpengaruh pada Merry. Hanya seorang perempuan penggoda rumah tangga orang saja berani menantang nyonya sah di kediaman ini."Pengawal tolong antar nona Santika pergi dari rumah ini karena tidak ada kepentingan yang sangat mendesak!" tegas Merry yang muak dengan kelakuan wanita seperti Santika ini."Nyonya aku ke sini karena tuan yang meminta kenapa nyonya mengusirku dengan kejam. Padahal kita bisa melayani tuan bersama kamu nyonya sah aku adalah selir anggap saja kita bersaudara," ucap Santika.Merry menepuk kedua tangannya memangil penjaga rumah dan mengutus mereka untuk mengusir Santika. Perempuan pengganggu itu sungguh tidak tahu malu dan sudah melewati batas. Santika terus meronta agar dilepaskan ia meminta pertolongan kepada Rehan namun diabaikan olehnya."Kenapa kamu tidak marah wanita peliharaanmu aku usir dari rumah ini?" tanya Merry menyindir Rehan."Kau adalah nyonya sah dirumah ini terserah kau mau apakan wanita itu. Aku senang kamu sudah jatuh cinta padaku sekarang," jawab Rehan."Jatuh cinta padamu. Mimpi saja kamu sana!" seru Merry.Merry mengelap wajahnya menggunakan tisu selepas sarapan. Ia pamit pergi ke perusahaan pagi ini. Rehan meminta supir untuk mengantarnya ke perusahaan. Karena dia hari ini ada rapat penting jadi tidak bisa mengantar istri tercintanya. Benih-benih cinta muncul di hati Rehan untuk Merry tapi dia tak ingin mengauinya sekarang lebih baik membiarkannya mengalir seperti air."Tuan Rehan kenapa tidak membelaku tadi. Kontrak kita belum selesai aku tahu hubungan kita hanya didasari oleh kontrak semata tapi aku hanya ingin mendalami peranku saja," ucap Santika menghampiri Rehan di kantornya."Kemarilah mendekat padaku!" seru Rehan sembari melambaikan tangannya.Ia mencecap bibir Santika juga menggaulinya di ruang kerjanya. Rehan tidak ada perasaan terhadap Santika barang sedikitpun ia melakukan ini karena napsu semata agar Santika tidak terus mengganggunya sepanjang hari ini. Desahan lembut terdengar dari mulut Santika. Tapi itu hanya sebentar karena Rehan tidak ada rasa terhadap Santika."Tuan kenapa kamu melakukan ini padaku?" tanya Santika."Bukankah kamu menemuiku hanya untuk melakukan hal ini saja. Ini uang untukmu pergilah!" seru Rehan merapikan bajunya lalu melempar sejulah uang untuk Santika.Rehan mearapikan baju, dasi dan jasnya lalu masuk ke dalam ruang meeting pagi ini. Santika memunguti uang yang berserakan dilantai ia senang mendapatkan apa yang ia mau memang ini tujuan dia yaitu uang dari Rehan. Tidak ada tujuan Santika yang lainnya selain uang dan juga ingin menjadi nyonya di sisi Rehan. "Ah nyonya aku tidak tahu kalau nyonya juga pergi ke perusahaan. Tuan memberikan aku uang belanja dibelakangmu aku harap kamu tidak marah!" seru Santika memamerkan beberapa lembar uang di tangannya."Pelacur sepertimu berani memamerkan uang yang tak seberapa itu di hadapanku. Murahan sekali aku yakin suamiku tidak memberikan uang itu secara cuma-cuma," tegas Merry.Merry meninggalkan Santika dan masuk ke ruang meeting karena hari ini meeting perusahaan juga melibatkannya. Beberapa perusahan terlibat kerja sama termasuk perusahaan keluarga wijaya dan handoko. Santika menggerutu kesal karena merasa direndahkan oleh Merry. Hanya karena dia adalah putri seorang pengusaha kaya lalu berhak seenaknya menindasnya. Santika memiliki tujuan lain yakni menyingkirkan Merry dari sisi Rehan."Kamu tunggu saja tanggal mainnya. Akulah yang akan menjadi pemenang atas hati Rehan," gumam Santika sambil berlalu meninggalkan perusahaan Rehan.Beberapa saat kemudian meeting telah selesai mereka berpamitan karena kesepakatan bisnis sudah terjadi. Merry masih berada di ruangan bersama Rehan. Pasangan suami istri kontrak itu saling bertatapan namun tidak saling bertegur sapa dalam beberapa menit."Apa kamu belum puas melihat wajahku yang tampan ini?" tanya Rehan sungguh narsis."Tidak seperti itu. Aku bertemu dengan wanita peliharaanmu tadi dan memamerkan uang belanja ditangannya. Kamu sungguh munafik sekali!" jawab Merry.Rehan tersenyum kegirangan dan mengatakan kalau Merry telah cmeburu dengan apa yang dia lihat. Pria tampan itu tertawa jahat dan memandang wajah Merry yang merah merona karena malu. Ia mendekati Merry dan memeluknya erat."Kamu cemburu pada wanita itu. Jika kamu mau aku akan mengerjainya untukmu!" ucap Rehan sambil membelai pipi Merry yang halus."Mengerjainya itu maksudmu kamu akan mengahjarnya di atas ranjang begitu ya?" tanya Merry.Rehan kembali tertawa ternyata memang benar Merry cemburu dengan wanita yang bernama Santika itu. Lebih baik menenangkan hatinya dulu. Rehan sangat senang dengan apa yang terjadi sekarang ini. Ia berencana membatalkan kontrak juga ingin hidup dengan indah bersama Merry."Kamu sangat cantik saat cemburu. Merry kamu sungguh menggemaskan membuatku selalu bergairah saat bersamamu," ucap Rehan."Ini perusahaan dan ruang meeting apa kamu mau melepaskan hasrat di pantau oleh orang lain melalui cctv," balas Merry yang matanya melihat sekeliling ruangan.Merry selalu waspada di setiap situasi tidak mungkin ia akan lengah walau keadaan tidak memungkinkan sekalipun. Rehan sungguh gemas dengan Merry yang sangat cantik dan cerdas itu sungguh pantas untuk mendampinginya. Tidak ada yang pantas menjadi istrinya kecuali Merry."Ini perusahaanku aku akan meminta petugas untuk mematkan cctv sedangkan aku bercinta denganmu," ucap Rehan."Kamu sungguh gila. Di otakmu hanya ada bercinta saja. Dasar mafia selangkangan!" seru Merry kesal.Merry berdiri dari duduknya dan bersiap meninggalkan Rehan karena sudah tak tahan dengan kemesumannya. Ia menarik lengan tangan Merry sehingga Merry terjatuh ke pelukannya. Ini sungguh membuat Merry kesal karena Rehan sengaja melakukan ini padanya."Kamu selalu mesum apa tidak takut akan patah tulangmu karena keseringan bercinta hah?!: tanya Merry denagn suara kasar."Aku rela tulangku patah demi memuaskanmu," jawab Rehan santai.Rehan mencecap bibir Merry dan mulai meraba bagian tubuhnya yang sensitif. Ia sudah tidak tahan menahan hasrat yang bergejolak di dalam tubunya. Rehan sangat suka saat bercinta dengan Merry. Asyik memadu kasih tiba-tiba pintu ruang meeting terbuka dan membuat Rehan tidak senang."Siapa yang berani mengganggu kesenanganku bersama istri. Membuat barang milikku menjadi loyo karena kaget!" seru Rehan."Itu semua salahmu karena tidak bisa menahan Hasrat jangan salahkan orang lain," ucap Merry sambil membetulkan kemejanya.Rehan menatap siapa yang datang ke ruang Meeting dan mengganggu memadu kasihnya bersama Merry. Jika tujuannya tak penting pasti dia akan marah-marah."Tuan ternyata kamu di sini aku sudah mencarimu kemana-mana,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI KONTRAK SANG CEO
RomanceSaat kontrak pernikahan sudah akan berakhir Rehan mulai membuka hatinya untuk Merry. Rehan belum mau mengungkapkan yang sebenarnya sehingga Merry yang sudah ingin lepas dari pernikahan kontrak ini berusaha lepas dari genggaman Rehan. Seorang wanita...