"Halo, iya pi ada apa?" tanya Rehan mengangkat teleponnya.
"Papi ada kabar mengejutkan darimu. Ternyata skandal yang terjadi tentangmu melibatkan tuan muda dari keluarga Manggala juga. Apa kamu ingin bertindak sendiri atau papi yang akan menyelesaikan masalah ini," jawab tuan Handoko.
Mertua dari Merry Wijaya itu mengatakan kalau sudah meminta Santika untuk mengajak bertemu Marcel untuk berpura-pura bertemu dan membicarakan rencana apa yang akan mereka lakukan nanti. Nanti beberapa pengawal akan mengawari Santika dari jarak jauh.
"Papi aku serahkan semuanya pada papi. Sementara ini aku akan menjaga Merry dan calon keturunan keluarga Handoko yang ada di perutnya aku tak ingin mereka berdua hampir kehilangan nyawa karena ulahku," ucap Rehan.
"Bagus itu tindakan yang bagus," balas tuan Handoko.Rehan menutup teleponnya setelah berbicara tentang rencana untuk membalas dendam atas pencemaran nama baik yang sudah dilakukan oleh Santika dan juga Marcel."Ada apa Rehan apakah sesuatu yang penting?" tanya Merry.
"Tidak penting papi menelponku hanya karena dia telah menemukan siapa saja yang telibat dalam kecelakan dirimu juga pencemaran nama baik yang mencuat di internet," jawab Rehan.
Rehan juga menceritakan secara detail pada Merry apa yang papinya lakukan. Merry menghela nafas tidak disangka Marcel yang terlihat kalem dan berhati-hati dalam segala tindakan akan melakukan hal yang sekeji itu.
Nyonya Wijaya menegaskan kalau seorang lelaki sudah terlanjur cinta mendengar sang pujaan hati tidak hidup bahagia segala cara akan dia lakukan untuk membawa pergi wanita itu dan juga akan membahagiakan seumur hidupnya.
"Mama mertua maafkan aku. Aku salah dan tidak akan melakukan hal bodoh lagi. Aku memang awalnya tidak menyukai Merry karena menganggapnya sebagai benalu yang cinta akan uang saja," ucap Rehan kepada nyonya wijaya.
"Tidak apa-apa semoga kamu kedepannya akan bahagia seumur hidupmu ya bersama putriku dan juga calon cucuku. Aku tidak menyalahkanmu karena saat Merry menikah denganmu perusahaan kami sedang mengalami krisis," balas nyonya Wijaya.
Sudah saatnya makan malam nyonya Wijaya berniat makan malam di kamar Merry bersama menantunya juga karena kondisi Merry harus badrest di atas kasur sampai kondisinya memungkinkan.
***
"Ada apa ingin menemuiku di sini. Aku baru saja akan menyelamatkanmu dari kejamnya keluarga Handoko itu. Ternyata kamu cukup pintar juga bisa keluar sendiri dari kandang macan," ucap Marcel mencela Santika sebagai wanita jalang.
"Minumlah dulu tuan muda Marcel. Jangan terburu-buru seperti itu, aku hanya ingin berdiskusi masalah apa lagi yang bisa kita lakukan untuk memisahkan Rehan dan Merry gadis kesayanganmu itu yang sudah mengandung lelaki orang, Aku tahu pasti kamu juga menginginkan menanam benih di rahim Merry bukan?" tanya Santika menuangkan wine di gelas untuk Marcel.
Plak! Marcel kesal dan menampar Santika dengan kencang entah kenapa dia emosi karena mendengar kata Merry mengandung anak dari pria lain. Seharusnya Merry lebih pantas mengandung anaknya kalau sudah begini jadinya bagaimana dia bisa membawa Merry pergi dengan mudah. Pasti keluarga Handoko tidak akan membiarkan hal itu terjadi begitu saja.
"Kamu perempuan hina yang pernah aku temui. Kamu bilang setiap saat Rehan selalu menyentuhmu saat ada Merry Tapi kenapa kamu memberi kesempatan pada Rehan menyentuh Merry. Dasar wanita tidak berguna kenapa tidak kamu saja yang hamil!" seru Marcel karena marah dan tidak bisa membendung emosi.
"Tuan muda Marcel saat ini marah sudah tidak ada gunanya. Aku memang gagal tidak aku saja yang gagal tapi kamu juga kan? Minumlah aku akan menemani malam panjangmu sekarang!" seru Santika.
Santika berdiri dan memeluk marcel serta menggodanya dengan menyentuh beberapa bagian sensitif di tubuhnya. dia hanya ingin Marcel merakan rangsangan yang dia berikan dan akan timbul hasrat bercintanya dengan begtiu Santika malam ini akan lebih mudah mengaturnya.
"Apa yang kamu lakukan sungguh menjijikan!" seru Marcel mendorong Santika.
"Tuan muda jangan membuat onar di sini!" seru seorang satpam yang bertugas.
"Maafkan aku hanya kesal dengan perempuan hina seperti dia. Aku yakin dia sudah banyak di tiduri oleh banyak pria. Aku jijik melihatnya!" gertak Marcel karena kesal.
Santika memeluk Marcel dia tidak ingin menyerah mendapatkan Marcel kali ini. Sudah banyak pria ditahklukkan olehnya kenapa Marcel tidak mempan malam ini ia tahklukkan.
"Sayang jangan marah padaku. Ayo kita mengobrol lagi sambil minum wine," ajak Santika.
"Aku tidak ingin berbicara panjang lebar lagi dengan wanita sepertimu. Menyebalkan," balas Marcel.
Santika membisikkan sebuah kalimat yang membuat Marcel tercengang. Marcel menjadi diam membisu dan membiarkan Santika melakukan apa yang ia lakukan untuk sesaat.
"Apa kamu sudah mengerti tuan muda Marcel. Jika kamu tidak menurut malam ini kamu juga akan terlibat sial!" seru Santika dengan senyuman menggodanya seperti siluman rubah.
"Apa yang kamu inginkan malam ini?" tanya Marcel kesal dan memikirkan sebuah cara agar bisa lolos dari jerat Santika si wanita jalang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI KONTRAK SANG CEO
RomanceSaat kontrak pernikahan sudah akan berakhir Rehan mulai membuka hatinya untuk Merry. Rehan belum mau mengungkapkan yang sebenarnya sehingga Merry yang sudah ingin lepas dari pernikahan kontrak ini berusaha lepas dari genggaman Rehan. Seorang wanita...