Bayi Kembar sudah di bawa pulang ke rumah dan Merry sudah dalam keadaan pulih. Mereka sangat berbahagia hari ini. Rumah mereka juga ramai pengunjung mulai dari sanak saudara juga para sahabat yang berdatangan.
Banyak kado yang mereka terima untuk si kembar yang menggemaskan.
"Selamat atas kelahiran putra dan putri anda tuan muda Rehan," ucap Lusi yang baru sempat menjenguk sahabatnya.
"Terima kasih Lusi. Cepatlah kamu temui Merry karena kehadiranmu dinantikan olehnya," jawab Rehan.
Lusi mengangguk dia langsung menemui Merry yang sedang duduk bersama bayinya dikamar bayi. Lusi memeluk Merry dan mengucapkan selamat atas kelahiran bayi kembarnya yang lucu.
"Merry selamat ya akhirnya kamu bisa melahirkan bayimu dengan selamat. Aku sangat senang sekali mendengar ini. Merry kamu wanita luar biasa yang pernah aku temui," ucap Lusi.
"Lusi kamu juga hebat. Terima kasih telah menemaniku di saat masa-masa tersulitku. Kamu benar-benar sahabatku!" seru Merry.
Lusi dan Merry saling berpelukan dan juga saling mengobrol mencurahkan segala keluh kesah yang ada. Akhirnya Merry bertemu lagi dengan Lusi setelah sekian lama dia harus bedrest dirumah menanti kelahiran bayinya.
"Lusi tolong kamu temani Merry dulu ya. Aku akan menemui para tamu. Kalau ada apa-apa bisa mengabari orang yang ada di rumah ini," ucap Rehan.
"Baik tuan muda Rehan. Aku akan menemani sahabatku dulu mengobrol," balas Lusi.
Rehan mengatakan tidak perlu sungkan padanya karena hanya dia orang yang bisa dipercaya untuk menemani istrinya. Rehan pergi keluar kamar bayinya dan meminta para penjaga juga berjaga di kamar itu karena ia tak ingin ada penyusup di tengah banyak tamu yang datang untuk menyakiti bayi serta istrinya yang baru saja melahirkan.
"Merry. Apa hanya aku yang merasakan kalau Rehan sudah banyak berubah dan semakin lembut padamu. Aku tahu dia tidak seperti itu dulu?" gumam Lusi penasaran.
"Memang iya dia sudah berubah semenjak aku jatuh dari tangga dan diketahui aku hamil perubahan sikapnya sungguh terasa," ucap Merry.
Lusi mengucapkan syukur kalau memang seperti itu. Karena Rehan dan Merry adalah pasangan yang ditakdirkan bersama tidak ada satupun orang yang bisa memisahkannya walaupun itu adalah orang-orang yang sudah merencanakannya dengan baik.
"Aku ikut senang mendengarnya. Lalu bagaimana dengan tuan muda Marcel dan Santika?" tanya Lusi.
"Marcel sudah menemukan Sera sebagai pendamping hidupnya. Sedangkan Santika aku dengar kemarin dia masih ingin mengganggu Rehan," balas Merry.
Lusi ikut kesal mendengarnya ia sangat tidak terima kalau Santika masih tidak ingin kalah dari istri sah. Dimana-mana seorang simpanan memang ingin menghancurkan rumah tangga orang. Dan selalu ingin mengagntikan posisi istri sah. Mimpi saja sana orang tidak tahu diri seperti itu.
"Sudahlah Lusi apa kamu tidak mau menggendong putra atau putriku?" tanya Merry.
"Ya ampun aku hampir melupakan mereka karena mengingat manusia toxic yang menginginkan nyawamu kala itu," ucap Lusi.
Lusi menggendong salah satu bayi kembar. Dia menggendong Arthur yang pipinya ada tanda merah memar yang cukup lebar. Dia merasa kasihan lalu menangis karena sedih. Bayi sekecil ini sudah menerima kejahatan dari orang yang ingin menghancurkan rumah tangga orang tuanya. Lusi mendoakan Arthur kelak ia akan menjadi orang yang kuat dan mampu melindungi mamanya dari orang-orang yang berniat jahat padanya.
"Arthur kelak kamu akan bisa menjadi tameng bagi mamamu. Kelak jika kamu dewasa kamu akan tumbuh menjadi anak yang kuat dan juga bijaksana. Kamu mampu melindingi mama dan adikmu dari orang-orang yang berniat jahat. Tante percaya kamu adalah anak yang pemberani," ucap Lusi dambil mencium Arthur.
"Lusi terima kasih telah mendoakan Arthur untuk menjadi kuat dan pemberani. Dia akan tumbuh menjadi pria yang kuat dan tangguh seperti arti namanya," balas Merry.
Lusi mengaminkan apa yang didoakan Merry untuk Arthur. Doa juga dipanjatkan untuk Caroline sang bayi perempuan yang imut dan lucu. Mereka sangat menggemaskan dan juga cantik dan tampan.
Oeee ... Oeee ...
Terdengar suara bayi menangis Rehan yang mendengar suara bayi menangis langsung masuk ke kamar bayi. Begitu juga orang tua dan mertuanya. Mereka langsung heboh karena mendengar suara bayi menangis bersamaan.
"Merry apa kamu kualahan mengurus dua bayi yang menangis?" tanya tuan wijaya.
"Istriku apakah yang menyebabkan mereka menangis?" tanya Rehan yang ikut panik.
"Mereka hanya sedang ingin menyusu. Kalau Caroline popoknya sudah penuh makanya menangis ingin diganti," jawab Merry,.
Merry menyusui Arthur sedangkan Calorine di ganti popoknya oleh nyonya Wijaya. Tuan Handoko kemudian menggendong cucu perempuannya. Mereka sangat senang menyambut dua bayi yang lahir sekaligus di keluarga mereka. Sungguh pemandangan yang sangat indah. Satu kelurga kompak mengurus bayi kembar secara bersamaan.
"Merry kamu istirahat saja. Mau makan apa bilang sama mami," ucap nyonya Handoko.
"Aku ingin makan nasi dan soto daging," ucap Merry.
"Kalau begitu mami akan masak khusus untukmu dan juga untuk kita semua yang ada di sini," ucap nyonya Handoko,
Nyonya Handoko memasak soto daging dalam skala besar karena untuk makan bersama dan juga para tamu yang hadir menjenguk bayi di rumahnya.
"Ayo semuanya makan bersama. Aku rasa kalau makan bersama akan menggugah selera," ajak nyonya Handoko.
"Baik kalau begitu terima kasih ya nyonya Handoko sudah bersusah payah memasak sendiri untuk kita semua,"ucap nyonya Wijaya.
"Tidak usah sungkan. Kita semua keluarga besar. Oh iya jangan lupa ambilkan untuk Merry agar dia makan karena menyusui pasti gampang lapar," pinta nyonya Handoko.
Merry senang menjadi menantu kesayangan dan mendapatkan perhatian lebih dari mertuanya. Dia merasakan kehabagiaan yang mendalam karena suami, mertua dan juga kerabatnya semuanya baik dan saling mendukung satu sama lain.
Melahirkan dua orang keturunan sekaligus membuatnya semakin bahagia. Semoga kebahagian seperti ini akan terus ia rasakan sampai anak-anaknya dewasa.
"Arthur kamu lapar lagi ya. Tunggu sebentar ya ibu makan dulu. Nanti setelah makan ibu gendong dan susui kamu," ucap Merry.
Oeeekk ... Caroline menangis mungkin iri dengan Arthur yang akan digendong oleh ibunya.
"Baik Caroline jangan menangis kamu juga akan ibu gendong," imbuh Merry sambil menyendok makanannya.
Merry kualahan semua orang sedang menemani para tamu. Dia hanya ditemani Lusi seorang diri di kamar bayi. Walau kualahan dia sangat bersyukur karena memiliki bayi yang sehat dan aktif. Merry sudah selesai makan saatnya menggendong Arthur lalu Caroline secara bersamaan di kursi.
"Merry aku salut padamu. Kamu sangat sabar dengan semua kejadian yang terjadi padamu, sekali lagi selamat ya atas kelahiran putra dan putrimu!" seru Lusi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI KONTRAK SANG CEO
RomanceSaat kontrak pernikahan sudah akan berakhir Rehan mulai membuka hatinya untuk Merry. Rehan belum mau mengungkapkan yang sebenarnya sehingga Merry yang sudah ingin lepas dari pernikahan kontrak ini berusaha lepas dari genggaman Rehan. Seorang wanita...