temani aku diatas ranjang

188 6 0
                                    


Sera tentu saja ingin menemani hidup Marcel selamanya yakni akan menjadi kekasih hidupnay seumur hidup sampai maut memisahkan. Masa yang begitu saja Santika tidak tahu. Biar dia tahu kalau artis kecil yang tenar melalui jalan tidak benar seperti Santika ini tidak usah berharap lebih untuk bisa diakui atau ingin masuk ke keluarga kaya.

"Santika. Sebagai seorang artis kamu masih jauh di bawahku. Kamu harus banyak belajar agar menjadi astis yang tak lekang oleh waktu. Maksudku adalah aku akan menjadi istri Marcel dimasa depan. Bukankah begitu Marcel?" tanya Sera.

"Benar kamu pantas menjadi istriku. Kamu sepadan denganku berasal dari keluarga kaya. Apalagi kita sudah tumbuh bersama sejak kecil," jawab Marcel sambil mencium kening Sera.

Santika mendidih darahnya tidak mungkin Marcel yang dingin juga ikut meleleh hatinya karena kedatangan Sera. Dia memang artis beken pada jamannya tapi dia sudah berkarir di luar negeri untuk apa kembali lagi ke dalam negeri untuk menggoda tuan muda yang akan digaet olehnya.

"Marcel aku masih pegang rahasiamu. Aku akan membeberkan ke media jika kamu berpaling dariku," ancam Santika yang darahnya sudah mendidih.

"Silahkan saja. Lagian aku sudah punya Sera aku bisa menyangkalnya dan orang akan percaya kalau Sera ikut membantuku. Kamu pikir aku akan takut padamu. Aku tidak mau berhubungan dengan wanita bekas ditiduri oleh Rehan," ucap Marcel.

Marcel sudah membenci Rehan dengan sangat. Pertama karena dia merebut Merry darinya lalu dia selalu menjadi tuan muda nomor satu di kota ini yang berhasil membuat perusahaannya semakin maju. Dia juga termasuk kriteria menantu idaman oleh para mertua di kota ini.

"Kamu dengar kan Santika jangan lagi menggoda kekasih hatiku. Kami akan segera menikah dan kamu tidak perlu khawatir undangan akan kami kirim ke kediamanmu," ucap Sera.

"Aku tidak akan menyerah. Baik kamu maupun Rehan suatu hari akan bertekut lutut padaku," balas Santika lalu pergi karena kesal.

Sera menatap Santika yang berjalan penuh amarah. Dia masih begitu muda untuk melawannya. Sera ingin sekali memberinya pelajaran. Tapi sepertiya baru saja seperti ini Santika sudah merasa terhina dan marah. Bagaimana jika Sera memberinya pelajaran yang agak keras.

"Kenapa kamu melihat wanita itu terus. Aku jijik melihatnya dia sanagt kotor. Sudah tahu Rehan adalah pria beristri tapi dia begitu liar menggodanya," ucap Marcel kesal.

"Kamu benci pada wanita itu atau dengan Rehan yang menyelingkuhi wanita yang kamu cintai?" tanya Sera.

Jawabannya sudah pasti karena Rehan menghianati Merry. Padalah Marcel begitu mencintai Merry. Kenapa bisa dia menikah dengan pria yang gemar bermain wanita dan juga mengajak wanita simpanan ke rumahnya. Itu tentu saja melukai Merry sebagai seorang istri. Dia sanagt marah mengetahui hal ini. Tapi Merry juga bodoh kenapa dia mau saja menjalani kehidupan dengan Rehan yang brengsek itu.

"Kenapa hanya diam saja dan tak menjawab petanyaanku?" tanya Sera yang mellihat Marcel melamun.

"Aku benci pada wanita yang sudah menggoda satu pria lalu menggoda pria lainnya. Dia sudah menggoda Rehan dan puas bercinta dengannya. Untuk apa dia datang padaku lagi," jawab Marcel.

Sera tersenyum lalu merangkul tangan Marcel dan mengajaknya berkeliling kota lagi. Sera belum puas bercinta dengan Marcel. Karena barang milik Marcel membuatnya ketagihan begitu besar, keras dan membuat Sera puas bermain di atas ranjang bersama Marcel.

"Ayo kita berkeliling lagi Marcel. Sebelum aku kembali ke rutinitas syuting film. kamu harus menemaniku jalan-jalan juga menemaniku bermain diatas ranjang," pinta Sera.

"Tentu saja aku akan menuruti semua permintaanmu Sera," ucap Marcel.

Mereka semakin intim saja. Tetepi ada hati yang terluka membuat Marcel dan Sera semakin mesra dan lengket. Dari kejauhan wanita itu melihatnya dengan tatapan murka ingin mencelakai keduanya.

"Semua gara-gara Merry. Semua lelaki kaya yang aku inginkan menyukainya. Kalau saja dia tidak mengandung anak dari tuan muda Rehan pasti aku sudah menjadi nyonya sekarang," ucap Santika.

"Lalu datang lagi jalang saat aku sudah move ondari Rehan dan mendekati Marcel. Sama seperti Merry aku akan mencelakainya," imbuh Santika yang bergumam sendiri di dalam hatinya.

Sepertinya santika seperti orang gila karena ingin mendapatkan lelaki kaya tapi hanya mampu sebatas jadi simpanan. Dia mungkin akan frutasi jika berpikir seperti itu terus.

***

"Hari ini sungguh melelahkan. Berjalan dengan perut buncit seperti ini membuatku kesusahan berjalan," keluh Merry sambil mengelus perutnya yang sudah buncit.

"Tidak boleh mengeluh seperti itu. Kamu sebentar lagi akan melahirkan. Dan bayi yang kamu lahirkan akan lucu dan kita sayangi," ucap Rehan sambil mengecup perut Merry yang besar.

Merry mengucapkan syukur karena Rehan lebih perhatian saat perutnya semakin membuncit. Juga ia meminta maaf apda bayi yang ada dikandungannya karena dia mengeluh. Dia menyesal dan menyalahkan dirinya sendiri.

"Maafkan ibu nak. Kamu tidak salah saat kamu lahir ibu akan menyayangimu," ucap Merry sambil mengelus perutnya.

"Wah perutnya gerak-gerak. Sedang apa dia didalam sana ya. Merry apakah kamu merasa sakit saat bayi kita menendang perutmu?" tanya Rehan.

Merry menggelengkan kepalanya justru ia senang karena bayinya bergerak. Itu menandakan kalau bayinya sehat menurut Dokter. Meery menagtakan kalau bayinya sedang menendang perutnya dia akan merasa lega karena ada pergerakan dari bayinya.

"Tidak. Justru jika tidak ada tendangan seperti ini aku merasa khawatir," balas Merry.

"Merry aku takut sekali. Hari melahirkanmu sangat dekat. Apakah aku akan mampu menemanimu dalam ruang persalinan nanti?" tanya Rehan sambil memeluk Merry.

Merry mengelus punggung Rehan. Tida ada yang perlu ditakuti karena semuanya akan baik-baik saja. Rehan harus fokus dan mematangkan mentalnya. Seorang suami harus mendampingi istrinya melahirkan agar dia tahu betapa sakitnya seorang wanita saat melahirkan agar sang suami tidak tega menyakitinya apalagi menyelingkuhinya. Seorang istri sudah bertaruh nyawa untuk melahirkan seorang putra penerus dari benih suaminya. JIka masih sanggup menyakiti sang istri mungkin suami itu tidak punya hati.

"Aku yakin kamu adalah seorang suami dan ayah ayng kuat. Kamu akan menemaniku di ruang persalinan sampai bayi kita lahir," ucap Merry.

"Terima kasih selalu menguatkanku. Merry aku mencintaimu. Bagiamana kalau sekarang kita bermain di atas ranjang?" tanya Rehan.

"Kamu doyan sekali melakukan hal itu sekarang. Padahal perutku ini sudah semakin buncit," jawab Merry.

"Kata Dokter air kenikmatan yang aku berikan padamu akan mempermudah persalianan. Jadi tidak ada salahnya saat hamil tua seperti ini kita bermain di atas ranjang lebih sering," balas Rehan dengan semangatnya.

Rehan langsung mencumbu mesra Merry dengan lembut dan pelan. Ia juga takut menyakiti buah cintanya yang masih berada di tubuh Merry. Berhubungan dengan wanita hamil tua sungguh menggairahkan bagi Rehan. Gairah cintanya semakin membara saat melihat Merry berpose menggoda di depannya.

Kringg ... Kring ...

Belum selesai melakukan hubungan intim ada yang menelpon Rehan.

"Kenapa ada telepon di saat aku sedang bergairah. Siapa yang berani menggangguku bercinta dengan istriku?" tanay Rehan sangat marah.

ISTRI KONTRAK SANG CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang