- Be Honest, Please! -

7 1 0
                                    

Setiap hari itu rasanya seperti hari senin, itulah yang Rifa rasakan, kegelisahan yang tak berkesudahan di ikuti kesedihan yang terus larut di dalamnya, sebegitu berpengaruhnya Rafa dalam hidup Rifa.

Rifa semakin bertekad berusaha keras untuk mengukap kebenaran, dari pada terus di terpa kabar simpang siur tentang sahabatnya ia lebih memilih untuk mencari tahu yang sebenarnya terjadi itu seperti apa.

Waktu istirahat sedang berjalan, tengah hari dengan sinar matahari yang begitu terik, Keadaan sekitar lingkungan Sekolah tampak sepi, wajar saja begitu, karena sebagian besar penghuni Sekolah saat ini sedang memadati Kantin.

Rifa baru saja keluar dari Ruang OSIS saat sedang mengunci pintu tiba-tiba ada yang memanggilnya,

"Rif."

Dengan mendengar sedikit suaranya saja Rifa sudah bisa menebak siapa yang saat ini sedang berada di belakangnya, ia menghela nafas, memejamkan mata sejenak, menaruh kunci ke kantong saku lalu membalikan badan,

Dugaannya benar Erfan sudah ada tepat di depan matanya, melihatnya Rifa memutar bola matanya malas lalu kembali melihat ke Erfan,

"Apa??" tanya Rifa dengan raut wajah sebal,

"Aku mau ngomong sebentar sama kamu." Jawab Erfan tegas.

Rifa menunduk terlihat jelas ingin menghindar dari pandangan Erfan, mulai melangkah berusaha melepaskan diri tapi Erfan menghadangnya terus menghalangi jalan Rifa,

si Gadis pecinta fantasi itu mulai kesal dengan Kekasihnya sendiri,

"Mau ngomongin apa sih??!" tamya Rifa kesal mulai meninggikan suara.

"Kamu harus dengerin penjelasan aku dulu!" Erfan berusaha menggengam kedua tangan Rifa tapi Rifa menepisnya,

Rifa menggelengkan kepala,

"Gak! penjelasan apa sih, Kak??!" Rifa semakin di buat kesal oleh Erfan.

"Ada yang mau aku omongin sama kamu!" Erfan mencoba menyentuh pundak Rifa tapi Rifa kembali menepisnya.

"Please, Rif!"

Rifa melirik ke samping lalu kembali menatap Erfan,

"Oke."

°°°°°°°°°°

Erfan membawa Rifa ke salah satu sudut Taman Sekolah, sesampainya Rifa melepas dengan kencang genggaman tangan Erfan yang sedari tadi menggandengnya sambil berjalan,

"Kamu mau ngomong apa?! kita ga ada banyak waktu, bentar lagi masuk!" Cecar Rifa.

"Oke, aku mau minta maaf soal kemaren aku terlalu...."

Erfan belum setengahnya selesai berbicara Rifa malah menyela dengan kesal dan nada bicara yang menohok,

"Udah?! mau minta maaf aja kan?!! aku mau ke Kelas!"

sesaat setelah membalikan badan hendak pergi meninggalkan Taman, Erfan menarik tangan Rifa dengan kencang,

"Aku belum selesai!!" Erfan mulai meninggikan suaranya tapi masih berusaha untuk menahan emosinya,

"Yaudah apa?!" Rifa semakim mencecar.

"Ya kamu denger dulu!!"

Rifa kembali menghela nafas lalu mendekat ke bangku dan langsung menduduki bangku Taman itu, melihatnya Erfan langsung duduk di sebelah Rifa.

FIRST & LAST   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang