Sudah 2 minggu berlalu semenjak Rafa dan Rifa resmi menjadi murid SMA Tunas Bangsa. Rafa sudan mulai menjalani kegiatan klub ekstrakulikuler pilihannya, begitu juga dengan Rifa dengan eskul dance cover-nya bersama Reta, tapi Rifa masih belum juga bergabung ke klub esktrakulikuler yang ia inginkam, eskul musik. Ia sudah mencari-cari informasi mengenai klub eskul tersebut tapi belum di dapati sampai sekarang. Semua berjalan seperti seharusnya.
Saat Reta dan Rafa baru keluar dari kelas hendak beristirahat, Reta tiba-tiba berkata pada Rifa,
"Rif, istirahatnya bareng ya! tapi jangan sama Adi, si Adi biarin aja sama si Rafa istirahatnya."
"Kenapa Ret? kok gak mau bareng Adi?"
"Gua masih sebel sama dia Rif! lagian iseng mulu bikin kesel!"
"Iya ngerti, yaudah, yuk kita ke kantin Ret!" ajak Rifa.
Reta pun mengangguk dan mereka pun segera bergegas menuju kantin.
........
Sesampainya di kantin mereka pun langsung memesan dan memilih tempat duduk, sambil menunggu makanan yang di pesan datang, Reta tiba-tiba bertanya pada Rifa yang saat itu sedang memainkan handphone-nya.
"Rifa."
"Apa Ret?"
"Si Rafa tuh dari dulu memang pendiem ya?"
Rifa pun mengangguk, lalu ia menaruh handphone-nya diatas meja kantin.
"Iya malah sekarang mah mending, dulu awal kenal sama gua lebih pendiem."
"Ooh gitu ya, tapi lu nyadar ga sih? dia tuh ke temen-temen cewek kita yang lain itu dingin, ga banyak omong, ga bawel kaya bawel ke lu Rif."
"Masa sih Ret?"
"Iya Rif, kaya sekarang aja, lu juga tau kan si Fia itu akhir-akhir ini ngedeketin Rafa mulu, basa-basi nanya-nanya gitu.
tapi sikap si Rafa ke dia tuh cuek.""Ya mungkin Rafanya ngerasa ke ganggu kali ama Fia jadi gitu."
"Tapi ke gua aja ga sebawel ke lu Rif."
Mendengarnya, Rifa hanya terdiam menatap ke Reta, lalu seorang pelayan kantin menghampiri mereka sambil membawa makanan yang mereka pesan
dengan nampan, pelayan kantin itu langsung menaruh makanannya ke atas meja lalu ia pergi meninggalkan Reta dan Rifa, Rifa pun langsung menyantap makanannya, tapi tidak dengan Reta, ia malah memperhatikan Rifa yang sedang makan. tiba-tiba Reta berkata,"Kayanya Rafa memang suka sama lu Rif."
Mendengar pendapat dari teman sekelasnya itu, Rifa jadi kaget, ia yang sedang mengunyah makanannya tiba-tiba tersedak. Reta langsung berinisiatif menyodorkan minuman pada Rifa sambil berkata,
"Minum dulu minum dulu, kalo makan tuh pelan-pelan Rif!"
Setelah selesai meminum minuman yang tadi disodorkan Reta, Rifa berkata,
"Lagian pendapat lu ada-ada aja."
"Ga ada-ada aja dong Rif! kan bisa aja!" seru Reta sambil tertawa melihat reaksi Rifa kaget karena pendapatnya, lalu Reta mulai memakan makanannya.
"Terus lu sama si Adi gimana?" tanya Rifa dengan maksud mengalihkan pembicaraan.
"Gatau ah! udah jangan bahas Adi, oh ya denger-denger dari anak kelas sebelah yang liat infonya di mading, lagi ada audisi pencarian vokalist buat grup band sekolah kita, lu gak mau coba? suara lu kan lumayan bagus Ret!"
"Gua sih pengennya padus Ret."
"Ya coba aja ikutan audisi dulu, kali aja lolos, kan gabung ke grup band gitu juga termasuk eskul musik Rif."
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST & LAST
Teen Fiction"Aku hanya tidak ingin terlihat lemah di depan perempuan yang aku suka!" Begitulah ucap Rafa Arata yang dengan gigihnya ingin selalu bisa menyenangkan hati pujaan hatinya. Apapun itu ia lakukan, meskipun sebenarnya ada suatu kendala besar yang ia mi...