"Dengan perasaan yang terus menyala, pikiran yang di penuhi oleh bayangmu yang indah, membuat ku terlarut dalam heningnya malam ini, rasanya ingin segera terlelap, dengan harapan, sosokmu bisa hadir menemani bunga tidurku, karena hanya di dalam mimpi, aku bisa sebebasnya memilikimu, tanpa perlu takut merasakan kehilangan."
••••••••••••••••••••••••••
Di malam hari, Rafa sedang duduk bersandar di dekat jendela kamarnya, ia menggunakan kursi yang biasa ia pakai untuk belajar, sambil terus memandangi gantungan kunci. Ya! tidak lain dan tidak bukan, gantungan kunci itu adalah gantungan pemberian dari Rifa yang Rafa dapatkan beberapa hari yang lalu, sebuah gantungan kunci karakter serial anime tempo dulu bergenre fantasi yang sangat Rifa gemari, "Tokyo Mew-Mew".
Tampaknya, perkataan yang keluar dari mulut Rifa saat siang tadi masih terus terlintas di benaknya, hanya sekedar perkataan sederhana tapi terasa begitu manis dan bisa membuat hati seorang lelaki bernama Rafa Arata jadi tersanjung. Saat sedang asyik terbuai dalam lamunan, tiba-tiba ponselnya berbunyi, Rafa langsung menaruh gantungan kunci itu di atas meja belajarnya lalu mengambil ponsel yang letaknya tidak jauh dari buku yang selalu ia letakan diatas meja belajarnya.
Setelah mengambilnya, Rafa menatap layar ponselnya, ada nomor baru yang meneleponnya, Rafa terheran-heran, mengapa bisa ada nomor baru yang menelepon ke nomornya? padahal hari sudah malam. Rafa mengangkatnya,
"Halo."
Terdengar suara seorang gadis yang tampaknya sudah tidak asing lagi ditelinga Rafa, Rafa bertanya untuk meyakinkan,
"Ya halo, ini Fia kan?"
"Iya Raf."
Dugaannya benar, Rafa semakin heran, mengapa Fia meneleponnya? karena penasaran, tanpa basa-basi Rafa langsung bertanya,
"Ada apa?"
Dengan nada suara yang rendah Fia menjawab,
"Ga ada apa-apa sih"
Rafa kesulitan mendengarnya, karena suara Fia yang begitu pelan,
"Hah? apa Fi??"
Fia kembali meninggikan suaranya,
"Emmm... itu, soal PR PKN yang tadi siang itu tuh gimana ya?"
"Di bikin Essay Fi."
"Essay apa rangkuman?"
"Essay, kalo rangkuman kan ngerangkum materinya aja, kalo essay kita buat juga pendapat kita, yang berkaitan sama materi essay itu. Yang aku tangkep sih gitu, tadi sore udah browsing tentang cara bikinnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST & LAST
Teen Fiction"Aku hanya tidak ingin terlihat lemah di depan perempuan yang aku suka!" Begitulah ucap Rafa Arata yang dengan gigihnya ingin selalu bisa menyenangkan hati pujaan hatinya. Apapun itu ia lakukan, meskipun sebenarnya ada suatu kendala besar yang ia mi...