- Something Happen -

168 46 14
                                    

Sabtu kemarin Rafa dan Rifa telah mendapatkan informasi mengenai kegiatan dan barang-barang yang harus di bawa selama MPLS. Di minggu yang cerah ini mereka sedang sibuk mempersiapkan sejumlah barang yang harus mereka bawa senin besok, Rafa sedang berada di rumah Rifa mereka sedang membuat name tag dari kardus yang dipotong sedang menjadi kotak di lapisi karton berwarna, dan ujung-ujugnya di beri tali agar bisa dikenakan di leher seperti kalung. Mereka mengerjakannya sambil berbincang-bincang.

"Raf." Sahut Rifa memanggil Rafa.

"Apa?" jawab Rafa yang sudah mulai menuliskan namanya dengan spidol.

"Kenapa ya dari SD sampe SMP kita ga sekelas mulu?" tanya Rifa kebingungan.

"Gatau, takdir kali Rif, kan yang penting masih  bareng-bareng tetep satu sekolah."

"Iya sih Raf, heran aja gitu, tapi kali aja sekarang di SMA kita bisa sekelas!" seru Rifa.

"Emm.. iyaa." Jawab Rafa

Rifa merasa tidak puas dengan jawaban Rafa lalu ia melirik ke spidol yang di taruh di dekat tangannya.

"Datar banget ngejawabnya, ga seneng gitu kalo aku sekelas sama kamu?!"
seru Rifa yang lalu tiba-tiba mencoret tangan Rafa menggunakan spidol miliknya.

"Ehhh, kok malah nyoret tangan aku pake spidol sih?!"

"Lagian ngejawabnya begitu doang." jawab Rifa kesal yang kemudian lanjut menulis nama di kardus name tag-nya.

Rafa membalas, namun bukan mencoret ke tangan, tapi ia mencoret wajah Rifa dengan spidol miliknya.

"Impas yaa sekarang!" seru Rafa sambil tersenyum.

"Ihh Rafa!, aku kan di tangan nyoretinnya gak ke muka! untung bisa di hapus ga permanen." Ujar Rifa sambil memegang pipinya

"Biarin." Jawab Rafa sambil menjulurkan lidahnya tanda mengejek Rifa.

Karena Rafa meledekinya, Rifa pun membalas balik, ia memegang  kencang tangan kanan Rafa lalu mencoretkan spidol ke wajah Rafa.

"Yaudah sekalian ya aku corat coret muka kamu, aku coretin yang banyak biar susah ngehapusnya!, aku mau bikin kumis yang panjang" seru Rifa sambil tertawa.

"Eh, eh, jangan dong Rif!" sambil menahan tangan kiri Rifa tapi Rifa terus saja mencoreti wajahnya.

"Hahahaha, biarin lagian nyoret muka!"

Rafa pun melihat ke tangan Rifa yang memegang spidol yang sedang Rifa gunakan untuk mencoretinya, ia pun merampas spidol itu dari  tangan Rifa menggunakan tangan kirinya.

"Eh spidolnya! balikin Raf!"

"Naah! sekarang spidol kamu ada ditangan aku, aku jadi ada 2 spidolnya nih! sini aku coret-coretin biar muka kamu jadi cantik!" seru Rafa sambil tertawa.

Mendengar perkataan Rafa, Rifa pun langsung menutupi mukanya dengan kedua tangannya.

"Jangan Raf!"

"Sini mukanya!, kok ditutupin?!"

"Gak mau!" jawab Rifa sambil menggelengkan kepalanya.

"Tangannya lepas Rif!, jangan nutupin muka!" Rafa pun melepaskan kedua tangan Rifa yang sedari tadi Rifa tahan agar Rafa tidak mencoret wajahnya.

Lalu Rafa pun mulai mencoret wajah Rifa, tapi ia tiba-tiba berhenti mencoretinya, pandangannya mengarah pada Rifa yang sedang memejamkan matanya, wajahnya sangat dekat dengannya. Rafa tersenyum, terdiam menatap Rifa yang masih saja memejamkan matanya.

"Udah belum Raf? aku buka mata yaa."

Rafa pun melepaskan tangan Rifa dan ia langsung memalingkan wajahnya.

FIRST & LAST   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang