Baru saja sampai di Kelas Rifa sudah di buat heran oleh kedua temannya sedari SMP itu, Adi dan Reta yang baru saja memanggil mendekati Rifa yang baru saja duduk di bangku,
"Lu harus liat ini!!" seru Reta dengan mata melototnya.
Rifa mengernyitkan dahinya ia benar-benar di buat heran,
"Apaan sih??"
"Nih liat!" Adi langsung menyerahkan ponsel miliknya pada Rifa,
Saat melihatnya mata Rifa terbelalak lalu mengedipkan matanya beberapa kali,
"Ini...?"
dengan pelan mendongak ke Adi lalu ke Reta,
"Iya Rif! lu jelas tahu kan cowok yang di foto itu!" Reta semakin mendesak Rifa untuk mempercayai apa yang di lihat begitu juga Adi.
"Pasti itu dia, Rif! Kak Erfan!" Timbal Adi mengompori.
Foto seorang laki-laki yang baru saja keluar dari sebuah bar malam yang seharusnya sudah bisa terlihat keasliannya bagi siapa saja yg melihat terutama bagi Adi dan Reta karena disinyalir wajah bahkan perawakannya mirip dengan kekasih Rifa sekaligus ketua OSIS SMA Tunas Bangsa, Rifa
mengembalikan ponsel Adi,"Nih, di!" Melihatnya Adi langsung mengambil ponsel miliknya itu,
Rifa memegangi kening dengan kedua tangannya lalu memejamkan mata,"Lu percaya kan, Rif!!" Desak Reta terus menerus karena sangat ingin Rifa mempercayai foto itu.
"Foto ini tuh sumbernya ga maen-maen, Rif! lu tahu kan kelas 12 itu orang-orangnya kaya gimana??! yang foto lu sama Erfan di Toko Buku aja bisa jadi runyam ya itu temen-temennya si Kaila yang nyebar kan kelas 12!" Tutur Adi mulai geram dengan Rifa yang terus menerus masih tidak percaya.
Rifa yang sempat memejamkan matanya sejenak kembali melihat ke Adi dan Reta,
"Kalian kan tahu gua tuh orangnya ga percaya kalo belum liat langsung." Tegas Rifa mengkokohkan prinsipnya,
"Tapi Rif, gua ama Adi ngasih tahu begini ke lu tuh bukan kali ini doang!!" Reta mulai geram pada Rifa yang sangat keras kepala, ia meninggikan suaranya,
"Iya tapi kan, Ret..."
Saat Reta dan Rifa mulai beradu mulut Adi menengahkan,
"Yaudah kalo gitu mending langsung kita buktiin." Ujar Adi memberi saran
"Caranya?!" tanya Reta
"Kita samperin ke tempatnya."
"KE TEMPATNYA??!" Mendengarnya Reta dan Rifa langsung tercengang,
Reta melirik ke arah sekitar lalu lebih mendekat ke Adi,
"Lu gila??!" Ujar Reta dengan suara pelan tapi dengan rasa geram pada Adi yang semakin memuncak karena Adi yang selalu terkesan meremehkan dan tidak berpikir panjang dalam membuat keputusan.
"Ya terus harus gimana lagi biar ni anak percaya??!" timbal Adi sambil menunjuk ke Rifa.
"Kita masih anak Sekolah, di!" Jawab Reta.
"Iya, di." Sanggah Rifa.
"Emang siapa yang bilang kita itu anggota DPR??!! ya iyalah anak Sekolah!" Adi mulai naik darah.
"Nah itu lu nyadar dongdong!! ya kali kita-kita anak Sekolah gini maen nyelonong masuk ke tempat begituan!"
"Ya kita cari caranya lahh! jelas kalo kita kesananya sambil pake seragam baru pintu masuk aja udah pasti langsung diusir!"
Rifa semakin dibuat pusing oleh kedua teman dekatnya itu,
"Udah! udahan dulu bahasnya! masalah gua sama Kak Erfan yang sebelumnya aja belum kelar ini udah ada yang baru." Ucap Rifa ingin menyudahi pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST & LAST
Teen Fiction"Aku hanya tidak ingin terlihat lemah di depan perempuan yang aku suka!" Begitulah ucap Rafa Arata yang dengan gigihnya ingin selalu bisa menyenangkan hati pujaan hatinya. Apapun itu ia lakukan, meskipun sebenarnya ada suatu kendala besar yang ia mi...