Seseorang yang tiba-tiba di duga pencuri dengan tanpa bukti yang berdasar tapi sudah terlanjur di amuk massa, memang aneh tapi seperti itulah gambaran yang sedang Rifa rasakan, tidak pernah tahu dan tidak pernah merasa pernah melakukan kesalahan tapi selalu di lemparkan bom atom secara terus menerus.
Rifa basah kuyup, tiba-tiba ada seseorang yang mengguyurkan air minum berperisa ke kepalanya, Rifa menoleh, matanya melebar dengan mulut memganga,
"Kak Kaila??!"
Rifa benar-benar terkejut dengan Kaila yang tiba-tiba muncul di hadapannya, Rifa melihat ke ponsel miliknya yang di rampas Kaila,
"Balikin HP aku, Kak!" pinta Rifa sambil mengulurkan tangannya,
"Gak."
Kaila menepis tangan Rifa.
"Maksudnya apa tiba-tiba ngebanjur aku gini?!! tanya Rifa kesal.
Kaila mengabaikan Rifa dengan lancang memainkan ponsel milik sahabat Rafa semasa kecil, Rifa termasuk orangy ang jarang memakaikan pola, kata sandi maupun sensor sidik jari pada ponselnya,
"Wallpaper-nya foto berdua sama Erfan, haya banget ya lu yaa!!"
"Balikin HP aku, Kaak!!"
Rifa kembali mencoba merebut ponsel miliknya tapi Kaila terus menepisnya.
"Nama kontaknya Kak Erfan pakai emot love, cihh!" ejek Kaila
"Kak HP a.."
"Diem deh luu!!"
Rifa menunduk, ia merasa syok tidak menyangka mengapa Kakak kelasnya itu menggangunya, Rifa mulai ketakutan. Si ketua klub drama itu tiba-tiba melempar ponsel miliknya,
"HP AKUU!"
Saat Rifa hendak mengambil ke arah ponsel terjatuh Kaila menarik kencang tagannya!
"Lu mau kemanaa hah?!!" bola matanya melebar Kaila memelototi Rifa bola.
"Kakak keterlaluaan!!"
"Terus emangnya kenapa?! lu tuh rese banget yaa!" tanya sinis Kaila seraya memelintirkan tangan Rifa,
"Aww! sakit Kak!!" Rifa meringis kesakitan matanya mulai berkaca-kaca.
"Lu tuh yaa! bisa ga sih bikin gua ga kesel?! muak gua sama sikap lu yang sok!"
"Sakiit, Kak!"
Kaila meremas kencang tangan Rifa.
"AAAW, SAKIT KAAK!"
"Semenjak Erfan kenal sama lu dia berubah! maksud lu apa?! anak baru kemaren sore aja udah songong!! enak banget ya lu!muncul-muncul langsung ngambil Erfan dari gua!"
"A...aku gak..."
"Gak apaa??! Gua tuh sayang sama diaa! gara-gara ada lu...
Kaila menghela nafas, ia memelototi Rifa.
"Kita udah deket dari kelas satu, dan lu ngerampasnya gitu ajaa!"
"A..a..aku ga bermaksud gitu, Kak!"
"Gatau diri ya lu!!"
"Lepasin, Kak!!"
"GAK!"
Kaila menjambak rambut Rifa dengan kencang,
"AAAA Sakiit, Kak! lepasin!!" Rifa meringis kesakitan, air matanya tumpah ruah membasahi pipi,
Kaila membekap mulut Rifa dengan tangannya,
"DIEEM!"
Rasa kesal bercampur ketakutan terus menggerogotinya Rifa menggigit tangan Kaila yang sedang menutup mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST & LAST
Teen Fiction"Aku hanya tidak ingin terlihat lemah di depan perempuan yang aku suka!" Begitulah ucap Rafa Arata yang dengan gigihnya ingin selalu bisa menyenangkan hati pujaan hatinya. Apapun itu ia lakukan, meskipun sebenarnya ada suatu kendala besar yang ia mi...