Suara kicauan-kicauan burung yamg merdu telah menjadi pelengkap di minggu pagi yang cerah. Rifa dan Ayah Ibunya sedang menyantap sarapan bersama di ruang makan keluarga, sambil menyantapnya, Ayah Rifa tiba-tiba bertanya,
"Bulan ini ngumpulnya di rumah siapa?"
"Giliran di Rumah Rafa yah." Jawab Rifa.
"Nanti siang kan?" tanya Ibu Rifa.
"Iya bu."
"Ayah hari ini ada meeting jadi ga bisa libur, nanti pas kumpulnya di rumah kita, ayah usahain biar ikut."
"Iya gapapa, oh iya.." Sang Ibu melihat ke Rifa, "Abis ini temenin Ibu ke minimarket yang di depan ya! kita beli cemilan!"
"Ok." Jawab Rifa sambil tersenyum.
Keluarganya dan keluarga Rafa mempunyai kebiasaan unik yang sudah sering di lakukan sejak lama, setiap tahunnya minimal beberapa bulan sekali di akhir bulan, mereka selalu berkumpul bersama, kali ini giliran Rumah Rafa yang akan di jadikan tempat mereka untuk berkumpul, tampaknya, mereka benar-benar memegang teguh prinsip adab dan kerukunan dalam bertetangga dengan baik.
Sementara itu di kediaman Rafa.
Rafa baru saja selesai sarapan, setelah selesai makan ia langsung meminum obat, sebenarnya Rafa sedang merasa heran mengapa sejak bangun tidur hingga waktu sudah menunjukan pukul 9, ia tidak melihat Ibunya dan Bi Itoh, mereka tidak memberitahu Rafa terlebih dulu, jadi Rafa tidak tahu kemana mereka pergi. Rafa membereskan piringnya dan langsung mencuci piring itu di tempat pencucian piring yang ada di dapur rumahnya, selesai mencucikan piring, Rafa langsung menghampiri Ruang Keluarga, ia duduk dan langsung menyalakan televisi.
Saat sedang menonton televisi, tiba-tiba Rafa mendengar suara pintu terbuka.
,
"Assalamualaikum."Rafa mematikan televisi yang tadinya sedang ia tonton dan langsung berdiri, menghampiri pintu.
"Walaikumsalam."
Rafa melihat ada Ibunya dan Bi Itoh sedang menjinjing belanjaan, Rata langsung membantunya,
"Sini, aku aja yang bawa." Seru Rafa yang kemudian mengambil dua jinjingan belanjaan yang mereka bawa, rupanya Ibunya dan Bi Itoh baru saja pulang dari pasar. Mereka langsung menuju dapur, Rafa menaruh belanjaan di atas meja dapur. Selesai meletakan Rafa tiba-tiba bertanya,
"Belanja sebanyak ini buat apa bu? mau masak banyak?"
"Iya Raf, selain kita siangnya mau kumpul- kumpul sama Rifa dan Ibunya nanti sore ada Om Farid, Istri sama anaknya juga ikut, mereka mau kesini. jadi masaknya sekalian."
Tutur Ibu Rafa menjelaskan sembari membuka barang belanjaan bersama Bi Itoh. Om Farid adalah Adik kandung dari Almarhum Ayahnya Rafa.Rafa meresponnya hanya dengan mengangguk-anggukan kepala.
Bi Itoh tiba-tiba berkata,
"Udah Nyonya biar saya aja yang masak."
"Yaudah deh Bi, saya beresin kamar dulu."
Sang Ibu menatap pada Rafa, lalu Berkata,
"Kamu kalo lagi gak ngapa-ngapain mending bantu Bibi."
"Iyaa."
Ibu Rafa langsung menuju kamarnya.
Rafa langsung mendekati Bi Itoh yang sedang mencuci sayuran,
"Aku bantuin apa nih Bi?"
Bi Itoh menoleh padanya,
"Gausah Den."
"Bener Bi ga usah? hari ini mau masak banyak loh, aku bisa bantuin motongin sayurnya." Seru Rafa sembari memegang-megang bahan-bahan untuk memasak.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST & LAST
Teen Fiction"Aku hanya tidak ingin terlihat lemah di depan perempuan yang aku suka!" Begitulah ucap Rafa Arata yang dengan gigihnya ingin selalu bisa menyenangkan hati pujaan hatinya. Apapun itu ia lakukan, meskipun sebenarnya ada suatu kendala besar yang ia mi...