Beberapa hari telah berlalu, seperti anak sekolah pada umumnya, Rafa dan Rifa beserta para siswa kelas 10 lainnya sudah mulai menjalani kegiatan belajar mengajar di kelas masing-masing.
Siang hari di sekolah saat sedang jam istirahat, ada sebagian anggota-anggota dari berbagai klub ekstrakulikuler mempromosikan klub eskul mereka masing-masing dilapangan sekolah telah berjejer stand pendaftaran di setiap pos klub. Rafa, Rifa, Reta dan Adi yang hendak menuju kantin jadi mengurungkan niat mereka karena melihat para siswa yang beramai-ramai menghampiri berbagai stand klub eskul dan banyak juga yang sudah mendaftar di klub yang mereka minati, Adi pun mengajak Rafa, Rifa dan Reta untuk melihat-lihat, dan mereka pun mendekati keramaian itu. Saat sudah berada ditengah keramaian Reta bertanya pada Rifa.
"Rif, lu mau ikut eskul apa??"
Mata Rifa melirik-lirik ke tiap stand lalu menjawab Reta,
"Belum tau nih Ret, gua pengennya eskul yang ada kaitan sama musik kaya padus gitu, tapi kok ga ada ya? apa bukan hari ini buka stand nya?"
"Ooh jadi pengen eskul yang berhubungan sama musik?"
"Iya pengennya gitu sih Ret."
Reta pun melirik ke setiap stand lalu matanya langsung terfokus dengan stand pendaftaran klub eskul dance cover. Setelah melihatnya ia jadi antusias, ia pun berkata pada Rifa,
"Nah yang kaya gini! ikut klub itu aja yuk!!" seru Reta mengajak Rifa dengan semangat sambil menunjuk ke stand yang dimaksud.
"Gua ga jago nge-dance Ret!"
"Udah gapapa gua juga engga kita kesana aja dulu! ngeliat dulu Rif! "
"Enggak, mending yang lain aja Ret!"
"Udah jangan enggak-enggak ! ayo kita liat dulu aja!" seru Reta memaksa Rifa, lalu Reta menarik tangan Rifa dan mereka pun menuju ke stand dance cover itu.
Sama seperti Reta, Adi pun menanyakan pertanyaan yang sama pada Rafa,
"Lu mau ikut eskul apa Raf?"
"Belum tau di, lu mau eskul apa?"
"Itu Raf" Adi menunjuk ke stand klub basket.
"Basket?" tanya Rafa
Adi pun mengangguk lalu ia berkata,
"Iya Raf, basket. Lu ikut basket aja Raf, waktu SMP lu bilang suka basket tapi ga pernah ikutan eskulnya, mending sekarang coba aja di SMA! kesempatan itu belum tentu bakal terus-terusan dateng ke hidup kita Raf! selagi ada kesempatan mending kita ambil! kita kan jadi anak SMA-nya ga dua kali." seru Adi menasihati.
Setelah mendengar perkataan Adi, Rafa melirik-lirik ke sekitar, ia melihat stand klub bahasa inggris. lalu ia berkata pada Adi.
"Kayanya gua mau milih itu deh." Rafa menunjuk ke stand yang tadi ia lihat lalu Adi pun menolehkan kepalanya dan melihat ke arah yang Rafa tunjukkan.
"Bahasa Inggris Raf?? memang eskul itu oke sih buat lu, lu kan bagus di pelajaran bahasa inggris." tanya Adi yang kemudian memuji.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST & LAST
Teen Fiction"Aku hanya tidak ingin terlihat lemah di depan perempuan yang aku suka!" Begitulah ucap Rafa Arata yang dengan gigihnya ingin selalu bisa menyenangkan hati pujaan hatinya. Apapun itu ia lakukan, meskipun sebenarnya ada suatu kendala besar yang ia mi...