- Cancel -

110 5 2
                                    

Di pagi hari yang cerah saat matahari belum sepenuhnya memancarkan sinarnya, Rafa sedang berkemas, memasukan buku-buku pelajarannya ke dalam tas, selayaknya anak sekolah pada umumnya, membawa buku pelajaran sesuai dengan jadwal. Hari ini Rafa terlihat lebih bersemangat dari biasanya, ia membawa tasnya, saat hendak keluar dari kamar, baru beberapa langkah, ia teringat pada sesuatu,

"Oh Iya! hampir lupa!"

Kembali menghampiri meja belajarnya, ia melihat ke vas yang berisikan setangkai mawar indah yang ia beli di Toko Bunga kemarin, Rafa tersenyum, langsung mengambil bunga itu dan langsung memasukannya ke dalam tas, ia pun bergegas meninggalkan kamarnya  menuju ke ruang makan untuk sarapan. Selesai sarapan Rafa langsung meminum obat lalu pamit pada Ibunya dan bergegas pergi ke rumah Rifa.

Udara di pagi hari terasa begitu sejuk, banyak anak-anak sekolah bahkan sampai para pekerja yang sedang berjalan untuk menuju ke Halte Bus.  Saat sedang berjalan bersama, Rafa yang sedang membaca buku komik yang Rifa pinjamkan bertanya,

"Ini ada kelanjutannya lagi gak?"

Tak ada jawaban dari sahabatnya itu, biasanya selalu Rifa yang terlebih dulu memulai pembicaraan karena yang Rafa tahu Rifa adalah anak yang sangat aktif bicara, Rafa menoleh padanya, ia melihat Rifa sedang memainkan ponselnya,

"Rif?"

"Rifa?"

Akhirnya Rifa pun menoleh,

"Eh, iya kenapa Raf?"

"Kamu gak denger tadi aku nanya? kamu lagi ngurusin apa? dari tadi sibuk main hp."

"Ini Raf, bentar lagi kan lombanya mau di mulai jadi ya makin sering ngebahas soal lomba, terus ini dapet info dari Kak Erfan sebelum masuk sama lanjut pas istirahat anak-anak klub musik disuruh beresin ruangan soalnya besok mau di pake sama grup padus."

"Ooh gitu."

Rifa kembali menatap layar ponselnya, beruntungnya saat sedang di Halte mereka tidak perlu menunggu kedatangan Bus dengan waktu yang lama,

"Tuh Busnya Rif! ayo naik!" ajak Rafa sambil menunjukan, lalu Rafa menaruh buku komikyang sedari tadi ia baca ke dalam tasnya.

"Iya."

Dan mereka pun menaiki Bus itu.

Saat sudah berada di dalam Bus, Rafa langsung duduk di bangku jajaran depan, sesaat setelah duduk ia menoleh, Rafa terheran-heran mengapa Rifa tidak ada di sebelahnya karena biasanya setiap berada di dalam Bus Rifa selalu mengekorinya dan duduk di sebelahnya, tapi kali ini Rifa memilih bangku yang berbeda, Rafa melihat ke belakang, sahabatnya itu sedang duduk di bangku paling pojok dekat dengan pintu bus belakang, Rifa masih terus sibuk memainkan ponselnya. Rafa memutar bola matanya malas, lalu mengambil ponsel beserta earphone dari dalam tasnya.

Beberapa menit kemudian, Bus pun telah tiba di SMA Tunas Bangsa, Rafa langsung berdiri, ia memasukan ponsel dan earphonenya ke dalam tas lalu menyorennya,

"Kirii pak!" seru Rafa pada Pak Supir.

Ia menoleh ke belakang, Rifa masih saja berkutat pada ponselnya, Rafa merasa geram ia segera mendekat ke Rifa yang masih duduk di bangku pojok.

"Rifa!"

"Eh, ya Raf?"

"Kita udah nyampe! ayo turun!"

"Oh." Rifa menengok ke jendela bus samping, lalu kembali menatap Rafa,

"Udah sampe ya?"

"Iyaa!!"

Rifa langsung berdiri, menyoren tasnya, ia pun turun dari Bus itu di ikuti oleh Rafa yang berada di belakangnya. Rafa merasa jengah pada sikap Rifa hari ini yang terus mengabaikan apa yang ada di sekitarnya, Sesaat setelah turun dari bus, saat sudah mendekati gerbang sekolah Rifa langsung melihat ke arah depan, Erfan sudah ada di dekat pintu gerbang. melihat dari situasi yang sedang terlihat saat ini, membuat kepalanya menjadi terasa berat karena di penuhi oleh berbagai pertanyaan seperti, apakah memang sedari tadi Rifa benar-benar berbalas pesan via aplikasi instant messanger hanya dengan Erfan seorang? apa memang hanya sekadar pembahasan tentang lomba yang mereka bahas?  janjian untuk saling bertemu di depan gerbang kah? Rafa merasa sudah menjadi orang teraneh sedunia karena terlalu memikirkan hal yang seharusnya tidak perlu serius di pikirkan, Rifa memanggil sambil melambaikan tangannya

FIRST & LAST   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang