- Ripped -

31 4 1
                                    

Rasa bingung dan cemas bercampur jadi satu, Rifa benar-benar tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi saat ini, bukan teman seangkatannya bahkan tidak pernah kenal sebelumnya ia merasa tidak pernah berurusan dengannya tapi entah mengapa tiba-tiba orang itu menarik paksa tangannya.

Rifa mencoba melepaskan tangannya tapi orang itu terus menahannya, sambil terus berjalan Rifa bertanya,

"Ada apa perlu apa ya, Kak??"

"Udah gausah nanya-nanya!"

Mendengarnya, Rifa si sahabat karib Rafa jadi merasa jengkel,

Rifa di bawa ke lorong jejeran kelas-kelas 12, mereka menarik paksa Rifa sampai ke salah salah satu sudut lorong. Dengan mata kepalanya sendiri Rifa melihat sudah ada dua Siswi yang juga tak pernah ia jumpai sebelumnya seperti sedang menunggunya, terlihat jelas ekspresi wajah keduanya yang sangat tidak bersahabat tampak sangat kesal, Rifa semakin bingung dengan apa yang terjadi,

"Nih!" ucap seorang siswi yang tadi menarik paksa Rifa seraya mendorong kasar.

"Aww.." Jerit Rifa yang kemudian mengusap pundaknya yang terasa sakit karena di dorong kencang.

Kedua Siswi yang sedang berhadapan dengannya mendekat pada Rifa,

"Baru kelas 10 udah banyak tingkah ya lu!"

"Ga usah macem-macem deh!"

Rifa terheran-heran menatap mereka bertiga secara bergantian,

"Ini ada apa yaa? kalian siapa?"

Rifa memperhatikan sekitar, setelah matanya berkeliling ia semakin yakin bahwa mereka bertiga adalah Siswi kelas 12,

"Gak perlu tau siapa kita!"

"Jangan pura-pura bego deh lu!" Salah satu dia antara mereka bertiga mendorong Rifa, ia melebarkan matanya,

"Maksudnya apa Kak?!!"

Salah satu dari ketiga Siswi  menyerahkan selebaran foto yang terpajang di beberapa mading Sekolah pada sahabat Rafa itu, Rifa membuka mulutnya lebar sangat terkejut dengan selebaran yang ia lihat terbaca jelas ujaran-ujaran kebencian yang ditujukan padanya,

"Siapa yang bikin selebaran ini??!"

Ketiga siswi itu tak menjawab, mereka terus memelototi Rifa. Tangan Rifa di tarik  lalu tubuhnya di dorong ke tembok.

Rifa terkepung di hadang oleh ketiga Siswi itu, ia mulai merasa takut, salah satu dari mereka menjambak rambut Rifa,

"Ga usah sok kece ya lu! lu pikir kita sama anak-anak yang lain bakal terima lu pacaran sama Erfan??!"

"Aww..." Rifa meringis kesakitan.

"Jadi vokalis band sekolah cuma modal caper sama ganjen, ENAK BANGET YA LU!"

Mendengarnya Rifa merasa kesal, ia sangat tidak menerima tuduhan kejam yang baru saja ia dengar, si gadis pecinta film fantasi itu langsung melepaskan tangan si penjambak dari rambutnya,

"EMANG KALO GUA PACARNYA KAK ERFAN KENAPAA?!

Mendengarnya, teman yang ada di sebelahnya langsung mencengkram dagu Rifa, memelotinya lalu berkata,

"Kalo kita ga terima...lu mau apa?!"

Rifa meneguk air liurnya, ia mengkedip-kedipkan matanya dengan cepat rasa takut terlukis di wajahnya, Rifa terdiam sejenak menundukan kepalanya, ia memejamkan mata mencoba menahan rasa takut dan mengumpulkan keberaniannya secara bersamaan lalu menatap tajam ketiga Siswi itu,

"Gua ga peduli!"

Mendengarnya, Siswi yang sedari tadi mencengkram dagu Rifa jadi naik pitam,

"BERANI YA LU!"

FIRST & LAST   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang