- Stars -

41 4 1
                                    

Pagi yang cerah dengan udara yang masih segar menjadi pelengkap ketentraman di pagi hari. Saat itu suasana Sekolah masih sepi dengan para penduduknya yang masih bisa di hitung dengan jari karena banyak yang belum datang, yang terlihat jelas hanya seorang petugas kebersihan sedang menyiram tanaman-tanaman yang ada di taman Sekolah, juga para pemilik kedai di Kantin yang sedang di sibukan dengan dagangannya masing-masing.

Rafa baru saja keluar dari Toilet, ia baru selesai meminum obat, Rafa berjalan santai. ia berjalan sambil melihat ke sekitar, Sekolah benar-benar masih begitu sepi. Saat sedang berjalan di lorong hendak menuju Kelas Rafa tidak sengaja melihat sebuah foto yang tertempel di mading yang ada di dekat salah satu kelas, Rafa menatap foto itu dengan kesal, ia langsung mengambil Foto itu. Ya, selebaran foto itu adalah foro yang pernah Rafa temukan, Sebuah Foto Rifa dengan Erfan yang sedang berbincang di salah satu lorong Toko Buku dengan tulisam-tulisan berupa ujaran kebencian yang di tujukan pada sahabat dekatnya itu.

Rafa mengambil ponsel dari saku celananya lalu menghampiri tong sampah terdekat, langsung merobek dan membuang foto itu. Sesaat setelah membuangnya dari arah depan, anak tunggal dari keluarga Arata itu melihat dua orang siswi yang sedang berjalan sambil berbincang, pandangan mata Rafa terfokus pada selebaran yang mereka bawa, Rafa langsung mengejarnya, ia menarik tangan salah satu siswi itu,

"Tunggu!"

Kedua siswi itu menoleh, salah satu siswi yang tangannya di pegang langsung melepaskan tangannya dari tangan Rafa, mereka menghadap ke Rafa lalu menyembunyikan selebaran-selebaran itu di balik punggungnya,

"A..ada apa yaa?"

"Boleh liat yang kalian bawa itu?"

"Emm..."

Keduanya saling melirik, lalu kembali melihat ke Rafa.

"Bu..bukan apa kok" sahut temannya yang ada di sebelahnya seraya menggoyangkan telapak tangannya.

"Oh ya?" tanya Rafa sambil memicingkan matanya, ia mendekat ke dua gadis itu, Rafa mengulurkan tangannya ke belakang punggung salah satu siswi itu. saat hendak mengambil selebarannya,

Mereka saling melirik lalu keduanya saling berpegangan tangan, mereka langsung berlari meninggalkan Rafa,

"HEY!"

Ia ingin mengejar kedua siswi itu, tapi hari ini Rafa ada jadwal piket, Rafa menggerutu,

"SIAAL!"

Dengan berat hati ia harus mengurungkan keinginannya, Rafa pun memutuskan untuk kembali ke Kelas.

Saat kembali ke kelas ia melihat Erfan sedang mengajari Rifa bermain gitar, Erfan duduk di bangku miliknya. Rafa diam memperhatikan,

"Gini Kak?"

"Jari telunjuknya di sebelah sini." Ucap Erfan seraya menyentuh jari-jari tangan Rifa.

Rifa mencoba memainkan gitarnya dalam satu petikan,

Jreeng

"Tuh kan! kalo posisi jarinya bener pasti bagus bunyinya."

Rifa melihat ke Erfan, mereka pun saling tersenyum.

Rafa merapatkan bibirnya, ia sedikit menunduk lalu melihat ke Tong yang berisikan banyak sampah yang belum di buang, ia langsung membawanya untuk menuju ke tempat pembuangan akhir yang ada di belakang gedung Sekolah.

Fia baru saja tiba di Sekolah, saat sedang berjalan mendekat ke Kelas ia melihat Rafa yang sedang membawa Tong sampah besar, si gadis ambisius itu mendekat padanya lalu menyapa,

"Eh Raf, aku mau kasih kamu.." Ucap Fia yang kemudian membuka tasnya.

"Mau buang sampah dulu Fi." Jawab Rafa datar lalu pergi begitu saja.

FIRST & LAST   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang