- Repeated Gifts -

90 4 1
                                    

Siang ini suatu kehebohan terjadi, kedatangan seseorang yang tak di harapkan, itulah kondisi yang sedang Rafa rasakan. Saat Rifa sedang berada di toilet, tiba-tiba Erfan datang menghampiri kelas Rifa, semua mata para gadis yang berada di sekitaran kelas langsung tertuju padanya, bagaimana tidak? siapa sangka, seorang Erfana Witama yang biasanya jarang atau bahkan tidak pernah mengunjungi kelas yang isinya bukan seangkatan dengannya kini ada di depan mata mereka.

Beragam respon yang di tunjukan oleh para sisiwi padanya, dari yang memandangnya tanpa berkedip, sok akrab menyapa, sampai yang malu-malu kucing pun ada, memilki kulit yang putih, tinggi, badan yang lumayan atletis, jago di bidang olahraga dan musik, serta ketampanan yang memupuni, dengan kondisinya yang seperti itu rasanya wajar saja jika ia jadi pusat perhatian para gadis, bahkan sampai ada yang niat mengintip di jendela kelas.

Sebenarnya Rafa mendengar suara para gadis yang sedang membahasnya, tapi ia memilih diam berusaha mengabaikan, saat itu Rafa sedang membaca komik yang sebelumnya ia pinjam dari Rifa.

Fia yang masih berada di kelas mengajak teman sebangkunya untuk pergi ke kantin,

"Hes, kantin yuk!" Fia menarik tangan Hesti tapi Hesti langsung melepaskannya,

"Tar dulu!" Hesti memeloti Fia,

"Kenapa entar? mending sekarang!"

Hesti menempelkan kedua tangannya ke wajahnya lalu tersenyum, Fia terheran-heran,

"Ngapain senyum-senyum?"

"Erfan Fi!" Hesti menarik salah satu lengam Fia dan menggoyang-goyangkanmya,

"Erfan??"

"Iya ituuu!" Hesti menunjukan, Fia melihat ke arah yang Hesti tunjuk,

"Ya terus?"

"Ih lu tuh aneh yaa!"

"Lah, lu yang aneh bilang gua aneh, gua laper, pengennya makan, bukan pengen Kak Erfan!"

Fia menatap sebal pada Hesti ia melihat sorotan mata Hesti yang tampak berbinar memandangi Erfan,

"Tauh ah! gua ke kantin duluan aja!"

"Eh tunggu Fi!" Hesti menarik tangan Fia, menahannya agar tidak pergi.

"Yaudah ayoo!"

"Iyaa."

Hesti dan Dewi pun meninggalkan kelas.

Rafa sedang sibuk membaca buku, tiba-tiba ada yang memanggilnya,

"Rafa."

Rafa melihat ke arah depan, di depan matanya sudah ada Erfan, ia tersenyum pada Rafa, dari ekspresinya terlihat terlihat jelas ia sedang menginginkan sesuatu,

"Rifa mana?"

"Toilet." jawab Rafa singkat dengan ekspresi datar.

Erfan manggut-manggut,

"Yaudah gua titip aja yaa!" Erfan menyerahkan kantong plastik yang sedari tadi ia bawa pada Rafa.

"Bilangin ke Rifa itu list lagu yang mau di bawain pas nanti lomba, tambahin lagu yang kira-kira cocok, nanti satu bakal di pilih."

Rafa menganggukan kepala. Ia mengambil kantong plastik itu lalu menggeserkannya ke meja Rifa yang ada di sebelahnya.

"Thanks."

Erfan tersenyum, ia langsung meninggalkan kelas Rifa. Sesaat setelah Erfan pergi, Rafa melirik ke kantong plastik itu, saat hendak mengambilnya karena penasaran dengan isinya, Rafa mendengar suara Rifa memanggilnya,

FIRST & LAST   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang