Hari digelarnya acara ulang tahun SMA Pilar Nusantara yang ke setengah abad telah tiba. Sebagian murid, para guru, kepala sekolah, dan tamu undangan memasuki aula dengan antusias. Mereka yang hadir sudah tidak sabar ingin melihat penampilan menarik yang telah disiapkan oleh anak-anak OSIS dan perwakilan tiap kelas. Selain anak-anak OSIS yang sibuk mempersiapkan acara dari satu bulan lalu, malam ini juga ada anak-anak dari klub penyiaran yang ikut berperan penting dalam menayangkan dan mempromosikan acara lewat channel yutub sekolah. Jadi, acara peringatan hari ulang tahun tersebut bisa ditonton oleh orang-orang dari luar sekolah.
Di pembukaan, penonton disambut dengan penampilan musik dari anak-anak OSIS. Walau durasinya tak sampai lima menit, namun penampilan tersebut mendapat sambutan baik dari penonton di aula maupun penonton online. Setelah itu, dua pembawa acara yang merupakan ketua dan wakil ketua klub penyiaran memasuki panggung. Mereka membacakan urutan acara dengan penuh semangat, diselingi sedikit candaan. Selepas mendengar ocehan dua pembawa acara, kini giliran kepala sekolah memberikan sambutan. Lalu, disusul sambutan dari ketua yayasan yang membuat sebagian penonton mulai bosan dan mengantuk.
Beberapa menit mendengar sambutan membosankan dari kepala sekolah dan ketua yayasan, akhirnya giliran penampilan dari perwakilan tiap kelas dengan kreatifitas masing-masing. Dimulai dari penampilan para murid kelas 11 IPA 5 yang menghibur dengan tarian modern dipadu tarian tradisional. Penonton dibuat kagum oleh skill menari anak-anak dari kelas tersebut. Jumlah penonton online mulai meningkat, menandakan bahwa acara malam ini mendapat respons yang cukup baik. Setelahnya, giliran penampilan dari anak-anak kelas 10–3 dengan drama musikal pendek dari salah satu kisah fenomenal sepanjang masa, Romeo dan Juliet. Kemudian, dilanjutkan penampilan dari kelas berikutnya.
Sejauh ini, acara berlangsung meriah dengan komentar positif yang berdatangan masuk ke channel resmi sekolah. Anak-anak klub penyiaran dibuat tercengang, karena penonton online mencapai satu juta lebih. Komentar positif yang berdatangan membuat mereka yang dengan susah payah menyiapkan acara merasa senang dan puas.
Clara dan Rendra duduk di antara penonton lain yang terlihat menikmati acara. Clara tampak bersemangat dan heboh tatkala giliran anak-anak dari kelasnya yang tampil. Ia dibuat terkejut oleh penampilan Maudy yang memerankan Ken Dedes dengan pakaian tradisional Jawa. Sahabat Clara itu tampak sangat cantik dan menawan. Walau awalnya Maudy tak percaya diri, namun ketika tampil di panggung, Maudy mampu memerankan sosok Ken Dedes dengan baik. Ditambah dengan dukungan Rizal yang tak kalah keren dalam memerankan sosok Ken Arok.
“Woah, anak-anak dari kelas lo terniat banget bikin drama ini,” komentar Rendra.
“Yah, biarpun kelas gue terkenal sebagai kelas dengan nilai terendah seangkatan, seenggaknya kalo soal beginian, mereka serius,” balas Clara bangga.
“Kalo dilihat-lihat, Maudy sama Rizal cocok juga.” Rendra terkikih.
Clara menoleh, memandang Rendra. Jarang-jarang Rendra memiliki pemikiran sama dengannya. “Ternyata nggak cuma gue yang mikir gitu.”
Clara mengeluarkan kamera dari tas. Lalu, memotret Maudy dan Rizal yang saat ini menjadi raja dan ratu di panggung. Menurut Clara, momen langka ini harus diabadikan. Setelah mengambil beberapa gambar, Clara melihat hasilnya.
“Hasil jepretan lo oke juga,” puji Rendra, ikut melihat hasil jepretan kamera Clara.
“Iya, dong! Biarpun gue payah soal belajar, tapi gue cukup bagus soal potret-memotret,” umbar Clara yang mulai menyombong.
“Eh Ren, kelas lo entar mau nampilin apa?” tanya Clara.
“Kata anak-anak sih, Olla mau nari balet. Gue kurang tahu juga sebenernya dan nggak peduli,” jawab Rendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Kita [END]
Teen FictionDewananda Pradipta, pemuda berusia 17 tahun yang sengaja menutup diri dari orang lain. Bukan tanpa alasan, Dewa menjadi sosok yang sangat tertutup. Ia memiliki banyak rahasia yang disembunyikan. Saking tertutupnya, Dewa nyaris tak pernah berbicara d...