ENNUI 2: PERFECT BAGIAN III

742 135 37
                                    

Kring... kring...

Win menggeliat tanpa mengerjapkan mata. Silau, Win tau bahwa ia terlambat bangun. Sebab, ketika Win menyalakan smartphone, ada banyak panggilan yang terlewat dari Gulf.

Win bergegas untuk mandi, iya, Win tidak sabar untuk memulai hari. Namun, bukan Gulf tujuan semangatnya. Win memiliki banyak tempat yang akan dikunjungi, utamanya adalah makam Mew, daddy yang selalu ia rindukan.

Win memakai jaket yang ia pakai tadi malam, ia tak punya pakaian lain untuk di kenakan, semuanya ada di koper dan koper itu asti ada di apartement Kao. Dan lemari Win? Tidak ada lagi pakai yang muat untuknya, semua itu hanya kaos yang kekecilan.

Win sudah siap, ia akan kembali melewati jendela dan melompat dari balkon, karena memang hanya itu satu-satunya jalan keluar-masuk yang Win punya.

Namun, Win mengurungkan niatnya ketika mendapati sebuah kotak yang bisa dibilang cukup misterius. Bagaimana tidak? Kotak itu memang rapi, tapi letaknya di balkon kamar Win, siapa manusia kurang kerjaan yang melakukan hal seperti ini?

Meskipun ragu, Win memutuskan untuk membuka kotak yang tadinya membuat Win cukup terkejut. Isinya adalah seragam lengkap, seragam sekolah baru yang akan Win tempati. Win tau itu dari logo yang tertempel pada kemeja berwarna maroon itu: Risak High School. Juga ada sebuah kunci disana, anehnya kunci itu bertuliskan nama Win, Win tau itu kunci rumah mereka.

Win membawa kotak itu bersamanya, ia tak ingin ambil pusing. Mungkin Gulf mencarinya tadi malam, dan Gulf melihat lampu yang menyala. Satu-satunya yang punya kunci rumah mereka adalah Gulf, dan hanya Gulf orang gila yang terobsesi untuk membuat Win menjadi anak yang sangat amat pintar. Jelas Gulf tidak akan membiarkan Win melewatkan hari pertamanya.

Win menyegerakan diri untuk mengganti pakaiannya dengan seragam, sekarang Win bisa berjalan santai tanpa harus melewati jendela.

Sebenarnya Win sedikit bingung, apa yang Gulf katakan di telpon benar, rumah mereka kotor, ada debu dimana-mana. Lalu, apa hanya kamar Win yang bersih?

Ketika Win membuka pintu, Win bertemu beberapa orang yang sudah berdiri di depan pintu.

"Selamat pagi." sapa salah satu diantara orang-orang itu.

Win mengangguk sekali, mereka pasti orang suruhan Gulf, rumah ini harus dibersihkan, kan?

"Kalian bisa lakukan apapun, tapi tolong jangan pergi ke kamarku." pinta Win dengan sopan seraya menunjuk kamarnya. Tidak ada yang perlu di bersihkan disana, Win tidak ingin siapapun menyentuh barang-barangnya.

Mereka semua mengangguk, jadi Win mempercayai mereka dan pergi ke tempat tujuannya, Risak High School.

••• • •••

Kring...

Win menatap speaker yang terletak di pojok koridor, bel masuk baru saja berkumandang, tapi keadaan sekolah sudah cukup hening.

Risak High School memang terkenal dengan kedisiplinan yang begitu ketat, kalau Win tidak salah mengingat, sekolah ini bahkan memberikan jam tangan pada setiap muridnya dengan alasan agar siswa selalu mengingat waktu mereka yang berharga. Namun, siswa yang tertib di dalam kelas sebelum bel benar-benar hal yang diluar kata wajar bagi Win.

"Win, kenapa?" tanya Pak Naka, wali kelas Win yang baru. Dan Win hanya menjawab pertanyaan itu dengan gelengan kepala.

Win kembali mengikuti langkah kaki dari wali kelasnya, hingga mereka tiba didepan pintu kaca buram bertuliskan XII-Sains A.

Sebelum Pak Naka memasuki ruangan, ruangan sudah terdengar tenang, entah karena ruang kelas yang kedap suara atau karena alasan lain, tapi ini adalah pertama kalinya Win mendapati wali kelas yang tak perlu marah-marah demi memfokuskan keadaan kelas.

ENNUI 2 : PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang