ENNUI 2: PERFECT BAGIAN LXIV

420 89 18
                                    

"Shoot!" seru Win setelah membidik musuh yang ia hadapi di dalam dunia game.

Musik pengiring kemenangan kembali melantun, anehnya Win tidak menggebu-gebu ketika menghadapi level yang semakin meningkat. Bagaimana pun juga, ditemani oleh Gulf tidak akan pernah sama dengan ditemani oleh Mew.

Gulf tiba-tiba bertepuk tangan, mengusir pikiran Win yang merambah kemana-mana.

"Kemenangan yang keberapa ini?" tanya Gulf dengan senyuman bangga.

"Tiga," jawab Win membalas senyum Gulf.

"Sudah yang ketiga? Kalau begitu, sepertinya ini waktu yang tepat untuk me-refill cemilan."

Win masih tersenyum sampai Gulf bangkit dari sofa. Setelah Gulf mulai menjauh. Win tidak tau jika bersikap patuh pada Gulf yang telah jauh berubah menurutnya akan menguras begitu banyak tenaga.

Sejenak Win menghela napas dan menepis jauh-jauh pikirannya, meyakinkan diri bahwa ia hanya perlu menyesuaikan diri karena terlanjur asing dengan Gulf dalam beberapa tahun.

Getaran smartphone menarik perhatian Win, pesan-pesan mulai memenuhi grub chat dari teman-temannya.


--Eternal--

*Enuel menambahkan Anda

Zaya: Apa guna yang satu ini?

Enuel: Win, kau sudah standby?

Zaya: Keributan apa lagi yang kau bangun?

Kenapa? :Win

Enuel: Ulang tahun Bright. Apa rencana kita untuk merayakannya?

Zaya: Dia ulang tahun? Kapan?

Hari ini :Win
Aku hampir lupa :Win

Zaya: Apa?! Kenapa tidak ada yang membahasnya dari kemarin? Apa yang bisa kita lakukan dengan waktu sesingkat ini? Sudah hampir malam.

Enuel: Masih sempat, hari belum usai. Ayo susun rencana.

Ayo berkumpul di cafe dekat taman kota. Kalian pesan kuenya, aku akan jemput Bri di rumahnya. :Win

Enuel: Setuju. Aku berangkat sekarang.

Zaya: Jemput aku!

Enuel: jika aku tiba di rumahmu dan kau belum siap, aku akan menyeretmu dengan penampilan seadanya.

Win mengumpat di dalam hati, bagaimana mungkin dia melupakan ulang tahun teman baiknya? Rasa bersalah mempercepat gerakan tangan Win dalam merapikan perangkat video game miliknya. Saat itu, Gulf kembali ke ruang tamu.

"Sudah selesai bermain?" tanya Gulf pelan seraya meletakkan potongan buah di atas meja.

"Iya. Aku mau pergi dengan teman-teman, aku lupa punya janji," ujar Win tergesa-gesa.

"Sekarang?" jawab Gulf pelan.

"Kami akan memberi kejutan ulang tahun untuk Bri, Pa. Aku akan langsung pulang setelah kami selesai," jelas Win, "Aku pergi dulu," Win memeluk Gulf sejenak sebelum bergegas pergi.

ENNUI 2 : PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang