ENNUI 2: PERFECT BAGIAN XXXXXII

552 111 43
                                    

Cek lek.

"Baik, Tuan Basma," ucap Mew mengabaikan Up yang baru masuk ke dalam ruangannya.

"Saya tunggu Anda di Ilya Palace," ucap Mew lagi seraya mengangkat tangannya, memberi instruksi kepada Up agar tak dulu bicara sebelum Mew menyelesaikan panggilannya.

"Tentu saja, Tuan. Saya harap semuanya ditandatangani dengan baik," ucap Mew lagi pada seseorang dibalik panggilan.

"Pastikan tidak ada yang kurang. Terima kasih banyak, Tuan Basma," Mew menatap Up setelah mengakhiri panggilan. "Ada apa?" tanya Mew seraya meletakkan smartphone-nya .

"Saya minta maaf karena tidak bisa mencegah Kao menerobos masuk," ucap Up. Wajah pria itu tertunduk menunjukkan penyesalan atas kelalaian yang telah ia perbuat.

"Tidak masalah, aku tau Kao akan datang, itulah sebabnya Hessi ada di sini," jawab Mew ringan.

"Maksud Anda?"

Mew kembali menatap Up. Bagaimana Mew bisa lupa kalau ia belum memberitahu Up tentang ini?

"Anda benar-benar membuat berita tentang perusahaan Kao?" tanya Up.

"Tidak, aku tidak membuatnya. Ini kebetulan," bisik Mew diakhir kalimat.

"Kebetulan?" tanya Up.

"Kau ingat berkas yang kau dan Vito ambil di bandara?" tanya Mew. "Itu antara aku dan Basma, Up. Siapa yang mengira kalau Kao akan meminjam uang pada Basma untuk membayarku?"

"Jadi beritanya ...?"

"Hessi yang membuatnya, karena Basma menceritakan tentang Kao pada kakaknya itu. Kao yang malang," ucap Mew menahan tawa.

"Mereka bersaudara?" tanya Up.

Mew mengangguk, "kau peduli dengan asal usul berita itu? Aku tidak terlalu tertarik, jadi aku tidak ingin membahas lebih jauh."

"Saya lega karena bukan Anda yang membuat berita itu," ujar Up.

"Kenapa?" tanya Mew.

Up menggeleng, "saya hanya bertanya-tanya kenapa Anda melakukan rencana yang saya tidak tau. Saya mengkhawatirkan Anda yang melakukan semuanya sendirian, Tuan."

"Tidak perlu khawatir."

"A-apa rencana kita selanjutnya?" tanya Up.

"Tidak ada," jawab Mew singkat. "Kao akan datang kepadaku, memohon agar aku memberinya uang dan merelakan perusahaan pusat, atau dia tidak bisa membayar Basma dan kehilangan perusahaan cabangnya. Tapi siapa peduli? Aku akan terus jadi pemegang saham terbesar di perusahaan pusatnya, dan perusahaan cabangnya pasti menjadi milikku."

Mew tersenyum puas. Tanpa mengeluarkan tenaga untuk mengontrol tuas, roda yang mengantar Kao kepada kehancuran akan terus berputar.

"Apa kita tidak terlalu berlebihan, Tuan?" tanya Up.

Senyum Mew memudar setelah mendengar pertanyaan terakhir dari Up. Tidak ada yang berlebihan, apa yang Mew lakukan bahkan belum cukup.

"Sejak awal, bukankah sasaran kita hanyalah membawa Win kepada Anda?" tanya Up. Barangkali Mew lupa?

"Awalnya iya, Up. Tapi kau melihat cara Gulf memperlakukan Win selama ini, apa itu tidak apa-apa untukmu? Aku tidak suka perlakuan yang didapatkan putraku. Dan aku mengingat jelas bagaimana mereka mengkhianatiku, meskipun kepalaku terbentur kuat, aku tidak lupa," jelas Mew dengan suara datar.

"Kau tidak tau batasan ku, jadi jangan mengingatkan tentang batas ku. Mereka semua yang terlibat akan merasakan tepat seperti apa yang aku alami karena mereka, aku yang akan menuntun mereka ke sana. Aku yang akan mengantarkan mereka, Up. Akan ku pastikan mereka bertemu luka yang setimpal, sampai mereka lupa kebiasaan mereka. Aku akan memberi mereka yang paling sempurna sampai mereka tidak ingin menjadi sempurna."

ENNUI 2 : PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang