ENNUI 2: PERFECT BAGIAN V

737 121 65
                                    

Tok tok tok

"Masuk!"

Up merapikan dasinya sebelum menarik gagang pintu, kali ini ia harus menemui Tuannya dengan tangan kosong.

"Permisi, Tuan Gavrie." sapa Up.

Pria yang dipanggil Gavrie tersenyum menyambut kehadiran tangan kanannya, pun juga pria yang tengah duduk di kursi tamu yang ada di ruangan Gavrie.

"Kau menikmati waktumu?" tanya Gavrie.

Up melirik Hito yang juga menatapnya sebelum mengangguk untuk menjawab pertanyaan Gavrie. "Maaf saya terlambat pagi ini."

"Tidak masalah, kau pasti kesulitan saat mengawasi Win, kan? Aku mengerti. Jadi bagaimana? Apa yang anak itu lakukan kemarin?" Gavrie membuka telapak tangan, meminta Up menyerahkan apa yang harus diserahkan.

"Win pergi ke sekolah dengan memakai seragam yang Anda berikan, singgah di toko bunga, pergi ke makam, toko burger, lalu pulang. Win hanya menjalani keseharian remaja pada umumnya, tidak ada yang spesial." jelas Up.

Gavrie mengangguk, tetapi tak mengatakan apapun pada Up. Up jelas tau bahwa yang Gavrie inginkan adalah foto, bukan penjelasan semata.

"Saya kehilangan semua foto Win yang saya dapatkan kemarin. Saya minta maaf, Win memergoki saya." sesal Up.

Gavrie tak memberi reaksi pada pengakuan Up. Namun, berbeda dengan Hito yang tampak serius menatap Up dengan tatapan tak terima. "Bagaimana kau bisa ceroboh?" tanya Hito pada Up.

Up yang berdiri dihadapan Gavrie menatap Hito yang melontarkan kalimat padanya, Hito pikir Up tidak berusaha? Jika Hito ingin hal yang sempurna, kenapa Hito tak melakukannya sendiri? "Lagipula saya tidak tau alasan kenapa saya harus mengawasi anak itu, dia hanya remaja yang menjalani kehidupannya, kenapa kita memata-matainya?"

"Apa dia melihat wajahmu?" tanya Gavrie pada Up.

Up menghela napas. "Saya memakai masker saat Win menghampiri saya, saya katakan bahwa saya adalah reporter, lalu dia mengambil kamera dan menghapus semua fotonya sendiri."

"Bagaimana dia sekarang?" tanya Gavrie dengan wajah yang seketika berubah sumringah.

"Persis seperti yang ada di dalam foto," balas Up. "Tuan, saya tau bahwa saya telah berjanji pada Anda, tapi tidak bisakah saya tau alasan kenapa kita mengawasi Win?" Up memberanikan diri untuk kembali bertanya meskipun tak yakin akan mendapat jawaban. Win hanya seorang remaja laki-laki, lagipula Win terlihat memiliki hubungan yang tak baik dengan keluarganya, lalu apa tujuan mereka mengusik Win?

"Hanya keperluan bisnis," sela Hito sebelum Gavrie angkat bicara.

"Dengan memata-matai anak mereka?" tanya Up tak terima.

"Up, cukup." tegur Gavrie.

"Maaf karena melewati batasan. Saya akan siapkan mobil untuk Anda, pertemuan dengan Taun Kao sudah tertunda 10 menit." ucap Up sebelum meninggalkan ruangan.

"Menurutmu ini akan baik-baik saja?" ujar Hito menatap pintu tempat Up berlalu.

Lawan bicara Hito menyandarkan punggung pada kursi. "Dia mungkin terlihat kekanakan, tapi dia orang yang baik. Tidak masalah."

"Bukan Up, tapi kau. Kau terlihat goyah setiap kali Up menanyakan alasan kita tentang Win. Kau yakin bisa menyelesaikan ini, Mew?"

Tiiiit ....

BRAK!!!

Mobil yang ringsek usai tertabrak truk keluar dari jalan raya dan mulai mengeluarkan asap. Hiruk-pikuk kepanikan menyertai kejadian yang begitu cepat, beberapa penggunaan jalan yang berada di sekitar tempat kejadian meninggalkan kendaraan mereka.

ENNUI 2 : PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang