4. semburat merah

1.1K 76 20
                                    

Selesai melaksanakan sholat isya Qiana keluar kamar untuk membuatkan makan malam untuk dirinya dan Jungkook. Seperti biasa Qiana selalu memakai jilbab padahal disini ia tinggal bersama Jungkook sang suami. Walaupun status Meraka halal tapi tetap saja bagi Qiana Jungkook orang asing dan tidak sepatutnya pria itu melihat rambutnya dengan leluasa.

Malam ini Qiana membuat nasi goreng lengkap dengan telur ceplok dan kerupuk. Tadi sebelum pulang ia mampir ke toko Indonesia dan super market untuk membeli kebutuhan dapur selama satu Minggu. Mengenai uang ia dapatkan dari Jungkook yang menyimpan di atas pentri dengan selembar notes kecil bertuliskan "uang untuk belanja keperluan rumah dan makan" mengenai nominal jangan diragukan lagi tentu saja lebih dari cukup.

Makanan sudah siap diatas meja. Tanpa memanggil sang pemilik rumah lebih dulu Qiana mulai makan lebih dulu di meja makan. Perutnya benar benar kelaparan ia takut maghnya akan kambuh sewaktu waktu. jika kalian bertanya keberadaan Jungkook, pria itu sedang asik menonton film tanpa menghiraukan Qiana yang pulang sejak tadi bahkan untuk menoleh saja tidak. Alhamdulilahnya Qiana mulai terbiasa walau merasa sedikitttttt............ Terluka?

Suara bel mengusik aktifitas berbeda yang dia orang itu kerjakan. Qiana tentu saja tetap diam menikmati makanannya. Ini rumah Jungkook ia tidak berhak membuka pintu untuk tamu jika sang pemilik sebenarnya ada.

Qiana melihat Jungkook berdiri dan menuju pintu. Beberapa detik kemudian Jungkook datang dengan membawa sekantung plastik dari aromanya Qiana tebak itu pasti makanan. Sambil melanjutkan menonton Jungkook mulai membuka segala pesanannya. Qiana yang sudah beres dengan makanannya segera menuju kamar, tapi sebelum gadis itu masuk ia sempat berhenti tepat di depan Jungkook

"Jika tidak ingin makan masakan ku, kau seharusnya katakan!" Sudah cukup lama Qiana ingin mengucapkan itu

Tatapan mata Jungkook yang tengah menatap layar televisi pindah menatap Qiana "terserah!" Hanya kata itu yang bisa ia ucapkan

Qiana menarik nafas dalam tidak puas dengan jawaban Jungkook "baiklah, mulai besok aku tidak akan memasakanmu lagi" final Qiana

"Kenapa jadi kau yang mengatur?"

"Aku berhak! Karena aku yg membuatnya. Apa kau tidak malu? diluar sana banyak orang yang kelaparan tapi dengan entengnya kau membuat semua yang ku buat berakhir ditempat sampah"

Jungkook tertegun. Ia memang bukan sosok seperti itu. Sebelumnya ia sangat menghargai makanan namun entah mengapa ia enggan untuk memakan masakan buatan Qiana. Bisa dibilang Jungkook gengsi.

Setelah mengatakan itu Qiana masuk kembali ke kamarnya. Meninggalkan Jungkook yang terdiam.



🌻



Selesai sholat subuh Qiana duduk di balkon apartemen masih lengkap dengan mukenah yang ia kenakan. Walaupun udara sangat dingin tidak menghentikannya. Matahari masih belum sepenuhnya menampakan diri.

Jungkook bangun karena merasa haus. Pintu balkon yang terbuka membuat jungkook keheranan matanya yang tadi berat untuk terbuka menjadi jelas. Siapa yang pagi buta membuka pintu?
Langkah Jungkook berhenti ketika melihat Qiana yang duduk termangu disana. Menggunakan mukenah yang Jungkook baru pernah lihat. Sedang apa gadis itu? Ia tidak sadar sudah dua menit ia memperhatikan Qiana dalam diam walau dari belakang ia bisa melihat pipi dan hidung gadis itu yang memerah karena kedinginan.

"Apa yang kau lakukan?! Masuk dan tutup pintunya!" Ucap Jungkook tegas

Qiana tentu saja kaget tapi ia mampu mengontrol. Dengan cepat ia melakukan hal yang diperintahkan Jungkook.

Jungkook berjalan menuju pentri untuk membuat kopi. Disusul Qiana yang akan menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri. Ini kali pertama keduanya dalam jarak dekat selain ketika mereka bertengkar.
Segelas teh hangat dan roti panggang dengan Nutella selesai Qiana buat. gadis itu Berpindah ke meja makan.

Jungkook yang sejak tadi sudah selesai menyeduh kopi keheranan saat melihat di meja makan tidak ada porsi untuknya

"Untukku mana?"

Suapan Qiana berhenti. Tanpa menjawab Qiana langsung membuatkan untuk Jungkook. Tak butuh waktu lama Qiana menyajikan roti panggang Nutella di depan Jungkook yang masih duduk di meja makan. Sementara Qiana kembali duduk untuk melanjutkan makannya yang sempat diganggu.

Keduanya makan dalam keheningan. Jujur Qiana sangat canggung sekali makan berhadapan dengan Jungkook. Ini kali pertama keduanya makan semeja. Sesekali Qiana mencuri pandang nampak Jungkook yang menikmati makanannya. Syukurlah.

Qiana bangkit sepertinya Jungkook butuh air putih walau sudah ada kopi hasil buatannya sendiri. Qiana beralih masuk ke dalam kamar. Hari ini ia libur kerja jadilah ia bergegas mengambil pakaian kotornya untuk di cuci.

Jungkook yang melihat Qiana sudah berganti pakaian santai lengkap dengan jilbab membawa keranjang berisikan pakaian kotor bersuara "sekalian cucikan bajuku" setelah mengucapkan itu Jungkook beranjak masuk kedalam kamar untuk mengumpulkan baju kotornya. Ia masih tidak memperbolehkan Qiana untuk masuk ke kamarnya.

Jungkook keluar dengan sekeranjang pakaian kemudian membawanya menuju ruangan laundry. Qiana mengikuti dari belakang. Mulai memilah pakaian Jungkook yang akan ia cuci lebih dulu sementara Jungkook diam memperhatikan sambil melipat tangan didepan dada dan bersender pada dinding.

Dalam hati Qiana mengomel. Untuk apa Jungkook berdiri disana. Ia menjadi tidak leluasa untuk bergerak.

Saat melihat setumpuk underwear Jungkook Qiana berbalik menatap Jungkook

"Kenapa? Malu?" Tanya Jungkook jail wajahnya benar benar menyebalkan

"Bukankah kau yang harus malu?" Tanya Qiana menantang

Jungkook memperbaiki posisi berdirinya lebih nyaman "mengapa harus malu hanya karena underwear ku dicuci olehmu?"

"Kau lupa? Aku seorang wanita!"

Jungkook tertawa "ingat kau istriku sudah seharusnya melakukan itu. Untuk apa malu? Kita suami istri" setelah mengucapkan itu Jungkook pergi kembali ke ruang tengah untuk menonton televisi

Sementara Qiana terdiam pipinya bersemu merah karena malu. Baru kali ini Jungkook mengakui status mereka. Ingat Qiana gak boleh baper! Ucapnya pada diri sendiri.








TBC...






N.A 💜

Unexpected Thing  [Jjk FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang