21. Langit Jingga

908 73 17
                                    

Jungkook pulang pukul empat sore, saat di beranda ia melihat ada sepatu Qiana. Ia langsung menyimpulkan istrinya sudah pulang. Selesai membuka sepatu dan berganti dengan sandal rumahan ia berjalan masuk mencari keberadaan Qiana, di sana pandangannya langsung mengarah kearah pintu balkon yang terbuka berarti Qiana ada disana, berjalan santai ia menemukan qiana sedang duduk di kursi balkon sambil membaca Alquran yang Jungkook kira hanya buku biasa.

"Qiana" panggil Jungkook yang sudah berdiri disamping Qiana yang duduk

Qiana yang masih menggunakan mukenah menyudahi bacaan Alqurannya. Mendongak melihat Jungkook yang berdiri disamping dirinya. Jungkook dilihat dari sudut pandang manapun tetap saja tampan. Ucap Qiana dalam hati

"Ganti hijabmu"

Qiana mengerutkan kening

"Ayo jalan jalan" setelah mengucapkan itu Jungkook kembali masuk berjalan menuju sofa ruang tengah untuk menonton televisi

Qiana mengekori dari belakang "Jungkook-shii ingin kemana?"

Jungkook berhenti mendadak membuat Qiana terbentur punggungnya "aduh" keluh Qiana spontan

Jungkook berbalik menghadap Qiana ia terkekeh tangannya mengelus dahi Qiana, dengan cepat Qiana mundur satu langkah. Ia memandang kesal Jungkook

"Ayo jalan jalan selagi aku ada waktu" ucapnya sambil tersenyum melihat raut Qiana yang menurutnya lucu

Tanpa menjawab Qiana berlalu ke kamar mengganti pakaiannya lebih rapi. Sepuluh menit kemudian ia keluar.

Jungkook tidak mengganti pakaiannya seperti biasa menggunakan kaos kebesaran yang dilapisi switter idol itu juga sudah lengkap dengan masker. Ia berusaha menahan senyumnya agar tidak terlihat karena terpesona dengan Qiana. Dengan polesan liptin dan sedikit blush on Qiana sangat cantik.

"Gaja!!!!!" ucapnya semangat berjalan lebih dulu menuju pintu Qiana mengikuti dari belakang sampai mobil Qiana masih belum bersuara. Lagian tidak ada hal yang untuk dibahas saat ini

Saat sudah di mobil Jungkook melepas masker agar lebih leluasa bernafas

Qiana menoleh untuk bertanya stelah selesai memasang seat belt "ingin kemana?"

"Hanggang" ucapnya sambil menyetir dengan sebelah tangan mulai keluar dari basemen apartemen. Ia terlihat sangat ahli dalam mengemudi

Qiana hanya mengangguk patuh tanpa bertanya lagi. Sepanjang jalan pohon pohon mulai hijau kembali dan bunga bunga mulai bermekaran, sore ini juga langit sangat cerah. Pantas saja Jungkook ingin ke sungai hanggang. Jungkook menyalakan musik seiring dengan lagu yang terputar pria itu ikut bernyanyi. Qiana akui Jungkook penyanyi yang baik pria itu memiliki suara indah walau terkadang Jungkook hanya bergumam jika tidak menghafal lirik.

"Sudah melihat iklan terbaruku dengan Calvin Klein?" Pertanyaan tiba tiba Jungkook membuat Qiana sedikit salah tingkah

Pipi Qiana memanas. Ia tau maksud Jungkook, keputusannya untuk berkerja sama dengan CK sedang menjadi perbincangan hangat di seluruh sosial media ditambah lagi Vidio iklan yang sedang trending karena memperlihatkan sosok lain dari Jungkook.

"Sudah" jawab Qiana mencoba biasa saja. Padahal ia malu. Ingin berbohong tapi tidak mungkin

Jungkook menoleh sebentar tersenyum sambil memegang bibirnya yang kering dengan sebelah tangan "otte?"

Qiana menghadap jendela ia tidak sanggup dipandang jail seperti itu oleh Jungkook "bagus"

Jungkook menyibak poninya ke belakang. Kurang puas dengan jawaban Qiana "hanya itu?"

"Ya, kau memperlihatkan sisi lain dari Jeon Jungkook"

"Apakah tidak terlihat berlebihan?" Tanya Jungkook pelan

Qiana menghadap depan kembali melihat jalan "kau lebih tau dari aku Jungkook, dan segala hal telah dipikirkan dengan baik oleh pihak agensimu maupun CK. Jadi menurutku kau sudah berkerja sangat baik"

"Aku ingin mendengar jawaban jujurmu"

Qiana menghadap Jungkook berucap dengan yakin agar idol itu percaya "Yang aku katakan tadi semua kejujuran, kau disitu terlihat bagus. Banyak army yang menyukainya, oleh sebab itu kau harus sering melihat tik tok dan bermain Instagram. Tapi sayang sekali kau menghapus akunmu"

Lagi dan lagi Jungkook mengelus pelan kepala Qiana "syukurlah. Aku menghapus akun Instagram karena aku tidak membutuhkannya, ada weverse untuk aku memberi kabar pada army"

"Baiklah aku mengerti keputusanmu"

Mobil Jungkook berhenti di salah satu restoran Indonesia. Pria itu menyuruh Qiana menunggu saja di mobil. Ia akan keluar untuk mengambil makanan yang telah ia pesan lebih dulu. Rencananya ia akan mengajak Qiana piknik dan berbuka puasa di sungai Hanggang

"Kenapa cepat sekali?" Tanya Qiana saat Jungkook kembali masuk ke mobil dan membawa dua paper bag berisikan makanan dicium dari baunya.

"Hanya mengambil, tadi aku sudah pesan lebih dulu" jawabnya sambil memakai seat belt setelah itu kembali mengemudikan mobil.

Qiana tersentuh bagaimana bisa Jungkook melakukan hal seperti ini. Namun lagi dan lagi ia mencoba menahan perasaannya agar tidak terkecoh. Ia takut akan patah nantinya.

Lima belas menit mereka sampai ditempat tujuan namun pemandangan keramaian menyebabkan mereka harus mengurungkan tujuan awal mereka. Disini benar benar ramai. Bahkan padat. Akan sangat berbahaya untuk Jungkook.

Raut Jungkook berubah murung Qiana melihat itu

"Bagaimana kalau kita cari tempat lain saja" Qiana berusaha membujuk suaminya

"Sayang sekali" ucap Jungkook kecewa, pria itu menggigit bibirnya

"Jungkook tidak apa apa, aku bisa berbuka di mobil saja"

Jungkook mulai mengeluarkan mobil dari parkiran kemudian mencari tempat lain, sampai sudah sangat jauh pria itu memarkirkan kembali mobilnya di tepi sungai Han, disini sangat sepi jalur biasa yang digunakan untuk orang berolahraga.

"Kwencana?" Tanya Jungkook

Qiana tersenyum lembut "disini lebih baik, lihatlah kita bisa melihat matahari terbenam dengan leluasa. Bolehkah aku keluar?" Tanyanya

Jungkook mengangguk. Qiana melepas seat belt kemudian keluar dari mobil melihat ada kursi panjang ia segera duduk disana, Jungkookpun ikut duduk disampingnya pria itu membawa satu paper bag. Ia tau sebentar lagi waktu Qiana berbuka puasa.

"Langitnya sangat cerah, lihatlah warnanya begitu indah" ucap Qiana

Jungkook ikut memandang langit yang bewarna jingga "Ya, kau benar"

Selesai memperhatikan langit, Jungkook beralih menatap Qiana dari samping. Perasaannya setiap harinya mengapa selalu bertambah seperti ini? Memandang Qiana sangat candu sekarang

"Qiana" panggil Jungkook pelan

Qiana menoleh manik keduanya bertatapan "ada apa?"

Ada hal penting yang ingin Jungkook katakan, ia terlalu gugup hingga suara adzan dari ponsel Qiana lagi dan lagi menghalangi ucapannya keluar. Dengan cepat Jungkook membukakan sebotol air mineral untuk Qiana

"Gomawo" Qiana menerimanya sebelum minum ia berdoa lebih dulu

Selesai meneguk air Qiana langsung disodorkan sekotak nasi goreng. Dengan sopan Qiana menerimanya. Pria itu juga ikut makan mereka makan dalam diam jujur saja keduanya sama sama sedang berusaha menetralkan jantung yang berdegup sangat kencang. Qiana merasa ada yang berbeda dari Jungkook hari ini.

Karena harus mengejar waktu magrib mereka memutuskan untuk segera pulang. Sesampai di apartemen sebelum masuk kamar Qiana berhenti menghadap Jungkook yang sedang membuka topi masker dan switter
"Jungkook, terimakasih untuk semuanya" ucap Qiana tulus dengan senyuman. Jungkook balas tersenyum sambil mengangguk ringan.













TBC...






Selamat membaca, udah masuk pertengahan bulan ramadhan nih, masih pada semangat kan ibadahnya? Aku harap masih. Sehat selalu untuk kita semua ✨

N.A 💜

Unexpected Thing  [Jjk FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang