40. Tak sesuai harapan

695 64 6
                                    

Seperti biasa sambutan army selalu luar biasa untuk menyambut sang idola pulang. Jungkook sengaja kali ini setelah kepergian yang cukup lama ia pulang tanpa mengabari sang istri lebih dulu. Pria itu sengaja walau ia tidak yakin bahwa kejutannya akan berhasil karena takutnya Qiana akan melihat kabar tersebut di media yang beredar.

Jungkook sudah tidak sabar ingin memeluk sang istrinya sambil menghirup aroma tubuh Qiana yang selalu ia rindukan yang sudah menjadi candu. Selesai dari airport idol itu  meminta izin untuk langsung diantarkan ke apartemen tanpa mampir ke perusahaan lebih dulu seperti biasa untuk bertemu PDnim.

Jungkook masuk kedalam apartemen namun kegelapan langsung menyambutnya. lampu lampu belum dinyalakan, Jungkook tak patah semangat mungkin Qiana sedang di kamar. Jungkook berjalan menuju kamar sambil mengangkat kopernya hati hati agar tidak menimbulkan suara sehingga membuat Qiana sadar akan kehadirannya. Namun nihil ketika membuka pintu ia tidak menemukan sang istri tempat tidurpun tertata dengan rapi. Jungkook melepas masker sambil menghembuskan nafas gusar. Ia kembali berjalan keluar menuju sofa ruang tengah sambil mengigit bibirnya ciri khas pria itu jika sedang gundah atau berpikir. Jungkook mengeluarkan ponsel dari saku celana ia ingin menghubungi Qiana untuk segera pulang tapi ia urungkan lagi karena kejutannya nanti akan gagal. Pria itu memutuskan untuk menunggu saja kemudian kembali masuk ke kamar untuk mandi.

Ding dong...

Suara bel membuat Jungkook bangun dari diamnya. Ketika dilihat ternyata Yura noona salah satu staff bts yang sudah lama dan menjadi dekat dengan para member. Tentu saja jungkook langsung mempersilahkan Yura masuk walau sempat ditolak lebih dulu oleh Yura

"Tunggu sebentar noona, aku ambilkan minum" pria itu langsung menuju kulkas untuk membawakan segelas jus pada tamunya. Tak lama jungkook kembali membawa segelas jus dan langsung disuguhkan untuk Yura. Ini bukan kali pertama Yura datang kesini wanita itu sering datang ke apartemen Jungkook untuk rapat dengan staf lain sebelum Jungkook menikah. Jadi memang benar hubungan mereka cukup dekat namun dekat sebagai partner kerja.

"Aku hanya sebentar Jungkook, tak perlu repot begini" ucap Yura merasa tidak enak karena sudah mengganggu waktu istirahat sang artis.

"Aku datang ingin mengantarkan ini, tadi ketinggalan di mobil. Mereka berkata bahwa ini milikmu. Tumben kau membelikan syal dari sana" Yura memberikan bingkisan dari merk terkenal yang sudah ia bawa tadi ia sempat melihat isi dari bingkisan itu

Jungkook terkekeh malu, Jungkook sampai lupa Karena terburu buru ingin segera pulang. sebenarnya itu oleh oleh ia belikan untuk Qiana. Scraf yang menurut Jungkook bisa Qiana gunakan sebagai hijab

Jungkook mengambil alih bingkisan tersebut "Terimakasih noona, maaf telah merepotkanmu sampai mengantarkan langsung kesini"

Qiana pulang, tanpa memperhatikan ruangan yang sudah terang gadis itu berjalan lesu karena seharian ini lelah mengurus kepentingan untuk kelulusannya pelan depan. namun ketika di ruang tengah ia menemukan Jungkook dan seorang wanita yang sedang duduk di sofa membicarakan sesuatu. Kehadirannyapun disadari oleh kedua orang tersebut. Qiana bergerak kaku "joesonghabnida, ternyata aku salah rumah" ucapnya kemudian segera lekas keluar

Sementara Yura merasa heran, gadis itu bilang bahwa ia salah rumah tapi bagaimana bisa password apartemen mereka cocok dan sama? Apakah itu sesaeng fans?

Jungkook bingung, ia ingin segera mengejar Qiana namun ia harus menjelaskan pula ke Yura

"Gadis tadi Qiana aku mengenalnya dan dia berbohong noona" aku Jungkook membaca raut bingung tamunya

Yura mengangguk kaku, ia tidak mungkin bertanya lebih jauh memgenai hubungan Jungkook walaupun mereka dekat namun tetap saja jungkook butuh privasi.

"Kalau begitu aku pamit pulang, maaf sudah mengganggu waktu istirahatmu"

Jungkook mengantar Yura sampai lifh "Aku yang berterimakasih, hati hati dijalan noona"

Yura tersenyum menanggapi dan Lifh tertutup.

Jungkook segera mencari ponselnya untuk menghubungi Qiana, namun nihil panggilan tidak tersambung sama sekali. Jungkook semakin khawatir ia takut Qiana akan berpikir macam macam.

Jungkook menunggu hingga pukul sebelas malam namun Qiana masih belum pulang, jungkook mengambil jaket, topi serta masker ia segera keluar untuk mencari istrinya. Jika sudah larut seperti ini Qiana tidak mungkin masih berkeliaran di luar ia paham betul istrinya itu bukan tipe gadis yang suka berjalan jalan larut malam. Dijalan Jungkook berfikir dimana Qiana akan pergi menginap akhirnya satu tempat muncul di kepala Jungkook dorm tempat Qiana tinggal selama kuliah dan sebelum mereka menikah. Syukurlah Jungkook pernah bertanya  mengenai dorm dan segala hal perkuliahan Qiana. Jungkook menambah kecepatan untuk segera sampai disana.







🌻






Dilain sisi ketika sampai di rumah ada dua hal yang Qiana rasakan pertama ia senang Jungkook sudah kembali namun ia juga merasa kecewa melihat Jungkook dengan wanita lain dan di apartemen. Hatinya masih belum sembuh akibat rasa insecure dan over thingking sekarang makin parah ketika melihat tamu wanita itu. Serta ditambah sekarang ia sedang datang bulan rasa sensitifnya berkali kali lebih besar.

Qiana memutuskan untuk pergi ke dorm, ia akan menginap disana sekalian melepas rindu dengan Shin ah walaupun seharian ini mereka sudah bertemu.

"Daebak!" Kaget Shin ah ketika melihat Qiana berdiri di depan kamar mereka

Qiana segera masuk ia meneliti seluruh kamar ternyata masih sama hanya bedanya kasur Qiana sudah di lipat karena tidak ditempati. Gadis itu melepas jilbabnya kemudian berbaring di tempat tidur Shin ah tanpa permisi

"Tumben sekali" komentar Shin ah memperhatikan temannya heran

Qiana tersenyum "aku hanya rindu. Bukankah kau kemarin menyuruhku untuk datang"

"Benar juga" monolog Shin ah

"Pinjaman aku piamamu"

"Pakai saja sahabatku"

Shin ah dan Qiana sudah bersiap untuk tidur, bahkan lampu kamar sudah dimatikan namun suara ketukan dari pintu kembali membangunkan Shin ah dari rebahannya.

"Siapa yang datang di jam segini?" Keluh Shin ah sambil berjalan untuk membukakan pintu

Qiana hanya diam, ia berpikir itu mungkin teman mereka dari kamar sebelah yang ingin meminta tolong.

Ceklek

Mata mengantuk Shin ah berubah mengernyit ketika melihat sosok berbadan tinggi dan tertutup didepannya. Ia sedikit takut dan was was

"Apakah benar ini kamar Qiana dan Shin ah?" Tanya Jungkook



















TBC...

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















N.A💜

Unexpected Thing  [Jjk FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang