30. Bertemu Mertua

911 80 14
                                    


"Jungkook-ah apa kau dirumah?" Teriak suara perempuan paruh baya yang baru saja masuk

"Eoma!" Panik Jungkook

Qiana mematung begitu mendengar sebutan Jungkook. Jantungnya berdebar kencang ia bingung harus bagaimana

Sepasang suami istri yang lebih tepatnya orang tua Jungkook sudah berdiri di depan mereka. Sang ibu membawa beberapa kantong kresek sementara ayah Jungkook membawa dua toples besar. Mereka berempat mematung saling bertatapan bergantian. Suasana benar benar canggung

Jungkook segera menghampiri sang ibu mengambil alih tentengan sang ibu kemudian menyimpannya di pentri "Eoma! Kenapa tidak mengabari jika datang?"

Ibu Jungkook yang masih mematung karena memperhatikan Qiana yang menunduk akhirnya tersadar "biasanya juga seperti itu" ucapnya kaku berjalan maju beberapa langkah lagi

Ayah Jungkook segera menyimpan toples di pentri ia keberatan membawa toples berisikan kimchi. Jungkook melirik Qiana sekilas yang masih mematung dan menunduk ia tahu pasti Qiana sedang gugup.

Jungkook berdehem untuk mencairkan suasana "Eoma, aboji. perkenalkan ini Qiana dia-" belum selesai Jungkook berbicara tiba tiba Qiana menyelanya

"Anyonghasimika, perkenalkan saya Qiana guru les bahasa inggris Jungkook-shii" mata Jungkook membola mendengar penuturan Qiana

Ibu dan ayah Jungkook hanya mengangguk kecil namun mereka tau bahwa Qiana berbohong bagaimana mungkin seorang guru les memakai pajama saat mengajar dan lagi mereka tengah makan bersama.

"Tidak, dia istriku" Jungkook tidak mau berbohong lagi biarkanlah orang tuanya tau. Mungkin ini sudah saatnya

"Mwo?" Kaget ibu Jungkook. Bagaimana tidak ia berpikir mungkin Qiana ini pacar Jungkook namun mendengar kata istri tentu saja ia terkejut. Ayahnyapun begitu

"Duduklah dulu Eoma" Jungkook mengajak sang ibu duduk di sofa tengah diikuti sang ayah. Sementara Qiana masih mematung. Jungkook membawa Qiana ke sofa. Suasana benar benar menegang

"Aku dan Qiana sudah menikah beberapa bulan yang lalu"

"Apa maksudmu Jungkook?" Tanya sang ayah meminta penjelasan lebih

"Maafkan aku karena tidak memberitahu Eoma dan aboji sebelumnya. Aku sedang menunggu waktu yang tepat"

"Apakah dia hamil?" Pertanyaan tak terduga dari ibu Jungkook. Ya itulah yang dipikirkan ibu Jungkook saat ini, kebanyakan gadis Korea hamil diluar nikah dan hal demikian pula yang menjadi alasan untuk pasangan muda menikah

Jungkook menggeleng cepat "aku bukan pria seperti itu Eoma, dan Qiana gadis yang suci oleh karena itu aku memilih untuk menikahinya"

Hati Qiana menghangat mendengar yang Jungkook katakan

Ibu Jungkook memijit pelipisnya karena sakit kepala, matanya mulai berkaca "kenapa kau harus menyembunyikan ini dari kami?"

Jungkook berpindah tempat duduk disamping sang ibu menggenggam tangan ibunya sebagai permohonan maaf "maafkan aku Eoma. Namun percayalah kami hanya menunggu waktu yang tepat"

Qiana yang sejak tadi diam memberanikan diri untuk bersuara "maafkan kami, maafkan aku karena aku Jungkook menyembunyikan semua ini" hanya kalimat itu yang bisa ia katakan.

Baru saja mereka merasa bahagia karena sudah mengetahui perasaan satu sama lain sekarang cobaan lain datang, Qiana kembali pasrah dengan semuanya.

"Sudahlah, tidak usah memikirkan hal yang sudah terjadi. Kami mengerti kenapa kalian menyembunyikan hal ini. Dan jika Jungkook sudah memilih pendamping hidupnya kami ikut bahagia asalkan itu membuatnya bahagia" ucap ayah Jungkook pengertian

Ibu Jungkook menghapus air matanya "sekarang ceritakan tentang dirimu pada kami" ucapnya pada Qiana ramah

Qiana perlahan mengangkat wajahnya dan tersenyum kecil, ia mulai memperkenalkan dirinya mulai dari asal dan keluarga. Ibu Jungkook mengasihaninya begitu mengetahui bahwa ia seorang yatim piatu.

Suasana yang sempat menegang tadi kini mulai nyaman, ibu Jungkook mengajak Qiana untuk memindahkan bahan bahan yang ia bawa tadi ke kulkas m sambil menceritakan hal hal kecil mengenai Jungkook.

Merekapun sempat masak bersama membuat beberapa hidangan Laut yang Jungkook sukai. Karena ada urusan lain kedua orang tua Jungkook memutuskan segera pulang. Sebelum pamit mereka berpesan agar Jungkook membawa Qiana ke rumah mereka dan memperkenalkannya pada kakak Jungkook yang hari ini tidak ikut datang.

Setelah kepulangan orang tua Jungkook Qiana lebih banyak diam ya walau memang ia pribadi yang tidak banyak bicara namun kali ini aura gadis itu berbeda terlihat sedang gundah.

"Sudah tidak usah dipikirkan" ucap Jungkook berusaha menenangkan sang istri, mendekatkan dirinya pada Qiana yang sedang duduk di sofa menonton televisi

"Aku hanya takut mereka tidak menyukaiku" aku Qiana

Jungkook membawa istrinya ke pelukan "mengapa berpikiran begitu? Eoma pasti senang memiliki menantu sepertimu" Jungkook dapat melihat hal tersebut tadi walaupun awalnya ibunya marah karena pernikahan mereka namun setelah berbincang dengan Qiana ibunya langsung berubah ramah dan menyenangkan. Qiana memang sosok yang membuat siapa saja nyaman jika berada didekatnya walaupun gadis ini cenderung tidak banyak bicara.

"Aku sepertinya diluar ekspektasi eoma mu"

Jungkook mengecup kepala Qiana "diluar ekspektasi karena lebih baik. Sudahlah hilangkan semua pikiran negatif itu"







TBC...






TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan jejak yorobun ✨
Gimana perasaan setelah bertemu ibu mertua?





N.A 💜

Unexpected Thing  [Jjk FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang