46. Kakak Ipar

685 68 17
                                    

SIAPIN TISUE DULU YOROBUN!!!


Pukul sepuluh malam Jungkook dan Qiana sampai di hotel tempat dimana kakak Qiana dan keluarganya menginap bahkan dua pasangan itu sudah berdiri di depan pintu bernomor 507 hanya perlu menekan bel maka pintu akan dibuka oleh orang yang sudah menunggu Qiana.

Qiana terdiam masih menenangkan hati dan pikirannya Jungkook disamping memberikan waktu untuk sang istri sementara ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan kakak ipar yang entah akan berkesan baik atau buruk.
Qiana memandang Jungkook entahlah tatapan yang sulit diartikan "sudah siap?" Tanyanya pada sang suami. Jungkook merasa pertanyaan itu lebih cocok untuk orang yang baru saja bertanya tapi Jungkook hanya mengangguk seraya tersenyum menenangkan dibalik masker hitam yang pria itu kenakan.

"Bismillahirrahmanirrahim" ucap Qiana sebelum menekan bel

Dong dong...

Sepuluh detik berlalu pintu dibuka dari dalam oleh wanita cantik berjilbab instan persis seperti yang sering Jungkook lihat pada Qiana.

"Assalamualaikum kak" Qiana menyalimi Aisyah

Kakak iparnya itu memandang Jungkook yang berpakaian tertutup lengkap dengan topi dan masker. "Teman Qiana?" Tanya Aisyah dan diangguki pelan oleh Qiana

Aisyah tersenyum ramah sebagai bentuk sapaan kemudian mempersilahkan mereka masuk.
Kamar hotel 505 ini memiliki ruang tamu yang berbeda dengan kamar tidur. Bisa dibilang masuk ke dalam daftar kamar VIP. Hal pertama yang Jungkook lihat setelah masuk adalah ia melihat seorang pria yang lebih dewasa darinya yang memiliki wajah mirip seperti sang istri Jungkook akui kakak iparnya itu memiliki wajah tampan. Fiqih sedang bercanda gurau dengan dua anaknya satu perempuan dan satunya laki laki. Mereka sangat lucu cantik dan tampan. Tanpa sadar senyum Jungkook sempat merekah walau tidak dilihat siapapun.

"Assalamualaikum" salam Qiana lagi sengaja agar Fiqih mengalihkan perhatian ke arah mereka yang tadinya sedang fokus bermain dengan anak anaknya

"Waalaikum salam" Fiqih Bagun dari duduknya raut wajah pria dewasa itu berubah setelah melihat sosok pria yang datang bersama Qiana sang adik tersayangnya

"Aunty Qiana" seorang anak berambut panjang berumur lima tahun berlari kearah Qiana kemudian memeluknya disusul anak laki laki yang seumuran

"Aunty kenapa datang lagi pasti kangen sama Syakila" ucap anak perempuan itu

"Kangen aku jugakan" itu suara Syakib anak laki laki berwajah tampan ikut memeluk Qiana. Kedua keponakan Qiana itu terlahir kembar Syakila dan Syakib namanya.

Qiana terkekeh walau ia sedang tegang "iya aunty udah kangen aja ini" mengelus lembut kepala si kembar.

Jungkook tersenyum memperhatikan interaksi istrinya dengan keponakannya benar benar menyejukkan hati.

Aisyah memperhatikan mimik suaminya yang sedikit dingin instingnya sebagai seorang istri langsung mengerti dengan lembut ia mengajak si kembar masuk ke kamar tanpa protes si kembar langsung masuk bersama uminya.

"Silahkan duduk" ucap Fiqih sopan biar bagaimanapun Qiana datang dengan seorang tamu baginya. Jungkook duduk tepat di samping Qiana. Fiqih memperhatikan kenapa adiknya itu tidak menjaga batasan sama sekali dengan pria itu

Sosok Aisyah kembali bergabung di ruang tengah ia duduk disamping sang suami.

Melihat situasi tegang Aisyah berinisiatif membuka obrolan "Kenalin Abi ini teman Qiana"

"Siapa nama anda?" Tanya fiqih dengan bahasa inggris karena ia tidak bisa berbahasa korea

Walau tidak fasih berbahasa inggris tapi Jungkook masih mengerti kosa kata yang basic seperti pertanyaan Fiqih "nama saya Jungkook" jawab Jungkook sopan

"Kenalkan saya Fiqih kakak Qiana dan ini istri saya namanya Aisyah"

Jungkook mengangguk "nice to meet you" ucapnya melakukan bow sambil duduk biar bagaimanapun Fiqih ini kakak iparnya jadi ia harus berlaku sopan.

Fiqih tersenyum kaku untuk balasan atas bow Jungkook. Pria dewasa itu teringat tujuan awalnya menyuruh Qiana datang malam ini "kakak butuh penjelasan kamu sekarang"

Jari Qiana saling meremas ia takut dan gugup untuk menjelaskan namun ini semua harus ia beritahukan kepada kakaknya "kak, ini Jungkook dia......" Qiana menarik nafas sejenak "dia bukan teman Qiana" lanjut Qiana

"Lalu?" Tanya Aisyah bingung

Sementara Jungkook diam ia tidak mengerti apa yang Qiana ucapkan namun ia percaya Qiana mampu menjelaskan dengan baik

"Jungkook...... Suami Qiana kak"

Bagai petir ditengah malam pengakuan sang adik sungguh diluar dugaan sang kakak "bagaimana bisa?" Tanya Aisyah pelan sambil mengelus lembut bahu suami agar amarahnya tak tersulut.

"Qiana akan menceritakan semuanya tapi Qiana mohon maafin Qiana" Qiana mengangkat wajah dengan mimik nanarnya memandang sang kakak dan kakak ipar bergantian yang terlihat kecewa

Aisyah mengangguk memberi kesempatan dan keyakinan adik iparnya itu untuk menjelaskan segalanya. Qiana mulai bercerita dari awal hingga akhir tidak ada satu hal pun yang gadis itu lewati atau sembunyikan walau setiap penjelasan yang Qiana lontarkan membuat kedua kakaknya selalu beristigfar di dalam hati.
Mendengar penjelasan sang adik Fiqih merasa sudah gagal menjadi kakak dan menjaga adiknya sehingga hal ini menimpa Qiana.

"apakah Jungkook sudah menjadi mualaf sekarang?" Tanya Fiqih















TBC...





























GANTUNG YA? SENGAJA HEHEH bercanda 🙏🏻
Jujur nulis part ini nyesek banget di bumbui air mata dikit lagi. Yang penasaran sama part selanjutnya spam coment kalau banyak yang spam gue up ntar malam kalau udah selesai nulis + gak ada kendala. Ok terimakasih




N.A 💜

Unexpected Thing  [Jjk FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang